Kutipan Drama Another Miss Oh [Episode 17 & Episode 18 END]

Kutipan Drama Another Miss Oh


Episode 17, Aku Bisa Mati Hari Ini Tanpa Penyesalan

Aku makin cantik. Pasti karena aku jatuh cinta. [Oh Hae-young]

Aku butuh pujian. Aku tak punya energi. Tak menyenangkan walau bermain semalaman. Aku merasa ada tulisan "berengsek" di dahiku. Aku yakin itu tertulis di hatiku juga. [Lee Jin-sang]

Aku diusir. Itu bukan pilihanku. Dia bahkan mengucap mantra dan melarangku berbalik. "Kiri!" Aku lebih bertanggung jawab dari dugaanmu. Tapi dia bilang aku tak perlu memaksakan diri. Dia memergokiku merokok. Kecuali saat aku gagal ujian itu satu-satunya saat aku merokok seumur hidupku. Dia benar-benar mengetahui diriku. Sangat memalukan. Aku merasa sangat buruk. Itu sangat memalukan. [Lee Jin-sang]

Jangan merasa kesepian. Walau kau tak punya ayah kau punya ibu dan paman yang seperti ayah. Jika kau tetap ingin ayah aku akan mencari ke seluruh dunia dan mencari ayah terbaik! [Park Soo-kyung]

Jika dia tanya makanan kesukaanmu, jangan katakan apa pun. Dia hanya akan membelikanmu itu. Itu sudah 30 tahun lalu. Saat itu usiaku 14 tahun. Aku pertama kali makan melon dan bilang suka. Sejak saat itu, selama 30 tahun, dia hanya memberiku melon. [Park Soo-kyung]

Tolong cintai dia sepenuh hati. Dia anak malang. Bawalah dan asuh dia. Banjiri dia dengan cintamu sampai dia mati lemas. Aku sangat terkesan. Kau pasti sangat mencintainya. Walau itu adikku, ada batasan seberapa banyak aku bisa dengar kisah cintamu. [Park Soo-kyung]

Apa aku akan mati? Kenapa kau baik sekali? Aku takut jika kau sangat baik. Aku sangat senang dan gugup pada saat bersamaan. Aku gugup karena senang? Terlalu aneh untuk merasa senang. [Oh Hae Young]

Semua ini berawal karena aku. Jika hidupnya hancur, aku tak akan bisa lupa. Kumohon. Aku sangat ingin melupakannya. Bantu aku. [Another Oh Hae Young]

Bukankah kekanak-kanakan? Bekerja sama melawan musuhmu. Kenapa kau tak jujur? Kau ingin mereka berpisah,'kan? Kau benar. Mungkin. Aku belum memeriksa hatiku sedalam itu. Aku tak mau. Sebelum aku sadar aku punya motif lain, aku bertindak dahulu. Aku terus mengingatkan bahwa ini yang kuinginkan. Aku sungguh berharap untuk kebahagiaan mereka. [Another Oh Hae Young]

Kau terlalu rumit. Tapi aku paham. Aku begitu beberapa hari lalu. Aku merasa buruk, berbuat jahat padanya. Kucari tahu kenapa aku merasa buruk. Aku tak sepenuhnya jahat. Aku hanya akan setengah jahat dan berhenti di sini. maka berlututlah dan memohon belas kasihan. Kau tahu apa yang paling kubenci? Mereka yang tak begitu baik. tak begitu jahat. dan tak begitu kasar. Berhenti berganti pihak. Itu tak akan berhasil. Mantapkan saja pikiranmu. Berharap saja mereka berpisah. Itu lebih keren. [Han Tae-jin]

Kini aku tahu kenapa dia meninggalkanmu. Kau bisa lihat sifat asli orang setelah putus. Aku menyesal meninggalkan Do-kyung karena aku sadar dia pria hebat setelah putus. Aku ragu Hae Young berpikir begitu. Kau tak sebanding dengan Do-kyung. [Another Oh Hae Young]

Wajahmu muncul di pikiranku meski aku belum pernah bertemu kau. Akhirnya aku melihatmu di jalanan. Setelah itu di kafe. Itu seperti ingatan. Aku bisa terus melihatmu. Aku melihatmu pindah ke sebelah. Aku tak bisa lihat hal lain selain kau. Awalnya, kukira aku melihat masa depan. Kukira aku punya kekuatan supernatural. Lalu aku paham apa yang kulihat. Alasan aku melihatmu. Saat aku mati di masa depan itu yang kupikirkan di saat terakhirku. Penglihatan akhir hidup. Itu yang kulihat. Tepat sebelum aku mati. Sebelum aku mati aku hanya memikirkanmu. Aku sangat merindukanmu hingga perasaan itu menembus waktu. Saat sekarat aku paling menyesali hal itu. Aku mengatakan banyak hal yang tak kuinginkan. Akan kuberi yang kau mau. Sepanjang hidupku aku tak pernah menunjukkan perasaanku. Aku bingung saat kau terus mendorong. Wanita macam apa itu? Tapi aku menyukainya. Jika mati tanpa punya cinta seperti ini, itu akan sangat disayangkan. Sekarang jika aku mati aku tak akan menyesali apa pun. [Park Do-kyung]

Kau tahu aku menulis buku harian belakangan ini. Setiap hari adalah keajaiban. Ini pertama kalinya orang yang kucintai juga mencintaiku. Jadi, aku menulis buku harian. Aku ingin mencatatnya. Setiap hari aku bahagia hingga tak keberatan untuk mati. [Oh Hae Young]

Saat bekerja dengan orang kau harus menemuinya. Berkomunikasi di atas kertas tak akan membuatmu maju. -


