Kutipan Drama Lovers of the Red Sky [Episode 01 & Episode 02]

Kutipan Drama Lovers of the Red Sky

Dahulu, ada masa saat manusia hidup harmonis dengan alam bersama makhluk yang tidak terlihat mata manusia. Makhluk seperti itu adalah tiga dewa yang bersemayam dalam satu tubuh. Namanya Samsin. Yang tertua bertanggung jawab atas kelahiran. Yang kedua bertanggung jawab atas kematian. Yang ketiga bertanggung jawab menjaga keseimbangan keduanya. Suatu hari, Dewa Kematian yang ingin lebih banyak darah memakan dewa yang menjaga keseimbangan. Keseimbangan hidup dan mati runtuh, dunia diliputi ketakutan dan kegelisahan. Saat itu, Iblis keluar dari tubuh Samsin dan hidup dari keserakahan manusia jahat. Seorang wanita yang kehilangan kekasihnya akibat kejahatan Iblis Nenek Samsin menjawab permohonannya dan mengambil alih lukisan itu, dan Iblis yang membawa malapetaka ke dunia terkurung di dalam lukisan itu. Lalu wanita itu menghilang.


Episode 1, Langit Merah

Iblis memang selalu kejam. [Samshin]

Rebuslah seekor anjing setelah menangkap kelinci. [Mi-soo]

Apa hal terpenting dalam lukisan? Bukan mata yang kamu lihat, tapi mata yang melihatmu. [Hong Eun-o]

Tidak ada yang gratis di dunia ini. [Hong Cheon-ki]

Coba tutup matamu. Begitu menutup matamu, kamu mendengar suara. Saat mendengarkan suara, bayangan muncul di pikiranku. Saat itu terjadi, aku merasa senang. Aku melihat dunia melalui suara. [Hong Cheon-ki]

Terkadang, takdir sangat kejam. [Ha Sung-jin]

Yang Mulia harus menyingkirkan rasa iba dan membuat keputusan bagi rakyat kita yang kelaparan. [Mi-soo]

Langit tidak akan mengubah apa pun tindakan manusia. Mustahil mereka mau menerima pengorbanan manusia. -

Karena aku tidak bisa melihat, karena ayahku tidak waras, karena ibuku meninggal saat melahirkanku, aku tidak punya teman. Semua orang mengejekku tanpa alasan. Mereka bilang aku dikutuk. [Hong Cheon-ki]

Ibumu meninggal setelah kamu lahir, kamu tidak bisa melihat, dan ayahmu tidak waras bukan salahmu. Semua yang menimpamu di luar kendali semua orang. Itu bukan salahmu. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri karena sesuatu yang bukan salahmu. [Ha Ram]

Melukis adalah tentang mata. Jiwamu harus bersih! [Hong Eun-o]

Kita seperti mawar guelder. Kita bisa berbunga, tapi tidak akan pernah berbuah. Bunga tanpa kehidupan. [Lee Hoo]

Mawar guelder berwarna hijau muda saat pertama mekar. Warnanya putih saat mekar, lalu menguning sebelum layu. Bagaimana mungkin tanpa kehidupan padahal mawar itu mekar dan penuh warna? [Lee Yul]

Jimat katanya mengusir roh jahat. [Lee Yul]

Ha Ram. Kamu telah mengorbankan nyawamu demi ribuan, bahkan puluhan ribu orang. Kamu menjadikan anak itu umpan untuk memancingku? Iblis. Bersemayam di tubuh anak ini. Aku akan mengambil sumber energimu, matamu. Kamu tidak akan bisa menggunakan kekuatanmu sampai matamu pulih kembali.

Cheon Gi. Anak yang dijanjikan akan menyelamatkan dunia. Kuserahkan mata ini kepadamu sebentar. Buatlah tembikar takdir.

Di masa depan, saat kalian bertemu kembali, semua akan kembali ke tempat semula.


Karena godaan Iblis, begitu banyak orang harus menumpahkan darah mereka. Aku berkuasa sebagai raja, tapi karma selalu menghantuiku. Aku akan menerima semua karma. Aku ingin kamu mengurung Iblis itu dan berusahalah untuk menghindari konsekuensinya.

Episode 2, Seniman Ilahi

Apa yang paling penting dalam lukisan Sehwa? Tentu saja menyelesaikan sesuai tenggat waktu. Jika tidak, tidak ada yang beli. [Hong Cheon-ki]

Menyelesaikan dengan cepat bukan hal terpenting jika menyangkut lukisan Sehwa. [Choi Jung]

Kamu harus melakukan lebih daripada sekadar meniru lukisan. Mengenai lukisan Sehwa, yang terpenting pakai warna cerah dan gambarkan kebahagiaan dalam lukisan. Dengan kata lain, lukisan itu harus menggambarkan keinginan seseorang untuk diberkati keberuntungan, sukacita, kebahagiaan, dan kecantikan. [Hong Cheon-ki]

Apa kelebihan membuat imitasi? Pertama, tiru tekniknya. Kedua, tampilkan energi dalam karya aslinya. Ketiga, harus persis sama. [Hong Cheon-ki]

Pelukis yang melukis karya imitasi berusaha keras meninggalkan jejak identitas mereka. Mereka bahkan bukan bangsawan. Para pelukis itu juga menganggap imitasi sebagai karya mereka. -

Sangat sulit berhenti menciptakan lukisan imitasi. Itu seperti candu. -

Kuharap Ayah bisa bilang, "Hong Cheon Gi, putri ayah," dan memegang kuasku seperti dahulu. Dan memarahiku agar tidak meniru lukisan lagi. Aku ingin Ayah bilang kepadaku bahwa melukis tanpa perasaan tidak ada gunanya.

Dibandingkan para dewa, manusia hidup hanya sebentar. Waktu mereka berjalan tidak seperti kita. Cobalah bersabar. [Mi-soo]

Orang bilang mereka akan mati jika tiba-tiba berubah. [Juhyang]

Jika pangeran tampan ini hidup dalam kesalahpahaman karena kecintaanku pada sastra dan seni, maka aku tidak keberatan menjalani hidupku seperti ini. [Yangmyung]

Kudengar saat seorang raja menyebabkan pertumpahan darah, tetap bersama keluarga selama seribu tahun. Yang Mulia masih cemas akan darah yang ditumpahkan mendiang Raja. Di saat seperti ini, Yang Mulia harus lebih tegas. [Ha Ram]

Karena tidak bisa melihat, aku mengamati dari bau dan suara. [Ha Ram]

Comments