Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay
Annyeong.. Selamat malam sahabat ceukaku..
Malam kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Nihh.. langsung saja yahh.. ini dia kutipannya, selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komennya,, gomawo..
Episode 05
“Berpikirlah
sebelum bertindak! Jangan gegabah dan seenaknya!”
“Jangan bertingkah
seolah-olah kau tahu atau memahamiku. Kau tak mengerti.
Jangan berkhayal. Kau tak merasa apa pun. Kau hanya bersuara. Seperti
tong kosong.”
“Aku hanya tong kosong
yang tak memahami bagaimana perasaanmu hingga ajalku.”
“Wajar bagi pria
bergerak sesuai insting.”
BAB 5 : RAPUNZEL:
KASTEL TERKUTUK
“Berbohong itu
buruk! Menipu bisa ditangkap polisi!”
“Kebohonganmu
sangat tulus. Membuatku ingin dibohongi.”
“Jika tak bisa
dimiliki, kau akan memaksa walaupun harus
menghancurkannya. Kau permainkan dia hingga bosan, lalu
kau akan membuangnya. Itukah cinta? Itu
hanyalah obsesi dan keserakahan.”
“Kau menusuk dari
belakang, tapi berpura-pura di depan. Berpura-pura baik,
lemah, dan lugu.”
“Aku berhak
memilih tinggal di mana pun, selain itu Aku
bukan milikmu.”
“Cinta yang pernah
kau berikan, aku kembalikan dengan uang.”
“Walaupun yang
lebih mahal tak selalu lebih bagus.”
“Menangis juga
butuh tenaga.”
“Cepat nyatakan
cintamu. Terus dekati. Kejar sampai ke
ujung dunia.”
“Jangan melakukan yang
tak biasa kau lakukan.”
“Psikopat tak
memandang umur dan jenis kelamin. Dalam sekejap
bisa berubah menjadi monster.”
“Semua permulaan
itu sulit. Setelah mengambil langkah pertama, semuanya
menjadi mudah.”
“Di dunia ini,
lebih banyak pasien yang tak pakai baju pasien.”
“Jangan menaruh perasaan
kepadaku.”
“Aku akan tetap
menyukaimu. Itu pilihanku.”
“Aku berharap kau
tidak menjauhiku karena merasa terbebani olehku. Jika
begitu, aku akan merasa malang dan menyedihkan.”
“Dahulu
kala, ada seorang gadis yang
hidup dalam kastel terkutuk di
dalam hutan. Sang ibu selalu mengatakan
kepada putrinya bahwa dia
terlalu istimewa untuk hidup
bersama orang lain di luar
kastel. Sang ibu menyuruhnya tinggal selamanya di kastel itu. Bagi sang gadis, kastel itu seperti penjara. Dia selalu berdoa kepada bulan. "Tolong kirimkan
pangeran tampan untuk
menyelamatkanku." Apa
dia akan datang hari ini? Apa
dia akan datang besok? Sang
gadis terus menunggunya.”
“Kau jahat sekali pura-pura tak mengenaliku.”
“Aku tak pura-pura tak
mengenalimu. Aku
tahu. Kau
ingin perhatianku, tapi
aku menghindar. Aku
ingin pura-pura tak mengenal dan
mengabaikanmu.”
“Dia menyelamatkanku, tapi aku kabur. Seperti pengecut. Setelah itu, aku terus
melarikan diri.”
“Maafkan aku sudah menyukaimu terlebih
dahulu, lalu
melarikan diri. Aku
masih menyesalinya, dan
tidak bisa melupakanmu.”
“Aku tak ingin menjadi
seseorang yang
dibutuhkan orang lain lagi.”
“Jika berani pergi, kubunuh
kau. Kau
tak bisa melarikan diri! Kau milikku!”
“Aku adalah milikku! Aku
bukan milikmu!”
BAB
6 : RAHASIA JANGGUT BIRU
“Dukunglah kakakmu. Kau sudah merawatnya
hingga sekarang. Kini
biarkan dia melakukan keinginannya. Jangan halangi dia melakukan keinginannya atau menyukai seseorang. Kau takkan bisa
menghalangi.”
“Kau selalu berulah karena
tak bisa mengendalikan
diri.”
“Katamu janji seperti tisu
bekas ingus.”
“Aku ingin bepergian. Ke mana pun. Aku ingin pergi tanpa
tujuan.”
“Kami tak pernah bepergian, tapi sering sekali pindah.”
“Hanya mereka yang
menderita yang
mengerti penderitaan.”
“Lebih baik pengalaman daripada buku.”
“Sejujurnya konsultasi ada
batasnya. Pasien
sering mencoba membodohi dokter.”
Kisah Janggut
Biru.
"Dahulu kala, ada seorang pria berjanggut
biru yang tinggal sendirian di sebuah
kastel yang megah. Dia sangat kaya raya, tapi karena
memiliki janggut berwarna biru, semua orang takut dan menghindarinya. Pada
suatu hari, seorang wanita miskin mengunjungi kastel untuk
menjadi mempelai wanita dari pria berjanggut biru itu. Pria
berjanggut biru itu dipenuhi kebahagiaan. Dia
mengeluarkan seluruh berlian dan harta dari tiap kamar dan
memberikannya sebagai hadiah kepada istrinya. Namun,
ada satu pengecualian, yaitu sebuah kamar di bawah tanah. Dia
memperingatkan istrinya untuk tidak membuka kamar itu. Namun,
istrinya sangat penasaran, dan membuka kamar itu tanpa
sepengetahuan suaminya. Apa kau tahu isi kamar itu? Ada
banyak mayat wanita yang bergantungan di dinding. Itulah
akhir yang tragis bagi para istri yang mengabaikan peringatan
dari pria berjanggut biru untuk tidak membuka kamar itu.”
“Apakah menjadi berbeda itu
menakutkan?”
“Suatu hari, dia
akan menemukan cinta sejati yang tak takut janggut biru dan
mengatakan bahwa tidak apa-apa menjadi berbeda.”
“Jika ada bunga, seharusnya
ada kupu-kupu.”
Comments
Post a Comment