Kutipan Drama Another Miss Oh [Episode 07 & Episode 08]

Kutipan Drama Another Miss Oh


Episode 7, Kuharap Aku Satu-satunya Wanita di Dunia ini

Ada dua hal yang takkan dia lakukan. Satu, pakai topi ulang tahun, yang kedua, makan bekal yang dikemas pacarnya. Dia bilang dia akan mati karena malu. [Park Hoon]

Aku suka bermain-main, tapi aku takkan pernah lakukan hal segila ini. Cinta Terlarang, Tidur dengan Musuh. Itu yang kau cari? Apa kau merasa bersalah padanya karena mengacaukan hidupnya hingga kau bersikap baik padanya? Atau kau punya kelainan untuk nama Oh Hae-young? Kau gila? Jadi, kenapa Oh Hae-young lagi? Pikirkan Han Tae-jin di penjara yang ingin membunuhmu. Jika dia tahu kau batalkan pernikahannya dan menggoda mantan tunangannya? Dia akan membunuhmu di tempat! Astaga. Wanita itu juga luar biasa. Belum lama ini dia akan menikah. Kini dia jatuh cinta pada tetangganya dan membuatkan bekal? Apa kau menyukainya? Astaga. Bangun, Do-kyung. Han Tae-jin akan dibebaskan! Pria yang akan dia nikahi akan segera keluar! [Lee Jin-sang]

Namun, gadis licik lebih memilih pria polos yang bisa mereka kendalikan. [Kim Hee-ran]

“Aku yakin kau butuh waktu lama untuk membuka surel ini. Aku pun begitu. Aku berpikir lama sebelum menulis ini. Pada hari aku mendengarkan berkas suara yang dikirim ibumu. Itu hari pertama aku hiperventilasi. Seolah rasa maluku yang terbesar ditemukan oleh orang yang darinya ingin kusembunyikan. Aku berpura-pura tumbuh di keluarga penuh cinta, penuh energi. Seolah orang tuaku berpikiran bebas, tidak terbebas dari rasa bersalah. Seolah aku tak pernah patah hati. Aku berusaha keras mengisi hidupku dengan senyuman. Tapi kau lihat menembus dinding dangkal yang kupasang. Setelah aku pergi, aku gemetar karena malu setiap malam, tapi menangis setiap pagi karena aku sangat merindukanmu. Begitulah aku hidup selama setahun. Aku sangat mencintaimu, tapi kau akan jadi pengingat kenangan yang amat memalukan. Tapi, aku tak sanggup lagi.” [Another Oh Hae-young]

“Bagaimana aku tahu cinta itu apa? Kamu harus dicintai agar tahu apa itu cinta! Setidaknya satu dari kalian seharusnya dibesarkan dengan cinta. Dia dibesarkan oleh neneknya sejak berusia tujuh tahun. Tak ada foto dia dan orang tuanya setelah itu. Pikirmu kau bisa bahagia dengan orang begitu?” [Heo Ji-ya]

“Aku tak bisa mencampakkannya karena aku kasihan padanya. Dia sangat sedih oleh orang tuanya. Apa aku perlu berkontribusi juga? Dia sangat baik pada semua orang. Dia tak ingin orang benci atau meninggalkannya, jadi dia ikuti orang bak anak anjing. Matanya takut bahkan saat dia tersenyum. Dia takut mereka akan membencinya atau meninggalkannya. Bagaimana kutinggalkan orang begitu? Aku tak peduli jika itu iba!” [Park Do-kyung]

Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita biasanya mengenali orang itu punya pola atau getaran emosional yang sama. Kau mengenali itu. Karena itu tak ada yang menghentikanmu untuk mengungkapkan dirimu.

