Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Part. VI [Episode 11 & Episode 12]



Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay 

Annyeong.. Selamat Sore sahabat ceukaku.. 
Sore kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Nihh.. langsung saja yahh.. ini dia kutipannya, selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komennya,, gomawo..



BAB 11
ITIK BURUK RUPA


“Semua monster harus dibunuh.


Di hari ulang tahunmu, kau akan merasa kesepian jika sendirian.


Aku membenci orang yang menyentuh barangku.


Kau kemari hanya untuk menangkap pasien yang kabur? Bukan karena aku atau merindukanku?


Kau jelas lebih mementingkan Sang-tae. Bahkan para pasien lebih penting daripada aku.


Kumohon. Setidaknya hitung sampai tiga sebelum bertindak impulsif.


Hanya luka kecil di telapak tanganku. Tidak terasa sakit. Omong kosong yang kau katakan itu jauh lebih menyakitkan.


Katamu aku bukan tong kosong. Kenapa memperlakukanku seperti tong kosong?


Ini adalah hari penting bagiku! Aku tak mau sendirian!


Saat kau tak bisa menahan diri, berhitunglah sampai tiga.


Sesuap akan menjadi dua tiga suap / Diberi hati minta jantung.


Marga kita berbeda, tidak sedarah, dan tak terdaftar di KK, jadi, kau orang asing.


Kau bukan keluarga. Beraninya mengaku saudara.


Kau menuai yang kau tabur.


Aku sakit karena rindu.


Kau pernah bilang bahwa takdir tak rumit. Takdir akan muncul saat dibutuhkan.


Saat anjing kabur dari rumah, pemilik seharusnya pura pura mencari selama beberapa hari.


Katamu trauma harus dihadapi, bukan dihindari.


“Janji itu bukan tisu bekas membuang ingus.


Kami tak bertengkar, hanya berdebat.


Aku sudah berusaha sebisaku. Aku meminta dengan sopan, dan meyakinkan secara logis.


Mengancam dan memeras, bukan meminta dan membujuk.


“Jika kau tak dapat izin, kita tak bisa hidup bersama.


Buatlah dia percaya bahwa kau bukan orang asing, tapi bagian dari kami.


Mau berdandan atau tidak, kau sama-sama terlihat cantik.


Dia pasti akan tumbuh menjadi orang yang berbeda jika ada orang yang mengurusnya.


Jangan bahas Gang-tae dan Mun-yeong. Mereka bisa mengurus diri sendiri. Aku ingin mengenalmu lebih jauh.


Apa kau tahu? Aku juga sedang berusaha keras untuk bisa menjadi orang dewasa.


Seorang adik juga bias menjadi orang dewasa.


Kau harus berusaha. Usaha itu penting.


Aku tak suka kekurangan.


Suaranya terdengar baik dan wajahnya terlihat baik, tapi dia pembohong.


Tak ada orang yang bisa dipercaya.


Aku tak keberatan saat Sang-tae memukulku, tapi setelah melawannya. Aku merasa lebih lega.


Lebih baik tak usah dibaca jika diabaikan.


Kau menyuruhku berpikir sebelum bertindak.


Kau bilang tak ada salahnya mengikuti naluri.


Kapan kau akan berhenti memedulikan Sang-tae, dan mengurus dirimu sendiri? Kau tak punya mimpi?


Aku pernah punya tiga keinginan. Keduanya sudah terwujud.
1. Aku ingin bepergian bukan pindah rumah.
2. Berkelahi dengan Sang-tae.
Meskipun begitu, aku sangat senang. Sepertinya aku akhirnya bisa hidup normal. Apa keinginanmu yang belum tercapai?
3. Pergi ke sekolah memakai seragam.

  
Ingatan ayahmu berantakan karena kepalanya sakit. Kadang tubuh bergerak di luar control karena pikiran dan tubuh terpisah. Namun, dia tetap ayahmu, satu-satunya keluargamu.


Itik Buruk Rupa
Angsa lain mendiskriminasi Itik Buruk Rupa. Ia dikucilkan karena penampilannya berbeda dari mereka. Karena sangat kesepian, ia meninggalkan keluarganya. Apa yang akan terjadi jika sang ibu terus menyayangi Itik Buruk Rupa sampai akhir?
Ia tak akan meninggalkan keluarganya. Itik maupun angsa dapat tinggal di rumah yang sama jika induk bisa mengayomi mereka semua.



BAB 12
ROMEO DAN JULIET


“Jangan bertengkar. Kita harus sabar dan hidup rukun.


Kau seperti rubah yang licik. Saat membutuhkan sesuatu, kau pandai mengambil hati orang menggunakan suaramu yang rendah dan mata berlinang-linang. Setelah mendapatkan semuanya, kau berubah menjadi kasar. Dasar egois.


Makanlah secara teratur demi kesehatanmu.


Apel jatuh tak jauh dari pohonnya.”


