Kutipan Drama Hometown Cha-Cha-Cha [Episode 03 & Episode 04]

Kutipan Drama Hometown Cha-Cha-Cha


Episode 3

Badanmu satu, kenapa butuh baju banyak sekali. Baju itu yang penting fungsional. [Hong Du-sik]

Orang yang melupakan sejarahnya tak akan punya masa depan. [Kim Gam-ri]

Banyak hal menyedihkan setelah menjadi tua. [Kim Gam-ri]

Kau tak bisa seenaknya mencabut gigimu. Terutama untuk orang tua, ini berhubungan dengan nyawa. Tanpa gigi, kau tak bisa makan dan bisa menderita malnutrisi. Tulangmu menjadi lemah dan tak bisa bergerak. Ini bisa menjadi masalah besar. [Yoon Hye-jin]

Apa pun hasilnya, dokter harus bertanggung jawab. Karena itulah pasien diberi tahu detail pengobatannya. [Yoon Hye-jin]

Dia selalu mendahulukan orang lain, sehingga dia tak tahu cara merawat dirinya sendiri. Sejak masih muda, dia bekerja apa pun demi anaknya. Sekarang pun dia tak mau merepotkan orang lain. [Hong Du-sik]

Kau tahu yang seharusnya orang tua lakukan demi anaknya? Hidup sehat dan panjang umur. Bukan menahan sakit demi memberikan lebih banyak uang. Tapi menjaga dirinya dengan baik. [Yoon Hye-jin]

Dengarlah suara yang indah. Lihatlah pemandangan yang indah dan makanlah makanan yang enak. Hal yang harus dilakukan orang tua demi anaknya adalah hidup sehat. [Hong Du-sik]

Aku mengganggu orang yang sedang makan dan terlalu lama membicarakan masa lalu. Itulah alasan orang tua dibilang cerewet. [Kim Gam-ri]

Kau memang harus makan dahulu sebelum melakukan pekerjaan apa pun. Itu hal yang paling penting. [Kim Gam-ri]

Makan adalah hal yang paling penting. [Yoon Hye-jin]

Sakit gigi memang begitu. Karena tak kelihatan, orang lain tak tahu sakit yang kau rasakan. Anak-anak juga tak tahu. [Yoon Hye-jin]

Ternyata dia lebih baik daripada dugaanku. Penampilan luarnya terlihat keras, tapi hatinya lembut sekali. Dia pasti sudah melewati banyak cobaan dalam hidupnya. [Kim Gam-ri]

Selama ini ucapanku terlalu kasar, padahal aku tak mengenalmu. Aku tak sadar sudah menilaimu seenaknya. Maafkan aku. [Hong Du-sik]


Ternyata kita bisa berteman dengan landak. Kalau sudah akrab, dia akan menyembunyikan durinya agar kau bisa memegangnya. [Choi Bo-ra]

Episode 4

Dia selalu ada saat kau tak mengharapkannya. [Yoon Hye-jin]

Takdir memang kejam. [Pyo Mi-seon]

Aku lebih suka dipuji karena keahlianku. [Yoon Hye-jin]

Perceraian itu bukan keputusan yang mudah, kecuali kau sangat sakit hati. [Jo Nam-suk]

Tidak ada yang salah dengan perceraian. Itu hanya salah satu pilihan hidup, sama seperti pernikahan. [Yoon Hye-jin]

Orang-orang selalu mengaku tak ingat kalau terpojok. [Oh Ju-ri]

Kita hidup bersama-sama di dunia ini. Kau tak suka berbaur dengan orang lain. [Hong Du-sik]

Waktu adalah uang. [Hong Du-sik]

Untuk pelecehan seksual, pernyataan korban adalah buktinya. [Choi Eun-cheol]

Tempatku tidur adalah rumahku. [Hong Du-sik]

Teman yang baik itu lebih baik daripada sepuluh pacar. [Pyo Mi-seon]

Jangan sembunyikan apa pun yang terjadi kepadamu. Sebagai teman, kita harus saling menjaga. [Yoon Hye-jin]

Kau baru bisa menjadi dermawan saat keuanganmu sudah stabil. Mengurus diri sendiri saja sulit. [Yoon Hye-jin]

Caramu menjalani hidup bukan urusanku. [Yoon Hye-jin]

Aku tak pernah mabuk jika bisa kutahan. Karena aku membencinya. Tak bisa mengontrol diri, menjadi lemah, dan menjadi lebih jujur. [Yoon Hye-jin]

Kurasa yang berbeda itu saling tarik-menarik. [Yoon Hye-jin]

Hari itu Saat kali pertama aku ke Gongjin adalah pada hari ulang tahun ibuku. Sangat menyedihkan bahwa begitu kau meninggal, orang-orang tak mengingat ulang tahunmu. Keberadaan ibuku perlahan mulai memudar. Andai dia masih hidup, usianya 60 tahun hari itu. Aku akan sering bepergian dengannya dan membelikan tas mahal. Namun, tak perlu seperti itu. Makan bersama saja sudah cukup. Sebelum ibuku meninggal, kami sekeluarga berwisata ke Gongjin. [Yoon Hye-jin]

Kepala Hong punya satu peraturan dalam hidupnya. Dia bekerja dan bermain saat dia ingin. Dia sangat suka membantu orang lain, tapi tak pernah bekerja di hari liburnya. [Yeo Hwa-jeong]

Comments