Kutipan Drama Lonely Enough to Love Part. III [Episode 05 & Episode 06]


Kutipan Drama Lonely Enough to Love


Episode 5, Mimpi jadi Nyata


“Kepercayaan itu penting.”

“Tidak semua orang bisa menjadi pengawal.”

“Kau imut saat kau senyum. Aku ingin memonopoli senyuman itu.”

“Meskipun dia miskin, tidak seharusnya dia mendambakan barang milik orang lain.”

“Tidak ada yang mudah di dunia ini.”

“Tidak satupun di dunia yang tidak kesepian.”

“Kukira impianku tidak menjadi nyata tapi itu hanya harus menjadi mimpi. Jadi karena itulah kurasa itu disebut mimpi.”

“Saat semuanya tidak seharusnya bekerja, mereka tidak akan bekerja.”

“Sebuah impian yang disebut impian karena itu tidak menjadi nyata.”


Episode 6, Aku akan Berjalan Sesuai dengan Keinginanmu


“Mengapa kau menangis, saat orang lain yang seharusnya disalahkan? Jangan menangis.”

“Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan.”

“Kekecewaan adalah ibu dari kesuksesan. “

“Hanya karena kau ingin menjadi penulis tidak berarti kau akan menjadi penulis.”

“Hanya karena kau memimpikannya tidak berarti ia akan terwujud.”

“Menangisinya tidak akan mengubah apapun. Aku hanya perlu kembali pada sebagaimana adanya.”

“Aku tidak mencoba melihatnya. Aku hanya melihat yang terlihat.”

“Orang-orang selalu egois. Mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri.”

“Jika kau ingin memasuki hati orang itu, kau harus membuka pintu ruangan itu dulu. Bukan ruang tamu yang bersih dan rapi, tapi ruangan yang mengungkapkan dirimu yang sebenarnya.”

“Jika semuanya tidak berjalan, ya tidak berjalan. Karena impianku sudah diatur seperti ini, aku merasa senang.”

“Tubuhmu harus sehat agar hatimu semakin sehat.”

“Waktu yang kau habiskan dan kau jaga tidak seharusnya menjadi sampah yang kau buang.”

“Meskipun aku hidup dalam kemiskinan, apa aku tidak tahu malu?”

“Alkohol bukan hanya buruk untuk fisikmu, tapi itu juga buruk untuk kesehatan mentalmu.”

“Kupikir aku tahu bagaimana untuk menghibur orang lain dibandingkan kebanyakan orang. Tapi tidak. Aku tidak pandai dengan orang-orang yang dekat denganku. Aku tidak sabaran karena aku ingin mereka segera merasa lebih baik, meskipun orang-orang pulih dengan kecepatan yang berbeda.”

“Jika kau miskin, seharusnya setidaknya kau pandai atau sehat.”

“Kau ada di titik sebelum meledak. Tepat sebelum bom besar meledak, jika aku memotong bomnya sedikit demi sedikit, kurasa aku akan terkena beberapa pecahan, karena itulah.”

“Menyenangkan melihatmu menderita setelah selalu melihatmu berpura-pura begitu percaya diri. Rasanya seperti kau sudah sedikit membuka hatimu padaku.”

“Orang-orang mengutuk mereka yang ditipu dibandingkan mereka yang menipu.” 



Comments