Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay
Annyeong.. Selamat Sore sahabat ceukaku..
Sore kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay Nihh.. langsung saja yahh.. ini dia kutipannya, selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komennya,, gomawo..
BAB
11
ITIK
BURUK RUPA
“Semua monster
harus dibunuh.”
“Di hari ulang
tahunmu, kau akan merasa kesepian jika sendirian.”
“Aku membenci
orang yang menyentuh barangku.”
“Kau kemari hanya
untuk menangkap pasien yang kabur? Bukan karena aku atau
merindukanku?”
“Kau jelas lebih
mementingkan Sang-tae. Bahkan para pasien lebih
penting daripada aku.”
“Kumohon. Setidaknya
hitung sampai tiga sebelum bertindak impulsif.”
“Hanya luka kecil
di telapak tanganku. Tidak terasa sakit. Omong kosong yang
kau katakan itu jauh lebih
menyakitkan.”
“Katamu aku bukan
tong kosong. Kenapa memperlakukanku seperti tong
kosong?”
“Ini adalah hari
penting bagiku! Aku tak mau sendirian!”
“Saat kau tak bisa
menahan diri, berhitunglah sampai tiga.”
“Sesuap akan
menjadi dua tiga suap / Diberi hati minta
jantung.”
“Marga kita
berbeda, tidak sedarah, dan tak terdaftar di KK, jadi,
kau orang asing.”
“Kau bukan
keluarga. Beraninya mengaku saudara.”
“Kau menuai yang
kau tabur.”
“Aku sakit karena
rindu.”
“Kau pernah bilang bahwa
takdir tak rumit. Takdir akan muncul saat dibutuhkan.”
“Saat anjing kabur
dari rumah, pemilik seharusnya pura pura mencari selama
beberapa hari.”
“Katamu trauma
harus dihadapi, bukan dihindari.”
“Janji itu bukan
tisu bekas membuang ingus.”
“Kami tak
bertengkar, hanya berdebat.”
“Aku sudah
berusaha sebisaku. Aku meminta dengan sopan, dan
meyakinkan secara logis.”
“Mengancam dan
memeras, bukan meminta dan membujuk.”
“Jika kau tak dapat
izin, kita tak bisa hidup bersama.”
“Buatlah dia
percaya bahwa kau bukan orang asing, tapi bagian dari
kami.”
“Mau berdandan
atau tidak, kau sama-sama terlihat cantik.”
“Dia pasti akan
tumbuh menjadi orang yang berbeda jika ada orang
yang mengurusnya.”
“Jangan bahas
Gang-tae dan Mun-yeong. Mereka bisa mengurus diri
sendiri. Aku ingin mengenalmu lebih jauh.”
“Apa kau tahu? Aku
juga sedang berusaha keras untuk bisa
menjadi orang dewasa.”
“Seorang adik juga
bias menjadi orang dewasa.”
“Kau harus
berusaha. Usaha itu penting.”
“Aku tak suka
kekurangan.”
“Suaranya
terdengar baik dan wajahnya terlihat baik, tapi dia
pembohong.”
“Tak ada orang
yang bisa dipercaya.”
“Aku tak keberatan
saat Sang-tae memukulku, tapi setelah melawannya. Aku
merasa lebih lega.”
“Lebih baik tak
usah dibaca jika diabaikan.”
“Kau menyuruhku
berpikir sebelum bertindak.”
“Kau bilang tak
ada salahnya mengikuti naluri.”
“Kapan kau akan
berhenti memedulikan Sang-tae, dan mengurus
dirimu sendiri? Kau tak punya mimpi?”
“Aku pernah punya tiga keinginan. Keduanya
sudah terwujud.
1. Aku ingin bepergian bukan pindah
rumah.
2. Berkelahi dengan Sang-tae.
Meskipun
begitu, aku sangat senang. Sepertinya aku
akhirnya bisa hidup normal. Apa keinginanmu yang belum
tercapai?
3. Pergi ke sekolah memakai seragam.”
“Ingatan ayahmu
berantakan karena kepalanya sakit. Kadang tubuh
bergerak di luar control karena pikiran dan tubuh
terpisah. Namun, dia tetap ayahmu, satu-satunya
keluargamu.”
“Itik Buruk Rupa
Angsa lain
mendiskriminasi Itik Buruk Rupa. Ia dikucilkan karena penampilannya berbeda dari mereka. Karena sangat kesepian, ia meninggalkan keluarganya. Apa yang akan terjadi jika sang ibu terus menyayangi Itik Buruk Rupa sampai akhir?
Ia tak akan
meninggalkan keluarganya. Itik
maupun angsa dapat tinggal di rumah yang
sama jika induk bisa mengayomi
mereka semua.”
BAB
12
ROMEO
DAN JULIET
“Jangan bertengkar. Kita
harus sabar dan hidup rukun.”
“Kau seperti rubah
yang licik. Saat membutuhkan sesuatu, kau pandai
mengambil hati orang menggunakan suaramu yang rendah dan mata berlinang-linang. Setelah
mendapatkan semuanya, kau berubah menjadi kasar. Dasar
egois.”
“Makanlah secara
teratur demi kesehatanmu.”
“Apel jatuh tak
jauh dari pohonnya.”
“Sebenarnya, tiap
melihat sanak saudara yang menikah, ayahku menjadi
cemburu, dan berbohong sebisa mungkin untuk membuatku
pulang ke rumah.”
