Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Part. IV [Episode 07 & Episode 08]




Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay 

Annyeong.. Selamat malam sahabat ceukaku.. 
Malam kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Nihh.. langsung saja yahh.. ini dia kutipannya, selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komennya,, gomawo..



BAB 7
ANJING MUSIM SEMI


Tubuh tidak bisa berbohong. Saat terluka, tubuh akan menangis. Namun, hati bisa berbohong. Saat terluka, hati mampu terdiam.


Alangkah baiknya jika dia sedikit lebih ramah. Sayangnya, dia terlalu dingin. Padahal aku suka penampilan fisiknya.


Biarkan aku mati, kau yang hidup. Kau harus keluar dari sini untuk hidup.


Menyeret orang dengan paksa adalah kekerasan.


Jangan bilang, "lihatlah aku". Katakan "kemari", saat memanggilku.


Saat seseorang bilang "nanti", apa sebenarnya maksudnya?


Saat aku minta dia memanggilku dengan sebutan "kakak", dia berkata, "Aku tak butuh kakak lagi." Saat itu, aku tersadar. Dia membutuhkan teman, bukan kakak.


Aku tak bisa kenyang dengan makanan. Aku terus merasa lapar. Apa karena aku tong kosong?


Kau tak punya hasrat apa pun. Tak punya hasrat makan, barang, atau melakukan apa pun, kau selalu apatis.


Kau bebas melakukan apa pun, tapi tak semua orang bisa begitu.


Aku penasaran apa yang akan terjadi jika kau tak menahan diri.


Tak sopan membicarakan pekerjaan lain di tempat bisnis orang.


Bukankah bagus berjalan di tempat indah? Kepala menjadi jernih, perasaan menjadi lebih baik.


Meski sebelumnya aku kabur, tapi kini, aku merasa harus menemanimu.


Cinta sepihak ini begitu berat. Aku menyerah!


Kenapa aku tak bisa, tapi dia bisa? Aku juga bisa mengumpat. Aku juga bisa mengikuti emosiku, merusak barang, dan berbuat sesukaku. Aku juga bisa selalu bersikap kasar. Aku juga bisa menjadi wanita jahat.


Tidak semua orang bisa menjadi wanita jahat.


Semua ibu adalah pendosa. Walaupun begitu, cobalah memaklumi ibumu. Kau pikir mudah membesarkan anak sendirian tanpa suami?


Kau menyukainya hingga sakit, tapi kenapa kemarin kau pulang digendong orang lain?


Lebih baik tidak tahu. Lebih baik tidak ingat. Itu yang terbaik.


Kau harus mendengarkan Ibu. Kita harus mendengarkan perkataan Ibu. Kita harus mendengarkan Ibu agar menjadi orang yang baik. Ibu kita tahu segalanya. Beliau tahu segalanya.


Jangan mencoba berlari seperti aku ketika berjalan saja sulit. Istirahat saat merasa lelah. Menangis saat merasa sedih. Suatu hari nanti, akan datang hari saat kau bisa berlari kembali.


Jika ingin modis, kau harus keras kepala dan merasa tak nyaman.


Anjing Musim Semi
Dahulu kala, hiduplah seekor anjing yang pandai menyembunyikan perasaannya. Anjing itu diikat di bawah pohon rindang. Ia disebut "Anjing Musim Semi" oleh penduduk desa karena suka mengibaskan ekornya dan bertingkah lucu. Pada siang hari, anjing itu senang bermain dengan anak-anak desa. Namun tiap malam, ia merengek dan menangis saat sendirian. Sebenarnya anjing itu ingin melepaskan tali lehernya dan berlarian dengan bebas di ladang musim semi. Karena tak bisa melakukannya, ia menangis tiap malam. Tiap malam. Suatu hari, hati kecil anjing itu berbisik dan bertanya, 'Hei, kenapa kau tak melepaskan tali lehermu dan melarikan diri?' Lalu anjing itu menjawab, 'Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya.


Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya.”




BAB 8
SI CANTIK DAN SI BURUK RUPA


Kau cantik.


Karena sudah melepaskan ikatanku, aku tak perlu menuruti ibuku.


Kau hebat. Aku bangga denganmu.


Itu sebuah bunga. Walau bermekaran di ladang, itu sebuah bunga. Semuanya bunga.”


Dia seribu kali lipat lebih cantik dengan rambut hitam panjang sepinggul.


Ambil sendiri makananmu. Kau bukan bayi.


Kakakmu sangat tidak peka.


Dia hanya terlalu jujur.


Aku tak suka orang lain menyentuhku. Kau pengecualian. Kau boleh menyentuhku.


Benarkah aku cantik? Aku setuju. Aku sangat cantik.


Bisa selesai jika ada permulaan.


Selama berbulan-bulan di sini, mereka tak pernah menganggapku ada. Sekarang mereka memperhatikanku. Menyenangkan.


