Kutipan Drama When the Weather is Fine Episode 1: Angin Berembus Melewati Pohon Dedalu Tidak ada yang bekerja karena memenuhi syarat. Semua orang rajin bekerja untuk menghasilkan uang. [Shin Myung-yeo] "Bangun dari tidur nyenyak untuk membuat secangkir teh panas. Itu akan melelehkan kesedihan dari hari sebelumnya." Makan dan tidur dengan baik lebih sulit daripada dugaan kita. Itu hal mendasar, tapi orang-orang masih kesulitan. [Lim Eun-seob] “Makan dan tidur dengan baik. Karena tidur nyenyak adalah hal yang baik. Bangun dengan nyaman, makan dengan lahap, bekerja dengan baik, dan beristirahat dengan baik. Jika kamu tidur nyenyak pada malam hari, itulah yang kamu sebut hidup yang baik." [Lim Eun-seob] "Aku orang bodoh yang tidak tahu cara menghibur orang. Aku tidak pernah tahu apa yang harus kukatakan kepadanya saat dia menangis.” [Lim Eun-seob] Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night “Hanya ada satu alasan kenapa aku suka musim dingin. Dedaunan yang menutupi jende...
Kutipan Drama When the Weather is Fine Episode 5: Wanita Bangsawan dari Barat “Menua itu indah karena kamu makin bijak.” [Madeleine L'Engle] Novel adalah narasi prosa fiktif berdasarkan kejadian nyata atau imajinasi penulis, sedangkan puisi adalah bentuk sastra yang mengekspresikan gagasan, pemikiran, dan perasaan tentang alam atau kehidupan dalam bahasa yang simbolis dan ritmis. [Kim Young-soo] Jika dia mau kita datang, kita hanya perlu datang. [Shin Myung-yeo] Aku tidak suka orang-orang yang datang ke rumahku setelah aku menolaknya. Beberapa orang menganggapnya romantis, tapi aku tidak setuju. Aku merasa mereka mengabaikan perasaanku dan ingin berbuat sesuka mereka. Mereka harus menghargai perasaanku jika aku menolak mereka. Mereka harus menerimanya jika aku tidak mau memaafkan. [Mok Hye-won] “Hal kecil dan sepele terkadang masuk ke tubuhku. Seperti biji cocklebur yang berduri. Atau seperti jari Min Seok yang sedikit menyentuh ketiakku. Atau sakit gigi yang menggangguku tiap kali...
Kutipan Drama When the Weather is Fine Episode 3: Bulu Mata Perak Serigala “Ada suami istri yang sudah tua tinggal di gunung. Suatu hari, si suami menyelamatkan bangau yang terluka. Lalu beberapa hari kemudian, seorang wanita muda datang dan meminta mereka mengadopsinya. Dia menenun kain rami setiap malam dan melarang pasangan tua itu mengintip ke dalam kamarnya. Awalnya, pasangan itu menjual kain di pasar, dan mereka bertiga bahagia bersama. Tapi akhirnya, rasa ingin tahu memengaruhi mereka. Mereka sangat penasaran. Jadi, mereka mengintip ke kamar itu. Di dalam kamar, pasangan itu melihat bangau yang mereka selamatkan di masa lalu mencabut bulu dengan paruhnya dan menenun kain. Saat pasangan itu mengetahuinya, bangau itu menjadi sangat kecewa kepada manusia. Jadi, bangau itu terbang ke langit.” Melarang orang melakukan sesuatu hanya akan membuat orang makin ingin melakukannya. [Lim Hwi] “Pada hari musim dingin seperti ini, ibu tiri Yeon mengusirnya dari rumah, menyuruhnya mencari herb...
Comments
Post a Comment