Kutipan Drama Another Miss Oh [Episode 15 & Episode 16]

Kutipan Drama Another Miss Oh


Episode 15, Dulu Aku Tidak Bisa Memberimu Cinta yang Lebih dan Lebih

Aku mungkin seperti playboy. Tapi aku tak pernah selingkuh. [Park Hoon]

Jika ada yang memegang tangan kita saat sekarat, kita tak begitu takut. [Park Do-kyung]

Saat aku sekarat, aku memikirkan wanita itu. Aku menyesali setiap momen sejak bertemu dengannya. Kenapa aku tak bisa memberinya lebih banyak? Kurasa penyesalanku begitu kuat sampai menembus waktu hingga ke momen saat ini. [Park Do-kyung]

Saat sekarat, semuanya menyadari bahwa tak ada yang perlu ditakuti. Intinya, perasaan manusia terbagi dua. Rasa takut atau cinta. Yang satu asli, satunya lagi palsu. Kau tahu apa yang nyata. Saat kau memutuskan memilih cinta, keadaan berubah. -

Darah lebih kental dari air. [Park Hoon]

Dia bodoh jika berpikir wajar menikah setelah kencan sebentar. Bukan begitu keadaannya, 'kan? Kau berbuat banyak, tak berarti kau akan menikah. Hae-young berpikir akan menikahimu tanpa memikirkan hal lain. Tapi kau tak menikahinya. [Hwang Duk-yi]

Hadir di acara keluarga orang berarti kau akan masuk ke keluarga itu. Putus setelah hadir di acara keluarga sama dengan membatalkan pernikahan. Generasi tua berpikir begitu. Walau Hae-young anggap itu makan siang biasa, kau tak boleh seperti itu. Kecuali kau sangat yakin akan menikah dengannya. [Hwang Duk-yi]

Aku tahu kenapa aku banyak minum. Karena aku tak bahagia. Belakangan ini, aku merasa bahagia seperti saat mabuk. [Oh Hae-young]

Jika tak yakin, menyerahlah. [Oh Hae-young]

Sebenarnya aku tak pernah melihat pengantin yang cantik. Orang memuji mereka karena sopan santun. Aku tak mau dibodohi jika orang bilang aku cantik di pernikahanku. [Oh Hae-young]

Kulihat kau menangis tersedu-sedu saat pulang sekolah. Aku sedih melihatmu menangis. Aku ingin menghiburmu. Tapi aku tak bisa menghentikanmu. Jadi aku mengikutimu. agar aku bisa memelukmu jika kau kelelahan. Saat tahu itu karena Leslie Cheung meninggal, kusalahkan Leslie karena membuat cintaku menangis. Aku juga iri kepada Leslie dan ingin jadi dia. Aku merobek semua fotonya. Aku sangat marah. -

Itu surat cinta untukmu saat kita SMA. Aku langsung tahu itu untukmu saat kubaca. Tapi aku tak mau memberimu ini. Aku sungguh tak mau. Kau tumbuh di rumah yang penuh cinta, hidup tenteram. Jadi, aku juga tak mau melihatmu dicintai pria. Serasa pria itu dicuri dariku. Aku membuang semua surat yang kudapat. Hanya ini yang tak bisa kubuang. Karena bukan milikku. Aku yakin bisa mengembalikan surat ini kepadamu kelak. Kupikir aku bisa kembalikan surat ini kepadamu saat aku cukup bahagia untuk mengaku aku iri kepadamu. Surat ini kusimpan terus, menunggu saat itu. Walau belum sebahagia itu, kuputuskan kukembalikan ini kepadamu. Setelah itu, aku akan berusaha bahagia. Akan kuusahakan. Sebaik mungkin. Butuh 13 tahun hingga surat ini jatuh ke tanganmu. Maafkan aku. Maaf juga untuk bocah yang menulis surat itu. [Another Oh Hae-young]

Aku siap mencintainya, lalu dia mengusirku. Kubilang, tak apa-apa aku lebih cinta dari dia, tapi aku terganggu. [Oh Hae-young]

Sejujurnya, aku tak percaya kau pikir dia akan menikahimu. Bukankah orang biasanya saling mengenal sebelum membuat keputusan itu? [Kim Hee-ran]

Cinta datang padamu seperti badai. Bukan sedikit demi sedikit. "Aku ingin bergandengan, tidur dengannya. Ingin menikahinya." Bagiku, tidak seperti itu. Saat jatuh cinta, aku sudah menikahinya di kepala. Hanya aku yang seperti itu? [Oh Hae-young]

Kupikir kita berdua jatuh cinta, ternyata hanya aku. Jika tak 100 persen cinta, hanya 89 persen, katakan. Aku akan menyesuaikan. Jika kau hanya 89, bukan 100. Aku sedih. Katakan agar kusesuaikan. Kurasa 100-mu dan 100-ku berbeda. [Oh Hae-young]

Kau bisa ambil semua dariku. Menghancurkanku. Ambil anggota tubuhku jika itu yang kau mau. Tapi jangan bunuh aku. [Park Do-kyung]