Sebagai sahabat Do-kyung sejak lama, kupikir kau dan Do-kyung bukan pasangan yang serasi. Namun, kau wanita yang sangat menarik dan cantik, jadi aku ingin menjodohkanmu dengan yang lebih tampan dan baik. [Lee Jin-sang]

Aku tahu aku tak istimewa. Aku tak pernah diperlakukan seburuk ini seumur hidupku. Park Do-kyung bukan milyuner, bukan darah biru, aku bukan petani! Kenapa semua bertingkah tak dewasa? Kenapa kau superior? Mari berhenti saling menyakiti perasaan, dan berhenti di sini, ya? [Oh Hae-young]

Wanita yang akan dia nikahi bernama Oh Hae-young. Dia punya nama yang sama denganmu. Kau tak mengerti? Dia mengencanimu hanya karena dia tak bisa melupakannya. Dia takkan mengalihkan pandangan atau terlibat dengan wanita sepertimu. Kau hanya punya nama yang sama dengan pacarnya. Tapi kini, dia kembali. Dia akan mengakhiri denganmu. Jadi sebelum kau terluka, akhiri saja! [Lee Jin-sang]

Jangan bertemu dengan Oh Hae-young. Jangan kembali bersama. Aku tak suka. Aku tak mau kau mengencani orang yang sangat kubenci. Aku mungkin akan mengutukmu juga. Sudah mengesalkan kalian dulu pacaran. Jadi, jangan menemuinya. Aku akan benci orang yang kau benci. Aku benci mereka. Karena aku menyukaimu. [Oh Hae-young]

Sudah kubilang jangan sembarangan mengejar orang. Ini tidak sembarangan. Tak acak. Lakukan pada pria yang mungkin mengencanimu. Pikirmu aku cabul? Berkencan dengan Oh Hae-young lagi? [Park Do-kyung]

Tanya pria mana saja. Tak ada pria yang mau mengencani wanita dengan hubungan buruk dengan mantannya. Jelas kita akan diingatkan terus padanya. Siapa yang berani melalui semua itu? Aku baik karena aku kasihan padamu. Kau diputuskan sehari sebelum pernikahanmu, tapi kau beri tahu semua orang kau memutuskannya dan bersikap tak peduli. [Park Do-kyung]

Sulit melihat itu. Karena itu. Itu salahku? Itu cukup bagus. Jika bukan karena namaku. Jika kau baik padaku bukan karena kau teringat pada Oh Hae-young, cukup baik bagiku. Jika kau kasihan. Jika atas dasar kasihan, tak apa-apa. Artinya kau punya perasaan padaku. Dasar bodoh. Kau bahkan tak tahu perasaanmu. Suatu hari, kau akan menangis karenaku. Kuharap begitu. [Oh Hae-young]

Aku tidak malu. Cinta tidak memalukan. Lebih mencintai adalah hal yang bisa dibanggakan. Aku bangga. Bangga apanya? Sungguh memalukan. Aku sangat malu. Siapa pun yang tidak mencintaiku. [Oh Hae-young]

Kau tak boleh membuat tamu pergi sebelum makan. Saat kau membuat makanan, jangan masak hanya untuk keluargamu. Kau harus membuat cukup untuk dibagi dengan tetanggamu. Betapa sederhana pun santapanmu, harus ditawarkan pada tamu. Kau tak sopan mengusirnya seperti ini. [Hwang Duk-yi]

Dia hidup sendiri untuk pertama kalinya. Aku selalu mencemaskannya. Sekarang aku tahu kau tetangganya, aku sangat lega. Karena dia gadis, kami ingin dia bisa mendapatkan apartemen yang lebih baik. Tempat yang lebih aman dan rapi. Tapi dia bersikeras memilih tempat ini. Seolah kami tak punya uang untuk yang lebih baik. [Hwang Duk-yi]

Kata orang, mata adalah jendela jiwa. [Hwang Duk-yi]

“Saat aku menutup mataku Kenangan dari hari-hari yang kurindukan Datang ke pikiranku. Masih saja Membuat hatiku sakit. Kuharap semua wanita di dunia akan mati. Kuharap aku satu-satunya wanita di Bumi.” [Oh Hae-young]

An-na terasa seperti seseorang dari Paris. Dia bukan seperti gadis Korea yang jual mahal. Dia sangat mencintaiku. Tak ada yang mencintaiku tanpa syarat seperti dia kecuali Jjollang anak anjing kami dulu. Dia seperti anak anjing. Dia sangat senang tiap kali dia melihatku. Dia menjilat dan mengusapku. [Park Hoon]


