Kutipan Drama When the Weather is Fine [Episode 05 & Episode 06]

Kutipan Drama When the Weather is Fine


Episode 5, Wanita Bangsawan dari Barat

“Menua itu indah karena kamu makin bijak.” [Madeleine L'Engle]

Ibuku di sini. Aku hanya menemuinya dua kali setahun. Sekali pada musim panas. Aku juga menemuinya saat musim dingin datang. Tebak apa yang kami lakukan saat bertemu. Kita makan dan minum teh bersama. Lalu kami berpisah. Tidak ada yang dibicarakan. Ibuku tidak pernah perhatian kepada keluarganya. Aku penasaran kenapa dia datang ke sini. Pasti ada alasan lain. Dia benci mengunjungi kampung halamannya. Dia selalu bilang tempat ini mengingatkannya kepada ayahku. Aku penasaran kenapa dia di sini. [Mok Hye-won]

Novel adalah narasi prosa fiktif berdasarkan kejadian nyata atau imajinasi penulis, sedangkan puisi adalah bentuk sastra yang mengekspresikan gagasan, pemikiran, dan perasaan tentang alam atau kehidupan dalam bahasa yang simbolis dan ritmis. [Kim Young-soo]

Entah seperti apa rasanya di industri orkestra, tapi aku bertemu banyak orang gila di industri sastra. Semua orang merasa dirinya sebagai Virginia Woolf, Natsume Soseki, Svetlana Alexievich, Patrick Suskind, Alexander Sergeyevich Pushkin, atau Milan Kundera berikutnya. Para bedebah narsistik itu menganggap dirinya sebagai pemikir dan genius. Bukan hanya itu. Mereka percaya semua yang keluar dari mulut mereka adalah sastra. Aku tidak tahan dengan mereka. Empat tahun siksaan. Di antara mereka, ada orang paling gila. Bisa tebak siapa? Bibi. Benar. Orang paling gila. Lebih gila dari orang gila. Orang gila terbaik dalam sejarah. Siapa itu? Aku. Aku yang paling aneh di seluruh Universitas Isin. Tapi ada satu orang yang lebih buruk dariku. Kamu tahu siapa? Benar. Ibumu. Ke mana pun dia pergi, dia yang paling aneh. Dia tidak punya akal sehat dan tidak bisa berkomunikasi. Dia dingin, kejam, menakutkan. [Shin Myung-yeo]

Jika dia mau kita datang, kita hanya perlu datang. [Shin Myung-yeo]

Seseorang memberitahuku Shim Myeong Ju kembali. Beberapa orang bertanya kepadaku saat aku kemari. Itu karena Myeong Ju dahulu sangat terkenal. Dia satu tahun di bawahku. Dia sangat cantik. Dia masih cantik. Tapi dia tampak dingin. Itulah pesonanya. Saat itu, tiap anak lelaki di kota ini menyukai Myeong Ju. Aku selalu penasaran siapa yang akan menikahi gadis seperti dia. Yang mengejutkan, dia menikahi seorang pria yang paling tulus kepadanya. Akhirnya dia hamil. Tetap saja, aku sangat yakin dia akan hidup bahagia. [Park Hin-dol]

Ibu. Kenapa Ibu benar-benar di sini? Ibu tidak punya alasan untuk datang. Aku ragu Ibu datang untuk menemui aku atau Bibi. Ini bukan hari peringatan kematian Nenek atau peringatan kematian Ayah. Jadi, kenapa Ibu datang? Ibu meninggalkan sesuatu? Seharusnya Ibu memberitahuku. Aku bisa mengirimkannya dan membantu Ibu dari masalah. Aku bahkan tidak tahu alamat rumah Ibu. Ibu pernah bertengkar denganku? Kurasa tidak pernah. Benar, bukan? Kenapa Ibu di sini? Ibu tidak akan memberitahuku? [Mok Hye-won]

"Tidak ada hubungannya denganmu." Aku sering mendengar Ibu mengatakan itu kepadaku. Tapi tahukah Ibu apa yang lucu? Itu bukan perkataan orang tua kepada seorang anak, tapi biasanya itu perkataan seorang anak kepada orang tua. Tapi Ibu mengatakan itu bukan hanya kepadaku. Ibu mengatakan itu kepada Bibi, Nenek, dan bahkan Ayah. Itu tidak ada hubungannya denganku. Ibu benar. Aku tahu. Kalau begitu, apa yang harus kita bicarakan? Aku sangat ingin tahu. Apa yang bisa kutanyakan kepada Ibu? Selama ini, aku belum menanyakan apa pun. Apakah aku pernah menanyakan sesuatu? Di mana Ibu tinggal saat ini, dengan siapa Ibu tinggal, apakah Ibu tinggal sendiri, kenapa Ibu tidak tinggal denganku. Aku tidak pernah bertanya kenapa kita hanya bertemu dua kali setahun padahal Ibu bilang kita keluarga. Kenapa Ibu selalu menolak menemuiku saat aku berkunjung dan tidak pernah membalas surat-suratku? Kenapa dahulu Ibu melakukan itu kepada Ayah? Apakah rumor itu benar? Ibu benar-benar membunuhnya atau itu hanya kecelakaan, dan Ibu dipenjara karena merasa bersalah kepada Ayah? Aku tidak pernah bertanya, bukan? Saat itu, aku juga kesulitan. Saat itu, hatiku begitu sakit. Aku tahu rasa sakitnya tidak sebesar yang dialami Ibu, tapi aku juga sangat ingin mati. Aku ingin menangis tersedu-sedu dan bertanya kepada seseorang apa salahku sehingga menerima hukuman seperti ini. Tapi aku tidak melakukannya. Karena tidak ada yang bisa kutanyai. Semua orang sibuk merawat luka mereka dan meninggalkanku. Meninggalkanku sendirian. Itu sebabnya melihat Ibu datang tiba-tiba seperti ini membuatku merasa tidak nyaman dan canggung. Jadi, kembalilah besok. Jika Ibu akan datang lagi, hubungi aku sebelumnya. [Mok Hye-won]