Episode 18,

Kami tak keluar rumah sama sekali sampai akhir Juni. Dari saat aku memutuskan untuk percaya apa yang dia alami, anehnya, aku merasa tenang. Rasanya seperti aku menyentuh takdir dengan tanganku. Rasanya sangat aneh menyadari bahwa ada dunia yang tak kuketahui itu ada dan ada hal yang tak bisa dilihat. Namun, anehnya, aku merasa lega dan nyaman. Kami pergi keluar setelah Juni berlalu. [Oh Hae-young]

Aku hidup berkat kalian. Terima kasih. Mari berbahagia. Kudoakan yang terbaik untuk kalian. -

Orang mungkin melihat masa depannya, tapi bukan berarti hal-hal terjadi seperti yang mereka lihat. Itu bisa mirip, tapi juga bisa sangat berbeda. Jika perubahan terjadi, masa depan juga berubah. -

Selama kau hidup, tak ada yang berakhir. -

Semua orang kelak akan mati. Tak ada yang abadi. -

Bagaimana kau bisa beri tahu wanita yang amat ingin tinggal denganmu kau akan melamarnya dan tinggal bersama usai menikah? Betapa membualnya kau katakan itu padahal sebenarnya kau hanya ingin memeluk dan tidur dengannya seharian? Butuh berapa kematian agar kau menyadari apa yang penting? [Park Do-kyung]

Apa kau tahu betapa putus asanya aku setiap malam saat tinggal di kamar itu? Bagaimana mungkin dia tak datang padahal tahu betapa aku suka dia? Haruskah kuserahkan diriku saja? Akan sangat memalukan jika aku ditolak. Kau tak tahu betapa frustrasinya aku setiap malam. [Oh Hae-young]

Aku masih harus makan denganmu beberapa kali lagi untuk mencari tahu kesukaanmu. Aku sudah makan denganmu dua kali sejauh ini, jadi, aku harus menebak kali ini. Pernikahan butuh kesetiaan melebihi cinta. Kau harus berusaha semaksimal mungkin agar itu berhasil. Berbahagialah selamanya. [Hwang Duk-yi]

Bagiku, mereka sangat saling jatuh cinta. Berapa kali dalam hidup kita bertemu orang yang sangat kita cintai? Serta berapa kali cinta itu berhasil? Aku tak mau mereka memedulikan pendapat orang lain. Aku ingin mereka sebahagia mungkin. [Hwang Duk-yi]

Pria yang bergaul dengan banyak gadis saat muda cenderung lebih berkomitmen pada keluarga setelah menikah. Mereka yang bermain-main dengan wanita setelah menikah tak punya harapan. Jadi jangan cemas dan bersikap baiklah kepadanya. [Heo Ji-ya]

Jangan bahas menang atau kalah dalam urusan pria. Itu memalukan. [Oh Hae-young]

Aku biasa mengurung diriku seolah ingin tetap tak bahagia. Lalu dia datang dalam hidupku. Seperti ucapannya, aku punya masalah dengan emosiku. Aku bahkan tak tahu aku bahagia atau tidak. Aku cacat secara emosional. Aku keras kepala dan takkan pernah mengubah pendirianku. Mungkin itu sebabnya aku harus melihat momen kematianku untuk berubah. Aku harus melihat apa yang akan paling kusesali. Saat melihatnya lari kepadaku, meneriakkan cinta bahkan setelah disakiti olehnya berulang kali, saat aku melihatnya membebaskan diri tanpa ragu berkata bahwa hati bisa memperbaiki diri setiap saat aku merasa lega. Aku ingin berada di sisinya. Kuharap energinya akan berpindah kepadaku. Ini giliranku untuk melengkapi hidupnya. Aku ceroboh. Pada akhirnya, aku terkapar. Satu-satunya yang berubah adalah langitnya berwarna biru, bukannya hitam. Serta alih-alih wajahnya yang dingin, aku teringat senyumnya. Cepatlah kemari dan pegang tanganku. Adegan seperti ini saat mereka berjuang mati-matian untuk saling berpegangan tangan sebelum mati. Aku tak pernah bisa memahami adegan ini yang biasa digunakan di banyak film. Namun, kini aku mengerti kenapa mereka berjuang keras memegang tangan satu sama lain. Kau merasa akan pergi ke suatu tempat dan takut tak tahu ke mana kau akan pergi. Takut menjadi sendirian. Pada momen ketakutan itu, kau merindukan tangan seseorang itu. Kau ingin seseorang mengatakan bahwa kau tak sendirian. Begitu mereka memegang tanganmu, ketakutan itu lenyap. Tangan yang punya kekuatan membuat semua rasa takut lenyap. Itu mungkin kekuatan keberadaanmu. Tak apa-apa. Aku akan segera ke sana. Sekarang, aku lega. [Park Do-kyung]

Bolehkah kusebut hari ini gila atau lucu? Semua orang menggila. Namun, itu momen yang menghiburku. Kami melakukan hal yang melebihi doa untuk keselamatannya. Ibuku membuatnya sebagai fakta dan membuat rencana untuk masa depan. Serta yang lain memahami niatnya dan mengikutinya. Aku juga terbawa suasana. Akan kukenakan gaun pengantin yang indah. [Oh Hae-young]

Mereka yang pernah nyaris mati menjalani hidup yang berbeda. Itu karena mereka akhirnya tahu apa yang penting dalam hidup mereka. Hati yang bahagia. Itulah segalanya. Aku lebih nyaman dan bahagia daripada sebelumnya. [Park Do-kyung]

Aku berterima kasih kepada semua orang. Kami begitu sering menangis dan tertawa bersama. Kami berbagi masa baik dan buruk. Kami jatuh dan bangkit kembali. Pada hari terakhir hidupku, akan kukenang masa itu dan berkata bahwa segalanya sempurna. [Oh Hae-young]

- THE END -

Comments