Di hari yang indah, aku memakai jas favoritku. Tiba-tiba, ada pria berengsek menendang lututku tanpa sebab. Jadi kutanya, "Kenapa kau lakukan itu?" Bisa tebak jawabannya? "Itu kesalahan." Setelah buat kekacauan, dia bilang itu sebuah kesalahan. Tak berhenti di sini. Aku melihat dia memakai pakaian favoritku. Dia tendang lututku karena kesalahan, dan dia ambil jas favoritku. Apa yang akan kau lakukan dalam situasi ini? [Han Tae-jin]

Tepat sebelum aku mati, aku menyesal karena tak mencintainya lebih banyak. Jadi kuambil pilihan lain, yang membawaku ke sini. Jika aku mati sekarang, momen ini mungkin kusesali karena aku tak jujur. Karena aku tak bisa. Karena membuatnya salah paham dan menyakitinya. Sebagaimana Han Tae-jin menyakitinya dengan ketidakjujuran. Mungkin aku membuat kesalahan yang sama sekarang. Haruskah kuceritakan semuanya? Haruskah kukatakan aku mungkin mati? Jika kukatakan semuanya, akankah kami bahagia seperti sekarang Bahkan jika ia tahu aku akan mati, apa dia bisa tersenyum di hadapanku seperti sekarang? [Park Do-kyung]

Sampai aku mati, aku tak akan meninggalkanmu. Itu bukan 89 persen. Itu 100 persen. [Park Do-kyung]

Semoga luka di hati Tae-jin akan sembuh. Semoga kita semua bisa menemukan kedamaian. Semoga tak ada yang menderita. Baik Tae-jin, aku, atau dia. [Oh Hae-young]

Untuk sekarang, aku ingin melihatnya senyumnya lebih lama. Aku ingin dia bahagia lebih lama. Sedikit lebih lama. [Park Do-kyung]


Episode 16, Aku Hidup Karena Kau

Perubahan suasana hatiku cenderung ekstrem. Seharusnya kukendalikan tapi justru sebaliknya. Aku salah. Aku bukan minta maaf karena takut kau meninggalkanku gara-gara emosiku. Aku sungguh berpikir aku salah. Aku cenderung mengakui kesalahanku dengan cepat. Entah apa aku pantas bersamamu. Aku yang menyukaimu lebih dulu dan menangkapmu. Jangan beri tahu orang lain. Aku menyukaimu saat pertama bertemu. Akhirnya kau milikku. Berterima kasihlah. [Oh He-Young]

Jika ciuman berarti pernikahan, aku sudah menikah sepuluh juta kali. Peraturan kacau macam apa itu? [Lee Jin-sang]

Jika gugup, artinya kau takut. Kau yang menciptakan situasi yang kau hadapi sekarang. Itu hasil dari tindakan ketakutan dan kegugupanmu. Itu akan terus terulang sampai bisa kau hadapi dengan cinta. Begitu kau mulai mencintai, kau akan belajar. Situasi serupa dari hidupmu akan terhapus otomatis. Karena itu ceritamu berubah. Itu pernah berubah. Jika dihadapi dengan takut, itu takkan berubah. Santai dan lakukan sebisamu. -

Kau benci gadis yang menangis. Hae-young itu cengeng. Aku tahu ini berbeda. Gadis jujur dan tak kenal takut seperti dia cocok untukmu. Dia tak peduli apa yang orang pikirkan jika menyangkut cinta. Kau butuh itu. Kalian berdua serasi. [Another Oh He-Young]

Aku berusaha bersikap tenang agar bisa tetap jadi orang baik. [Another Oh He-Young]

Jika seorang pria berkelahi, kau harus melumpuhkan mereka. Pukulan tak masuk hitungan. Terbang seperti kupu, menyengat seperti lebah. -

Tanggal 22 Mei 1985. Seorang gadis lahir di kota ini. Nama depannya Gadis, dan nama belakangnya Gila. Aku benci dia karena mirip aku tapi aku suka dia karena alasan yang sama. Kenapa mereka yang mudah terikat penuh kesedihan? Tak disangka dia melalui semua masalah yang aku alami karena dia mudah terikat. Itu membuatku membencinya dan menyayanginya. Dia bahkan tak bisa abaikan kaleng di jalanan karena terikat dengannya. Menyaksikannya seperti itu membuatku sangat frustrasi. Tapi sikapnya itu juga sangat manis. Dia jatuh cinta dengan seorang pria, dan dia mencintainya sepenuh hatinya lagi. Entah kenapa itu menghancurkan hatiku. Apa akan lebih baik baginya jika ada seseorang di sisinya? Jika ada seseorang di sisinya yang mendukung cintanya daripada menyuruhnya untuk sadar apa itu akan lebih baik? Berharap untuk hal itu aku duduk di sampingnya, membantu apa yang dia lakukan. [Hwang Duk-yi]

Satu-satunya hal baik darimu adalah kau bukan perokok. [Park Soo-kyung]

Jika kau lulus dengan sekali coba, keberuntunganmu akan habis. [Park Soo-kyung]

Ada hal yang harus pria lakukan walau tak ingin. Ada hal-hal yang harus kami pikul. [Lee Jin-sang]

