Kutipan Drama It’s Okay to Not Be Okay
Hallo, selamat dini hari
sahabat ceukaku.. apa kabar kalian semua,, mungkin sahabat-sahabat ceukaku lagi
pada tidur indah nih hehe.
Pagi-pagi begini mimin mau ngepost
drama terbaru dari aktor drama termahal untuk saat yang sampe menembus milyaran
per episodenya dan juga mengalahkan aktor-aktor drama keren lain seperti Lee
Min ho dan Hyun bin. Tau kan siapa? Ya, dia adalah Kim Soo Hyun, setelah
membintangi beberapa drama korea terdahulu seperti Drama Dream High dan Drama My
Love from The Star, kali ini Kim Soo Hyun kembali hadir dan dipercaya untuk
membintangi drama It’s Okay to Not Be Okay.
Dalam drama kali ini Kim Soo
Hyun sebagai Moon Gang Tae yang berperan menjadi seorang pegawai rumah sakit
gangguan mental dan hidup bersama kakaknya yang juga memiliki sedikit gangguan
mental. Lawan Kim Soo Hyun di drama kali ini yaitu Seo Ye Ji. Seo Ye Ji sendiri
berperan sebagai Moon Young yang menjadi seorang penulis dongeng anak yang bisa
di bilang psikopat juga atau anti sosial dan kasar, tapi nantinya akan mengejar
cintanya Kim Soo Hyun. UHH So sweet yahh.. untuk genre dramanya mimin bisa
bilang drama romance, dan fantasi.
Untuk intronya segitu aja yahh,
mimin ga mau spoiler, biar sahabat ceukaku langsung tonton aja, mimin di sini
akan memberikan kutipan kutipan dari dramanya.
Ohh iyah, selain kutipan dramanya,
mimin juga ngepost cerita dongeng anak nya, mimin post dengan warna font
berbeda biar bisa membedakannya, mana yang kutipan dan mana yang dongeng.
Okeh dari pada panjang lagi
langsung saja, silahkan membaca dan jangan lupa support nya dengan komen atau
request dari sahabat-sahabat ceukaku semua, gomawo.
Episode 01
“BAB 1 : ANAK LAKI-LAKI YANG MEMAKAN MIMPI BURUK”
“Dahulu
kala, hiduplah seorang gadis cantik di kastel nan jauh di tengah hutan. Gadis itu kesepian dan jenuh karena selalu sendiri. Pada suatu hari, dia keluar dari
kastel untuk mencari teman bermain. Namun, sebagus apa pun hadiah yang diberikannya tidak ada yang menerima gadis itu. Gadis itu kemudian mengetahui
alasannya. Monster yang menyeret bayang-bayang kematian. Orang-orang memanggilnya seperti itu. "Dia adalah monster!
Monster." Gadis itu sangat marah dengan seluruh orang di dunia ini. Dia perlu melampiaskan amarahnya. Setelah tanpa sengaja menyelamatkan lelaki itu, bayangan gelap yang mengikuti gadis
itu mendadak lenyap.
Tapi sebagai
gantinya, lelaki itu terus
mengikuti gadis itu. Saat malam
maupun siang. Entah melewati gunung atau
ladang. Dia terus mengikuti gadis itu. Pada suatu hari yang cerah, gadis itu bertanya.
"Hei. Apa
kau akan selalu menemaniku?"
"Tentu
saja. Aku tidak akan pernah melarikan
diri."
"Walaupun
seperti ini?"
Gadis itu
menjadi sendiri lagi. Bayang-bayang
kematian itu kembali mengikutinya dan
berbisik,
"Mustahil
ada orang di sampingmu karena
kau adalah monster. Jangan pernah
lupakan itu. Apa kau mengerti?"
Ya, Ibu.”
“Kau seperti putri
kerajaan dari buku dongeng. Karena kau
cantik.”
“Bagi anak-anak,
stereotip lebih menakutkan daripada harimau dan cacar.”
“Kau ke sana untuk
memberikan mimpi dan harapan bukan menakuti mereka.”
“Makanlah secara
perlahan, sedikit demi sedikit. Lebih baik jika
kau bisa berbagi.”
“Aku
akan tetap mencintainya. Kau
sama sialnya denganku. Aku
tidak sial. Kau sial. Aku bahkan dianggap yatim? Meskipun tidak, psikismu seperti yatim. "Kau sembrono, minder, ceroboh, kejam, pantas begitu. Tapi,
aku akan tetap mencintaimu. Kau
tahu kenapa? Karena aku memilih begitu. Aku juga memilih "Aku akan tetap
mencintaimu."”
“Walaupun terlihat
muda, aku bukan anak kecil.”
“Bertemu hanya bisa
sekali, tapi tanda tangan bisa disimpan.”
“Dia membenci
semua orang.”
“Apa kau percaya
dengan takdir? Saat dibutuhkan, kau muncul di hadapanku. Ini
adalah takdir.”
"Anak lelaki itu terbangun lagi dari mimpi buruk. Kenangan buruk dari masa lalu yang ingin dilupakan muncul kembali dalam mimpinya tiap malam dan terus mengganggu anak lelaki itu. Dia ketakutan untuk tidur. Suatu hari, dia pergi mengunjungi penyihir dan memohon kepadanya. 'Penyihir. Tolong hapuskan semua kenangan buruk di kepalaku agar aku tidak bermimpi buruk lagi. Sebagai gantinya, aku akan menuruti apa pun keinginanmu."Seiring waktu, anak lelaki itu tumbuh dewasa. Walaupun tak bermimpi buruk lagi, dia tidak bahagia sedikit pun.""Suatu malam, bulan darah memenuhi langit, dan penyihir muncul kembali di hadapannya untuk menagih janji anak lelaki itu. Dengan penuh kebencian, dia berteriak kepada penyihir. 'Semua kenangan burukku lenyap, tapi kenapa... Kenapa aku tidak bahagia?' Sesuai dengan perjanjian, penyihir mengambil jiwa anak itu, dan berkata..."