Hai. Apa kamu senggang nanti? Apakah kita bisa bertemu? Aku ingin meminta bantuanmu. Aku ingin tahu apakah kamu bisa membantuku. Aku ingin kembali berteman dengan Hae Won. Tapi Hae Won tidak mau mendengarkanku. Dia terus salah paham. Aku ingin kembali berteman dengan Hae Won. Ini sudah 10 tahun. Rasanya salah jika terus begini. Itulah yang kurasakan. Bisakah kamu membantuku? [Kim Bo-young]

Aku tidak suka orang-orang yang datang ke rumahku setelah aku menolaknya. Beberapa orang menganggapnya romantis, tapi aku tidak setuju. Aku merasa mereka mengabaikan perasaanku dan ingin berbuat sesuka mereka. Mereka harus menghargai perasaanku jika aku menolak mereka. Mereka harus menerimanya jika aku tidak mau memaafkan. Apa aku salah? Sikap Bo Yeong membuatku tidak nyaman. Aku tidak suka. [Mok Hye-won]

“Hal kecil dan sepele terkadang masuk ke tubuhku. Seperti biji cocklebur yang berduri. Atau seperti jari Min Seok yang sedikit menyentuh ketiakku. Atau sakit gigi yang menggangguku tiap kali aku melupakannya. Seperti aroma jjajangmyeon yang kita makan setelah kelas. Hal kecil dan sepele terkadang masuk ke tubuhku. Hal kecil dan sepele bahkan tidak tahu tubuhku adalah penjaranya dan masuk ke tubuhku untuk terkadang memelukku dengan erat.” [Sesuatu yang Kecil dan Remeh oleh An Do Hyeon]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

“Aku memikirkan ucapanku kepada Irene. Semua cinta pertama telah berlalu? Kenapa aku mengatakan hal seperti itu? Berkat perbaikan di Rumah Hodu dia dan aku tinggal bersama. Jika dia bertanya lagi, aku bisa mengatakan semua cinta pertama telah berlalu, kecuali cinta pertamaku. Aku belum menyelesaikan apa pun.”

“N.B. Irene membawa pulang bunga kamelia. Saat kutanya alasannya, dia bilang itu bunga favorit mendiang ayahnya. Dia sering menceritakan keluarganya dan rasanya aku makin dekat dengannya.”


Episode 6, Mencari Sang Legenda

Ibuku terus bilang dia mau aku segera menikah. Usiaku baru 18 tahun. Apa itu masuk akal? Aku tahu dia ingin segera punya cucu. Dia mau aku menikah begitu mulai kuliah. Dia bilang aku harus punya anak sebanyak mungkin. Ibuku sangat ingin menjadi nenek. Aku mengerti semua itu, tapi itu berlebihan. Maksudku, aku masih remaja. Bukankah ibuku keterlaluan? [Lee Jang-woo]

Harga diriku adalah segalanya. [Lim Hwi]

Orang buangan tidak mengikuti tren. [Lim Hwi]

“Tinggal di perdesaan ini terasa membosankan. Dari musim semi dan musim panas hingga musim gugur dan musim dingin, hal yang sama terjadi selama empat musim. Kamu bertemu orang yang sama. Segalanya menjadi hidup Di kota kecil ini dua kali setahun. Ini sekitar Tahun Baru dan Chuseok. Hanya beberapa kali orang-orang mengunjungi kota ini. Tapi ini bukan Tahun Baru dan Chuseok. Benar. Keadaan di kota kecil ini terasa cukup ramai. Itu karena reuni gabungan yang diadakan sebentar lagi. Kamu bisa minum ini sekarang.” [Shin Myung-yeo]

Aku tidak berencana menghadiri reuni. Aku tidak ingin menunjukkan gadis populer hidup seperti pecundang sekarang. Reuni tidak cocok untuk orang sepertiku. Reuni hanya untuk orang-orang itu. Tidak peduli seperti apa masa lalu mereka, setidaknya mereka sukses sekarang. [Shin Myung-yeo]