Penulis hanya perlu menulis. Tak perlu obral.


Aku tak tahan. Aku suka yang keren.


Jangan menjadi wanita jahat. Kau harus bertemu dengan pria yang bisa mencintai kebaikanmu dan menerimamu apa adanya.


Semua orang baik mengatakan dirinya tidak baik.


Penulis hanya perlu menulis. Dia bukan pesohor.


Karena dipaksa tersenyum, hanya ujung mulutnya saja yang naik. Dia seperti Joker.


Di RSJ, pasien dilarang saling mencintai satu sama lain.


“Jangan halangi cinta kami.


Manusia yang saling mencintai bukanlah kejahatan.


Pasien juga manusia.


Ini bukan kejahatan, tapi melanggar aturan.


Kau harus fokus menjalani perawatan agar segera keluar. Setelah keluar dari sini, tak ada yang menghalangi kalian.


“Saat kau tak membutuhkan sesuatu, bukankah lebih baik diberikan kepada yang butuh?


Jika kuberikan kepada yang membutuhkan, apa yang kupunya? Apa yang tersisa untukku?


Kau akan selalu memiliki aku.


Kau pandai menahan diri.


Jika aku menahan diri, tak akan terjadi hal buruk. Jika aku mengikuti emosiku tanpa memikirkan akibatnya, kami tak akan bisa hidup seperti sekarang.


Menahan diri adalah satu-satunya cara untuk melindungi Sang-tae.


Kau pandai menahan diri, aku pandai menghancurkan. Tuas pengaman dan granat. Kita adalah satu pasang. Kita ditakdirkan bersama.


Dibandingkan pulpen ini, kau jauh lebih keren.


Kau terlihat lebih baik tanpa janggut dan kumis.


Ibu membenci pria yang tak membalas cinta putriku. Benci tapi juga kasihan. Walaupun begitu, kau lebih penting bagi ibu.


Dia mirip denganku, tak bisa menutupi perasaan.


Kalian bisa saling menjambak rambut. Akan lebih baik jika kalian bisa berdamai.


Kami mengikuti perkataanmu, dan berjanji untuk saling menahan diri. Aturan rumah sakit harus diikuti. Setelah sembuh dan keluar dari rumah sakit, kami akan saling mencintai satu sama lain sepuasnya.


Yang terpenting adalah keinginan menahan diri.


Aku tidak pandai menahan diri sepertimu. Lebih mudah tidak bertemu. Rasanya sulit karena kami bertemu tiap hari. Lebih baik tidak bertemu. Meskipun menutup mata, aku terus memikirkannya. Jika melihat dia, aku ingin menyentuhnya. Aku sangat kesal saat melihatnya tertawa dengan pria lain. Pikiranku terus mengelak, tapi aku terus melihatnya. Hatiku pun mengikuti mataku. Ini membuatku gila.”


Si Cantik dan Si Buruk Rupa. Kisah ini mengajarkan kita
tak menilai dari penampilan. Namun, itu hanya cara orang tua untuk mengajari anak-anaknya.


Si Cantik dan Si Buruk Rupa
Si Buruk Rupa tinggal sendirian dalam kastel karena dikutuk. Dia menyandera seorang gadis bernama Belle hingga terbiasa satu sama lain dalam kastel itu. Kisah gadis baik hati yang menggantikan ayahnya terkurung dalam kastel, dan akhirnya mencintai Si Buruk Rupa, lalu kutukannya menghilang. Si Buruk Rupa biasanya egois dan kasar terhadap Belle. Hanya dengan sesekali melakukan kebaikan dan menatapnya dengan senyuman tipis cukup membuat Belle yang naïf merasa tersentuh. Ya. Si Buruk Rupa kesepian. Aku harus merangkulnya dengan cintaku. Hanya aku yang bisa mengubahnya. Tapi Belle hanya berdelusi.


Si Cantik dan Si Buruk Rupa bukan cerita rendahan seperti itu. Si Buruk Rupa berubah menjadi pangeran karena ketulusan cinta Belle. menenangkan keganasan Si Buruk Rupa.


Cinta itu mengobati jiwa yang terluka.


Hal terbesar yang bisa dilakukan manusia adalah mencintai. Itulah cinta sesungguhnya.


Terbiasa dengan satu sama lain memang mengerikan.


Maafkan aku. Ayo mulai lagi. Aku akan perlakukanmu dengan baik.


Aku tak akan tertipu lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Aku akan mulai hidup baru.


Pikirkan saat-saat bahagia kita. Jika aku memukulmu lagi, aku akan memotong pergelangan tanganku, aku bersumpah.


Aku menyukai seseorang di sini. Setelah keluar dari RSJ, aku akan hidup dengannya. Kau juga jalani hidupmu.


Saat kau ingin melarikan diri, aku akan melarikan diri bersamamu.


Kau pernah bilang kau ingin kabur bersamaku kapan pun aku mau.



  




Comments