Sebenarnya, tiap melihat sanak saudara yang menikah, ayahku menjadi cemburu, dan berbohong sebisa mungkin untuk membuatku pulang ke rumah.


Seperti semut-semut yang menyerbu permen manis, banyak wanita mengincar Gang-tae yang terlihat kesepian.


Saat seseorang jatuh cinta, otak mengeluarkan zat Dopamin hingga mereka tampak lebih menarik.


Jangan sok karena kau bekerja di rumah sakit. Kita berpendidikan rendah. Bagai pinang dibelah dua.


Kau harus lebih berhati-hati dengan wanita psikopat yang mengincar para wanita yang mengincarmu.

Meskipun terlihat berbeda, kalian sama-sama unggas. Jangan berkelahi.”


Kupikir tak akan dating karena kesal denganku.


Aku benci hewan dan anak-anak. Mereka suka bertingkah, selalu merengek, dan haus cinta.


Aku menyukainya. Mereka membuatku cemas karena suka bertingkah, terlihat menggemaskan saat merengek, dan karena mereka haus cinta, hatiku menjadi luluh.


Janji bukan seperti tisu bekas ingus. Kau harus menepati janji. Itu sopan santun.

Aku berharap kau berhenti melarikan diri dari kupu-kupu. Adikmu menderita karena selalu mengikutimu melarikan diri.


Aku takut dan benci kupu-kupu.


Kupu-kupu dalam bahasa Yunani Kuno adalah psyche. Kau tahu itu melambangkan apa? Penyembuhan. Dibandingkan kupu-kupu yang menakutkan, lebih banyak kupu-kupu baik yang bisa menyembuhkan.


Aku anak lelaki tanpa jati diri, dan kau tong kosong tanpa emosi? Lalu, Sang-tae. Anak yang terjebak dalam kotak.


Aku berharap kisah ini berakhir dengan bahagia.


Setelah dipikirkan, aku ingin putra yang mirip sepertimu.


Kupu-kupu adalah psyche, simbol dari penyembuhan. Kupu-kupu yang baik itu menyembuhkan.


Kupu-kupu harus dihadapi, tak boleh kabur. Dengan begitu, adikku tak akan menderita.


Aku senang bisa tinggal di rumah ini bersamamu dan Sang-tae.


“Jika kau ketakutan, sembunyi saja di belakangku.


Aku adalah kakakmu. Orang dewasa. Jika sembunyi di balik adikku, aku menjadi Pengecut


Menjadi dewasa tak selalu baik.


Jangan terjebak dalam masa lalu. Sekali terjebak dalam masa lalu, kau tak akan bisa keluar.


Jika terjebak, kita hanya perlu membuka pintu dan pergi.


Kau akan mati. Aku juga akan mati. Semua orang di sini pada akhirnya akan mati. Jangan terburu-buru.


“Jika terjebak di masa lalu, selamanya tak akan bisa keluar karena pintunya tak terlihat.


Jika hanya mengikuti semua yang diperintahkan, itu binatang, bukan manusia.


Jangan lupakan semua itu. Ingatlah dan hadapi. Jika tak dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh.


Jangan makan di luar. Kau harus hemat supaya bisa hidup dengan baik.


Melihat kalian hidup bertiga, terlihat seperti keluarga sungguhan. Aku jadi cemburu.


Secara teknis, kami bukan keluarga. Marga kami berbeda
dan tak terdaftar di KK. Kami bukan keluarga, tapi hubungan kami seperti keluarga.


Cara membuktikan hubungan kekeluargaan bukan dengan kartu keluarga, tapi foto keluarga.


Apakah aku tak bias memahami perasaanmu lagi dan hanya bersuara seperti tong kosong?


Kita harus berfoto bersama supaya terlihat keluarga sungguhan.


Dia tak pernah membuka hatinya. Karena aku tak tahu perasaannya sama sekali. Gang-tae selalu menyembunyikan perasaannya. Percuma saja memaksa dia membagi pikiran dan perasaannya.


Aku diam-diam menghibur di sampingnya. Hanya itu yang bisa kulakukan.


Dia tak pernah manja ataupun merengek kepada orang tuanya. Dia terlalu sibuk pindah dan menahan diri, kemudian tiba-tiba menjadi orang dewasa.


Bagaimana kau bisa mengerti perasaan anak yang belum tumbuh sempurna? Bahkan orang tua tak tahu perasaan anaknya.


Tanganmu tak bersalah. Hatimu yang bersalah karena tak bisa dikendalikan.


Aku sangat berharap Mun-yeong tidak mengetahui kenyataannya. Aku tidak mau dia terluka. Aku tak mau dia memedulikan perasaan orang lain. Seperti tong kosong yang tak merasakan apa pun.


Suasana hatiku selalu tak baik. Jangan dipikirkan.


Itu semua palsu. Jangan memaksakan. Keluarkan ekspresi yang membuatmu nyaman.



BAB 13 
AYAH DARI KISAH DUA BERSAUDARA




Comments