Bukankah itu tujuan dari reuni? Bertemu teman-temanmu dari masa lalu dan mengeluarkan emosi yang masih melekat. [Lim Hwi]

"Di suatu tempat di Pegunungan Andes, ada gunung bernama Valdemir. Di titik balik matahari musim panas, para pria dan wanita dari suku sekitar mendaki ke puncak Gunung Valdemir. Jika mereka tiba di puncak sebelum senja dan menyatakan cinta saat senja, mereka yakin cinta mereka akan terwujud. Jika itu benar, cinta bisa menjadi jauh lebih sederhana daripada dugaan kita.Kamu setuju, bukan?" [Dari Park Hin Dol, Kepada Shim Myeong-joo]

Tes. Halo. Semua lulusan SMA Hyecheon, mantan teman sekelasku, dan murid-murid saat ini yang sangat kubanggakan. Senang bertemu kalian. Aku Lee Jang Woo, dari angkatan 42. Silakan berkumpul. Kalian akan lihat area di sana dibagi menjadi bagian yang berbeda. Kalian ingin tahu di mana posisi kalian? Kalian bisa berdiri di mana pun kalian mau. Berbaurlah dengan teman-teman dan berdiri di mana pun kalian mau. Sepertinya semua orang sudah hadir. Jadi, kita akan memulai reuninya. Pertama, aku ingin berterima kasih karena kalian sudah hadir di reuni gabungan ini untuk merayakan hari jadi sekolah ke-50. Ini acara reuni gabungan pertama. Berkemah di Malam Gelap. Kami mau kalian merasa sedang berkemah bersama teman-teman, jadi, nikmatilah semua makanan dan mengobrol dengan semua orang. Di dalam sekolah, ada kafe yang dioperasikan oleh para murid serta ada pameran foto kelulusan jadi, pergilah menyusuri jalan kenangan. Pada tengah malam, upacara pemadaman lampu akan dilakukan untuk menyambut kalian. Seluruh kota akan menjadi gelap, jadi, nikmatilah pemandangan. Aku pernah mendengarkita bisa mewujudkan keinginan dengan meniup lilin di kegelapan. Jika kita membuat permohonan di kegelapan, mungkin akan terwujud saat lampu menyala kembali. Kuanggap itu pujian. Nikmatilah malam ini. [Lee Jang-woo]

Harus kuakui, ini cukup menarik. Satu dekade telah berlalu. Beberapa orang yang dahulu dianggap unggulan kini tidak begitu baik. Beberapa orang yang dahulu kesulitan di sekolah kini cukup sukses. Keadaan telah berubah. [Lee Jang-woo]

Sejujurnya, aku benci kota ini. Kota ini membangkitkan kenangan aneh. Seperti ayahku yang menakutkan. Aku datang ke sini karenamu. Hanya untuk bertemu denganmu lagi. [Oh Yeong-woo]

Sebenarnya, aku juga membenci kota ini. Aku orang yang dikucilkan. Bagiku, kota ini selalu mengalami musim dingin. [Mok Hye-won]

“(Dilarang masuk. Pelanggar dianggap penjahat). Dahulu, aku takut dengan tanda itu. Rasanya, begitu aku melangkah masuk ke area itu, aku akan menjadi orang seperti itu. Kamu orang seperti itu. Seseorang yang tampaknya berada di dunia lain.” [Mok Hye-won]

“Kamu tahu? Ada bunga yang hanya mekar pada musim gugur. Aku membacanya di buku. Beberapa bunga hanya mekar sebentar pada musim gugur. Saat itu, aku bagaikan gurun yang kering. Bagiku, kamu adalah bunga yang hanya mekar sebentar pada musim gugur. Hari-hari itu seperti gurun, tapi saat kamu muncul aku menjadi taman. Saat itu, kita baru berusia 18 tahun. Itulah sebabnya. Sejujurnya, terlepas dari perasaanmu kepadaku sekarang, aku tidak mau tahu, dan itu tidak penting. Aku sungguh ingin berterima kasih saat kita bertemu lagi kelak. Terima kasih, Yeong Woo.” [Mok Hye-won]

Aku mengenal seseorang yang hangat. Saat aku di sampingnya, aku merasa hangat, seperti ketel di atas kompor. Sejujurnya, aku bahkan tidak tahu aku kedinginan. Tapi aku menyadarinya saat kembali ke rumah. Ternyata aku sangat kedinginan. [Mok Hye-won]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

“Malam ini, aku ingin membaca buku dari penulis tidak dikenal. Cerita berharga yang membuat kita merasa bersalah. Karena tidak bisa membayar royalti kepada penulis tidak dikenal. Cerita yang ditulis oleh penulis tidak dikenal. Akan terus diterbitkan di masa depan. Selama kita terus melupakan. Dan rasa kehilangan sesuatu terus ada. Astaga, ini hari yang sibuk. Seperti berjalan di awan seharian. Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi harus lebih banyak berpikir.”

Comments

  1. Replies
    1. Terima kasih atas dukungan dan kunjungannya,, kita akan berusaha memberikan yang terbaik dan semoga selalu bermanfaat..

      Delete

Post a Comment