“Seperti
semut-semut yang menyerbu permen manis, banyak wanita
mengincar Gang-tae yang terlihat kesepian.”
“Saat seseorang
jatuh cinta, otak mengeluarkan zat Dopamin hingga
mereka tampak lebih menarik.”
“Jangan sok karena
kau bekerja di rumah sakit. Kita
berpendidikan rendah. Bagai pinang dibelah dua.”
“Kau harus lebih
berhati-hati dengan wanita psikopat yang mengincar para
wanita yang mengincarmu.”
“Meskipun terlihat
berbeda, kalian sama-sama unggas. Jangan berkelahi.”
“Kupikir tak akan dating karena
kesal denganku.”
“Aku benci hewan
dan anak-anak. Mereka suka bertingkah, selalu merengek, dan
haus cinta.”
“Aku menyukainya. Mereka
membuatku cemas karena suka bertingkah, terlihat
menggemaskan saat merengek, dan karena mereka haus
cinta, hatiku menjadi luluh.”
“Janji bukan
seperti tisu bekas ingus. Kau harus menepati janji. Itu sopan santun.”
“Aku berharap kau
berhenti melarikan diri dari kupu-kupu. Adikmu
menderita karena selalu mengikutimu melarikan diri.”
“Aku takut dan
benci kupu-kupu.”
“Kupu-kupu dalam
bahasa Yunani Kuno adalah psyche. Kau tahu itu
melambangkan apa? Penyembuhan. Dibandingkan
kupu-kupu yang menakutkan, lebih banyak kupu-kupu baik yang
bisa menyembuhkan.”
“Aku anak lelaki
tanpa jati diri, dan kau tong kosong tanpa emosi? Lalu,
Sang-tae. Anak yang terjebak dalam kotak.”
“Aku berharap
kisah ini berakhir dengan bahagia.”
“Setelah
dipikirkan, aku ingin putra yang mirip sepertimu.”
“Kupu-kupu adalah psyche, simbol
dari penyembuhan. Kupu-kupu yang baik itu
menyembuhkan.”
“Kupu-kupu harus
dihadapi, tak boleh kabur. Dengan begitu,
adikku tak akan menderita.”
“Aku senang bisa
tinggal di rumah ini bersamamu dan Sang-tae.”
“Jika kau
ketakutan, sembunyi saja di belakangku.”
“Aku adalah
kakakmu. Orang dewasa. Jika sembunyi di balik
adikku, aku menjadi Pengecut”
“Menjadi dewasa
tak selalu baik.”
“Jangan terjebak dalam
masa lalu. Sekali terjebak dalam masa lalu, kau
tak akan bisa keluar.”
“Jika terjebak,
kita hanya perlu membuka pintu dan pergi.”
“Kau akan mati. Aku
juga akan mati. Semua orang di sini pada akhirnya
akan mati. Jangan terburu-buru.”
“Jika terjebak di
masa lalu, selamanya tak akan bisa keluar karena
pintunya tak terlihat.”
“Jika hanya
mengikuti semua yang diperintahkan, itu binatang,
bukan manusia.”
”Jangan lupakan
semua itu. Ingatlah dan hadapi. Jika tak
dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil dengan
jiwa yang tak bertumbuh.”
“Jangan makan di
luar. Kau harus hemat supaya bisa hidup
dengan baik.”
“Melihat kalian hidup
bertiga, terlihat seperti keluarga sungguhan. Aku
jadi cemburu.”
“Secara teknis, kami
bukan keluarga. Marga kami berbeda
dan tak terdaftar di KK. Kami
bukan keluarga, tapi hubungan kami seperti keluarga.”
“Cara membuktikan
hubungan kekeluargaan bukan dengan kartu keluarga, tapi
foto keluarga.”
“Apakah aku tak bias memahami
perasaanmu lagi dan hanya bersuara seperti tong kosong?”
“Kita harus
berfoto bersama supaya terlihat keluarga sungguhan.”
“Dia tak pernah
membuka hatinya. Karena aku tak tahu
perasaannya sama sekali. Gang-tae selalu menyembunyikan
perasaannya. Percuma saja memaksa dia membagi pikiran
dan perasaannya.”
“Aku diam-diam menghibur
di sampingnya. Hanya itu yang bisa
kulakukan.”
“Dia tak pernah
manja ataupun merengek kepada orang tuanya. Dia
terlalu sibuk pindah dan menahan diri, kemudian
tiba-tiba menjadi orang dewasa.”
“Bagaimana kau
bisa mengerti perasaan anak yang belum tumbuh sempurna? Bahkan
orang tua tak tahu perasaan anaknya.”
“Tanganmu tak
bersalah. Hatimu yang bersalah karena tak bisa
dikendalikan.”
“Aku sangat
berharap Mun-yeong tidak mengetahui
kenyataannya. Aku tidak mau dia terluka. Aku
tak mau dia memedulikan perasaan orang lain. Seperti
tong kosong yang tak merasakan apa pun.”
“Suasana hatiku
selalu tak baik. Jangan dipikirkan.”
“Itu semua palsu. Jangan
memaksakan. Keluarkan ekspresi yang membuatmu nyaman.”
BAB 13
AYAH DARI KISAH DUA BERSAUDARA
BAB 13
AYAH DARI KISAH DUA BERSAUDARA
Comments
Post a Comment