Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay
Annyeong.. Selamat malam sahabat ceukaku..
Malam kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Nihh.. langsung saja yahh.. ini dia kutipannya, selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komennya,, gomawo..
BAB
7
ANJING
MUSIM SEMI
“Tubuh tidak bisa
berbohong. Saat terluka, tubuh akan menangis. Namun,
hati bisa berbohong. Saat terluka, hati mampu terdiam.”
“Alangkah baiknya jika
dia sedikit lebih ramah. Sayangnya, dia terlalu
dingin. Padahal aku suka penampilan fisiknya.”
“Biarkan aku mati, kau
yang hidup. Kau harus keluar dari sini untuk hidup.”
“Menyeret orang
dengan paksa adalah kekerasan.”
“Jangan bilang,
"lihatlah aku". Katakan "kemari",
saat memanggilku.”
“Saat seseorang
bilang "nanti", apa sebenarnya maksudnya?”
“Saat aku minta
dia memanggilku dengan sebutan "kakak", dia
berkata, "Aku tak butuh kakak lagi." Saat itu, aku
tersadar. Dia membutuhkan teman, bukan kakak.”
“Aku tak bisa
kenyang dengan makanan. Aku terus merasa lapar. Apa
karena aku tong kosong?”
“Kau tak punya
hasrat apa pun. Tak punya hasrat makan, barang, atau
melakukan apa pun, kau selalu apatis.”
“Kau bebas
melakukan apa pun, tapi tak semua orang bisa begitu.”
“Aku penasaran apa
yang akan terjadi jika kau tak menahan diri.”
“Tak sopan
membicarakan pekerjaan lain di tempat bisnis orang.”
“Bukankah bagus
berjalan di tempat indah? Kepala menjadi jernih, perasaan
menjadi lebih baik.”
“Meski sebelumnya
aku kabur, tapi kini, aku merasa harus
menemanimu.”
“Cinta sepihak ini
begitu berat. Aku menyerah!”
“Kenapa aku
tak bisa, tapi dia bisa? Aku juga bisa
mengumpat. Aku juga bisa mengikuti
emosiku, merusak barang, dan berbuat sesukaku. Aku
juga bisa selalu bersikap kasar. Aku juga bisa
menjadi wanita jahat.”
“Tidak semua orang bisa
menjadi wanita jahat.”
“Semua ibu adalah
pendosa. Walaupun begitu, cobalah memaklumi ibumu. Kau
pikir mudah membesarkan anak sendirian tanpa suami?”
“Kau menyukainya
hingga sakit, tapi kenapa kemarin kau pulang
digendong orang lain?”
“Lebih baik tidak
tahu. Lebih baik tidak ingat. Itu yang terbaik.”
“Kau harus
mendengarkan Ibu. Kita harus mendengarkan perkataan Ibu. Kita
harus mendengarkan Ibu agar menjadi orang yang
baik. Ibu kita tahu segalanya. Beliau tahu
segalanya.”
“Jangan mencoba
berlari seperti aku ketika berjalan saja sulit. Istirahat
saat merasa lelah. Menangis saat merasa sedih. Suatu
hari nanti, akan datang hari saat kau bisa berlari
kembali.”
“Jika ingin modis,
kau harus keras kepala dan merasa tak nyaman.”
Anjing Musim
Semi
Dahulu kala, hiduplah seekor anjing yang pandai menyembunyikan perasaannya. Anjing itu diikat di bawah pohon
rindang. Ia disebut "Anjing Musim
Semi" oleh penduduk desa karena suka mengibaskan ekornya dan bertingkah lucu. Pada siang hari, anjing itu senang bermain dengan anak-anak desa. Namun tiap malam, ia merengek dan menangis saat
sendirian. Sebenarnya anjing itu ingin
melepaskan tali lehernya dan
berlarian dengan bebas di ladang
musim semi. Karena tak bisa melakukannya, ia menangis tiap malam. Tiap malam. Suatu hari, hati
kecil anjing itu berbisik dan
bertanya, 'Hei, kenapa kau tak melepaskan tali lehermu dan melarikan diri?' Lalu anjing itu menjawab, 'Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya.
“Karena sudah lama
terikat, aku lupa cara melepaskannya.”
BAB
8
SI
CANTIK DAN SI BURUK RUPA
“Kau cantik.”
“Karena sudah
melepaskan ikatanku, aku tak perlu menuruti ibuku.”
“Kau hebat. Aku
bangga denganmu.”
“Itu sebuah bunga. Walau bermekaran
di ladang, itu sebuah bunga. Semuanya bunga.”
“Dia seribu kali
lipat lebih cantik dengan rambut hitam panjang sepinggul.”
“Ambil sendiri
makananmu. Kau bukan bayi.”
“Kakakmu sangat
tidak peka.”
“Dia hanya terlalu
jujur.”
“Aku tak suka
orang lain menyentuhku. Kau pengecualian. Kau boleh
menyentuhku.”
“Benarkah aku
cantik? Aku setuju. Aku sangat
cantik.”
“Bisa selesai jika
ada permulaan.”
“Selama
berbulan-bulan di sini, mereka tak pernah menganggapku
ada. Sekarang mereka memperhatikanku. Menyenangkan.”
“Penulis hanya
perlu menulis. Tak perlu obral.”