Episode 08, Aku Tidak Menangis Karena Dia, Aku Menangis Karena Dirimu

Kukira sandiwaraku sudah bagus. Aku sampai lupa sisiku yang menyedihkan. Tapi kau bisa tahu diriku yang sebenarnya. Selama ini, aku terbiasa berpura-pura. Aku tak yakin bisa berhenti. [Another Oh Hae-young]

Kasihan dan iba wajar kita rasakan ke orang tersayang. Aku juga kasihan pada Hoon dan kakakku. Karena aku sayang. [Park Do-kyung]

Aku tak mau dikasihani. Aku tak mau orang yang kucintai iba padaku. [Another Oh Hae-young]

Aku tak bermaksud menyalahkanmu. Aku tak memintamu kembali. Aku teringat kenangan buruk yang ingin kulupakan saat memikirkan orang yang pernah kusayangi. Aku tak sanggup lagi. Aku hanya berharap tak ada rasa khusus di antara kita. Agar kita tak sedih saat teringat satu sama lain. Kesan terakhir seseorang akan membekas seumur hidup. Ayo kita ubah akhir kisah kita. [Another Oh Hae-young]

Aku takkan mengharapkanmu. Banyak yang tertarik padaku dan beberapa di antaranya bisa diajak kencan. Tapi aku ingin merelakan perasaanku padamu dulu. Wangi tubuhmu membuatku emosional. Aku senang kita bertemu lagi. Mestinya lebih cepat. Aku lega. [Another Oh Hae-young]

Kau terlalu lambat untuk mengikuti tren dibandingkan lulusan kampus luar negeri dan yang jeli. Karena itu, kau mencoba buktikan pemikiranmu yang begitu fokus? Agar orang tak menghakimi? Tak akan bisa. Belajar dan ikuti tren. Cekatanlah jika ingin mempertahankan pekerjaanmu. [Park Soo-kyung]

Jika dia mengomelimu, biarkan. Jangan menyerah. Bertahanlah. Jadi, dia akan lelah dan berhenti mengomelimu! [Yoon An-na]

Aku sudah dewasa 21 tahun. Saat ini aku masih belia momen terbaik dan terseksi di hidupku. Ini masa terindahku. Masa bodoh dengan orang lain. Aku ingin tergila-gila dan selalu bersamamu! [Yoon An-na]

Makin berumur, kita makin bias menilai karakter seseorang. -

Sebaiknya tak melanjutkan pernikahan yang sempat kacau. Itu akan selalu jadi masalah setelah menikah. Lebih baik tak menikahinya. [Hwang Duk-yi]

Sebenarnya, aku yang dicampakkan. Dia bilang tak mau menikahiku. Makanya kami berpisah. Saking malunya, aku pura-pura bahwa aku yang mencampakkannya. [Oh Hae-young]

“Kuharap semua yang tak mencintaiku mati saja.” [Oh Hae-young]

Kuceritakan semua ke orang tuaku bahwa akulah yang diputuskan. Kini mereka bersedih karenaku. Jika tahu aku jatuh cinta kepadamu mereka akan.. [Oh Hae-young]

Aku bodoh. Jadi, pesan ajakan sederhana sudah membuatku girang. Tapi aku tak sanggup lagi, atau aku jadi bodoh sungguhan. Jadi, aku akan berhenti. [Oh Hae-young]

Kukira kau tak malu berbagi semua cerita kepada Ibu. Ibu sedih karena ada hal yang malu kau ceritakan. Tapi Ibu bersyukur akan satu hal. Kau tak boleh terlibat dengan orang yang tak punya rasa hormat dan loyalitas. Kukira kau orang seperti itu. Ibu stres memikirkan bahwa kau bukan pendamping yang baik. Syukurlah, kau bukan orang seperti itu. Ibu marah karena kau diputuskan. Tapi Ibu lega. [Hwang Duk-yi]

Comments