Semua berjalan sesuai rencanaku tapi aku tak semangat. Bisnisku berjalan lancar dengan semua dukungan itu tapi aku tak senang. [Han Tae-jin]

Kau merusak bisnis seseorang. Bagaimana bisa senang? Jika itu mengganggumu berhenti saja. -

Orang bisa mengenali cinta mereka. Bukan karena dia bersikap baik. Tak ada alasan khusus. Kau hanya menyadarinya bahwa dia orangnya. Saat pertama melihatmu aku hanya ingin menerobos masuk ke dalam hatimu dan tinggal di sana. Aku ingin menghapus semua kenangan buruk di sana menghangatkan hatimu dan tinggal di sana sendirian. [Oh Hae-young]

Saat aku ingat lagi, kau tak melakukan salah apa pun padaku. Anak-anak itu yang mempermalukanku dengan membandingkan kita hanya karena nama kita. [Oh Hae-young]

Kau sebaiknya kembali ke tempat asalmu. Jika mencoba bergaul dengan orang di atasmu kau akan terluka. Kau tersesat dan tak tahu ada di mana. Aku tahu kau bukan tipe orang yang mau menyusahkan. Karena itu, daripada mempersulit keadaan kembalilah pada pria yang ingin menikahimu itu. Semuanya akan kembali normal jika kau melakukannya. Hei, jika kau sungguh peduli pada Do-kyung, kau akan merelakannya. Apa kau mau membuatnya tak bahagia bersamamu? Bahkan jika pria tak mengatakan apa pun atau memintamu tetap bersamanya dan tak ada masalah walau begitu kau harus bijak dalam mengetahui kapan harus mengambil inisiatif. Itulah cinta. [Heo Ji-ya]

Ada pasangan yang belum pernah berciuman. Tapi tak ada pasangan yang cuma sekali berciuman. Begitu batas di antara mereka runtuh, mereka akan terus melakukannya. Tapi kita tak pernah melakukannya sejak malam itu. Jika kita hanya melakukannya sekali itu berarti kita bukan jodoh. Sama bagiku. Entah bagaimana itu terjadi satu kali tapi aku tak bisa melakukannya lagi. Itu sudah cukup. [Park Soo-kyung]

Kita hidup seperti keluarga selama bertahun-tahun. Mustahil bagi kita untuk tiba-tiba saling melihat secara romantis karena satu malam. Baiklah. Mulai sekarang, aku akan membebaskanmu dari semua tanggung jawab dan kewajiban. Jadi, jangan menoleh ke belakang dan pergilah. [Park Soo-kyung]

Sehari sebelum pernikahan saat kau bilang kau tak tahan melihatku makan saat itulah kau memberiku hukuman mati. Bagiku, kata-kata itu berarti aku sebaiknya mati saja. Aku tak mau buka mata saat pagi. Aku ingin mati. "Bagaimana sebaiknya aku mati?" "Kematian tak disengaja agar tak ada yang curiga." "Tak boleh ada yang tahu kenapa aku mati." Tapi kemudian aku takut kau datang ke pemakamanku dan cerita semuanya. Aku tak mau malu di pemakamanku. Sangat sulit mencegah diriku bunuh diri. Hatiku hancur. Tapi aku bersikap biasa agar tak ada yang tahu. Kau tahu betapa sulitnya itu? Rasanya seperti hatiku meleleh dan menghilang. Aku tak bisa bernapas. Aku harus mengingatkan diriku untuk bernapas. Kau bilang itu demi aku? Kenapa tak membiarkanku lelah saja? Teganya kau menyakitiku? Kamu tak mau membebaniku. Tapi kau tak masalah menyakitiku? Kau sebut itu cinta? Menyakiti daripada membebani mereka? Apa itu cinta? Itukah yang dipikirkan pria? Dari mana kau belajar itu? Dipermalukan dan dicampakkan pacar sehari sebelum pernikahan dibanding menunggu pria yang dipenjara. Mana yang lebih menyakitkan? Kau tak memikirkannya? Saat aku mendengar kau dipenjara aku sangat senang. Mungkin aku tak begitu menyedihkan. Aku terselamatkan. Jika kau balas dendam padanya karena aku, berhentilah. Kau tak mencintaiku. Saat mengalami masa sulit dia yang menjagaku. Aku berhasil melaluinya karena dia. Aku hanya hidup karena dia. Meski begitu, dialah alasan aku bisa melalui itu. Aku menyukainya lebih dulu. Aku memohon agar dia menyukaiku. Bahkan setelah aku tahu perbuatannya, kubilang tak apa-apa. Aku tak akan berhenti. Kau boleh hancurkan dia. Kau boleh buat dia miskin. Lakukan semaumu. Jangan pukul dia. Kumohon. Jangan pukul dia. Itu menyakitiku. Aku tak tahan. [Oh Hae-young]

Aku sangat senang. Ini akhir yang bahagia untuk kami. [Oh Hae-young]

Aku ingin bahagia lebih lama lagi. Lebih lama lagi. [Park Do-kyung]

Comments