“Aku tak tahan.
Aku suka yang keren.”
“Jangan menjadi
wanita jahat. Kau harus bertemu dengan pria yang
bisa mencintai kebaikanmu dan menerimamu apa adanya.”
“Semua orang baik
mengatakan dirinya tidak baik.”
“Penulis hanya
perlu menulis. Dia bukan pesohor.”
“Karena dipaksa
tersenyum, hanya ujung mulutnya saja yang naik. Dia
seperti Joker.”
“Di RSJ, pasien
dilarang saling mencintai satu sama lain.”
“Jangan halangi
cinta kami.”
“Manusia yang
saling mencintai bukanlah kejahatan.”
“Pasien juga
manusia.”
“Ini bukan
kejahatan, tapi melanggar aturan.”
“Kau harus fokus
menjalani perawatan agar segera keluar. Setelah keluar
dari sini, tak ada yang menghalangi kalian.”
“Saat kau tak
membutuhkan sesuatu, bukankah lebih baik diberikan kepada
yang butuh?”
“Jika kuberikan
kepada yang membutuhkan, apa yang kupunya? Apa
yang tersisa untukku?”
“Kau akan selalu memiliki
aku.”
“Kau pandai
menahan diri.”
“Jika aku menahan
diri, tak akan terjadi hal buruk. Jika aku
mengikuti emosiku tanpa memikirkan akibatnya, kami
tak akan bisa hidup seperti sekarang.”
“Menahan diri
adalah satu-satunya cara untuk melindungi
Sang-tae.”
“Kau pandai
menahan diri, aku pandai menghancurkan. Tuas pengaman dan
granat. Kita adalah satu pasang. Kita ditakdirkan
bersama.”
“Dibandingkan pulpen
ini, kau
jauh lebih keren.”
“Kau terlihat
lebih baik tanpa janggut dan kumis.”
“Ibu membenci pria
yang tak membalas cinta putriku. Benci tapi
juga kasihan. Walaupun begitu, kau lebih penting
bagi ibu.”
“Dia mirip
denganku, tak bisa menutupi perasaan.”
“Kalian bisa
saling menjambak rambut. Akan lebih baik jika kalian
bisa berdamai.”
“Kami mengikuti
perkataanmu, dan berjanji untuk saling menahan diri. Aturan
rumah sakit harus diikuti. Setelah sembuh dan
keluar dari rumah sakit, kami akan saling mencintai satu
sama lain sepuasnya.”
“Yang terpenting
adalah keinginan menahan diri.”
“Aku tidak pandai
menahan diri sepertimu. Lebih mudah tidak bertemu. Rasanya
sulit karena kami bertemu tiap hari. Lebih baik tidak
bertemu. Meskipun menutup mata, aku terus
memikirkannya. Jika melihat dia, aku ingin
menyentuhnya. Aku sangat kesal saat melihatnya tertawa
dengan pria lain. Pikiranku terus mengelak, tapi
aku terus melihatnya. Hatiku pun mengikuti mataku. Ini membuatku
gila.”
“Si Cantik dan Si
Buruk Rupa. Kisah ini mengajarkan kita
tak menilai dari penampilan. Namun,
itu hanya cara orang tua untuk mengajari
anak-anaknya.”
“Si Cantik dan Si Buruk Rupa
Si Buruk Rupa
tinggal sendirian dalam kastel
karena dikutuk. Dia menyandera
seorang gadis bernama Belle hingga
terbiasa satu sama lain dalam
kastel itu. Kisah gadis baik hati yang menggantikan ayahnya terkurung dalam kastel, dan akhirnya mencintai Si Buruk Rupa, lalu kutukannya menghilang. Si Buruk Rupa biasanya egois dan kasar terhadap Belle. Hanya dengan sesekali melakukan
kebaikan dan menatapnya dengan senyuman
tipis cukup membuat Belle yang naïf merasa tersentuh. Ya. Si Buruk Rupa kesepian. Aku
harus merangkulnya dengan cintaku. Hanya
aku yang bisa mengubahnya. Tapi
Belle hanya berdelusi.”
“Si Cantik dan Si
Buruk Rupa bukan cerita rendahan seperti itu. Si
Buruk Rupa berubah menjadi pangeran karena ketulusan
cinta Belle. menenangkan keganasan Si Buruk Rupa.”
“Cinta itu mengobati
jiwa yang terluka.”
“Hal terbesar yang
bisa dilakukan manusia adalah mencintai. Itulah
cinta sesungguhnya.”
“Terbiasa dengan
satu sama lain memang mengerikan.”
“Maafkan aku. Ayo
mulai lagi. Aku akan perlakukanmu dengan baik.”
“Aku tak akan
tertipu lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Aku
akan mulai hidup baru.”
“Pikirkan
saat-saat bahagia kita. Jika aku memukulmu lagi, aku
akan memotong pergelangan tanganku, aku bersumpah.”
“Aku menyukai
seseorang di sini. Setelah keluar dari RSJ, aku
akan hidup dengannya. Kau juga jalani hidupmu.”
“Saat kau ingin
melarikan diri, aku akan melarikan diri bersamamu.”
“Kau pernah bilang kau
ingin kabur bersamaku kapan pun aku mau.”
Comments
Post a Comment