“Anak kecil tak bisa hidup sendiri. Daripada kita hidup terpisah, lebih baik kita mati berdua.”
“Aku sudah lama
tak bertemu orang yang lebih hina dari hewan.”
“Kau tak punya
nyali untuk hidup, tapi tidak mau mati seorang diri. Jangan
menjadi pecundang. Mati saja seorang diri.”
“Di dunia ini, ada
orang-orang yang pantas mati mengenaskan. Berkat
beberapa psikopat yang diam-diam membunuh mereka, warga yang
tak tahu apa pun bisa tidur dan makan dengan tenang.”
“Pada saat ini, ketika
udara malam jadi hangat, kupu-kupu akan
bermunculan.”
“Saat tersenyum, kau
mirip dengan Joker. Saat tersenyum, matamu terlihat sedih.”
“Bohong itu
tercela.“
“Seni itu indah.”
“Matanya sangat
indah.”
"Anak lelaki itu terbangun lagi dari mimpi buruk. Kenangan buruk dari masa lalu yang ingin dilupakan muncul kembali dalam mimpinya tiap malam dan terus mengganggu anak lelaki itu. Seiring waktu, anak lelaki itu tumbuh dewasa. Walaupun tak bermimpi buruk lagi, dia tidak bahagia sedikit pun. Suatu malam, bulan darah memenuhi langit, dan penyihir muncul kembali di hadapannya untuk menagih janji anak lelaki itu. Dengan penuh kebencian, dia berteriak kepada penyihir. 'Semua kenangan burukku lenyap, tapi kenapa. Kenapa aku tidak bahagia?' Sesuai dengan perjanjian, penyihir mengambil jiwa anak itu, dan berkata, 'Kenangan yang menyakitkan. Kenangan akan penyesalan. Kenangan saat melukai dan dilukai. Kenangan saat dibuang dan kembali. Orang yang bisa tumbuh bersama semua kenangan itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat, dan mudah menyesuaikan diri. Orang seperti itu yang bias mendapatkan kebahagian.'" Jangan lupakan hari ini.”
“Ayahku bukan
orang jahat. Ayah bilang dia seperti itu karena jiwanya
sakit. Jadi, jangan tangkap ayahku. Biarkan
kami hidup bersama. Aku ingin tinggal bersama Ayah. Aku
ingin tinggal bersamanya. Aku merindukan Ayah.”
“Jangan
lupakan semua itu. Ingatlah dan
hadapi. Jika tak dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh.”
“Kau terlihat
keren tanpa seragam.”
“Jika tak bisa
bicara sopan, setidaknya bicara yang jelas.”
“Kata-kata tidak
bisa menghibur. Uang adalah yang terbaik.”
“Jika
memungkinkan, aku ingin melihatmu sekali lagi. Aku
ingin melihat matamu lagi.”
“Kau memiliki tatapan
yang sama dengan orang yang aku kenal. Orang yang
berkarakter buruk. Orang yang tidak punya hati nurani. Seorang
wanita dengan tatapan tanpa kehangatan. Aku
menyukainya. Aku menyukai gadis itu.”
Episode 02
“BAB 2 : GADIS
BERSEPATU MERAH”
“Itu bukan
kenangan yang indah.”
“Makin buruk
kenangan itu, makin bertahan lama di hatimu.”
“Jika tak bisa
berpikir, seharusnya gunakan keberanianmu.”
“Aku tidak butuh
ini. Jangan ikuti aku.”
“Orang yang bilang
bekerja keras saat masih muda itu hanya omong kosong.”
“Dia masih muda,
tapi kaku sekali.”
“Lebih baik jika
semuanya bisa selesai dengan cepat.”
“Melihatmu tanpa
ragu bisa pindah ke mana pun, aku merasa iri.”
“Apa gunanya
menjalin hubungan yang akan berakhir dalam satu tahun”
“Jika
ingin mengatasi trauma, hadapi bukan menghindar.”
“Bukan karena
wajah cantiknya, tapi kemampuan menulisnya.”
“Jangan pakai
topi. Wajah tampanmu tidak terlihat.”
“Orang dengan
gangguan antisosial yang tak tahu kepolosan anak kecil menulis
buku untuk anak-anak.”
“Kenapa
orang-orang yang pantas mati malah berumur panjang?”
“Jangan sampai
kita bertemu lagi.”
“Disuntik dan
minum obat takkan menyembuhkanmu. Kau hanya
terlahir seperti ini. Jadi tidak ada obatnya. Prognosismu
buruk.”
“Menghindar adalah
pilihan terbaik.”
“Kau bukan
menghindar, tapi kabur karena ketakutan.”
“Kalau kau sedih, aku
juga ikut sedih.”
“Aku bisa minum
satu ton bir dan tidak mabuk. Tapi aku selalu
mabuk tiap minum berdua dengan wanita.”
“Sejarah akan
terbentuk saat malam, alkohol, dan wanita bertemu.”
“Saatnya kau
berhenti. Menyulitkan diri dengan ikuti kami. Menetaplah
dan hidup dengan nyaman.”
“Jangan mengatur
hidupku. Pindah atau tidak, kuputuskan
sendiri.”
“Kukira aku melarikan diri karena kakakku. Kupu-kupu atau apa pun itu. Terus melarikan diri dari objek yang tak kasatmata. Kukira semua karena Sang-tae. Tiba-tiba aku terpikir, mungkin sebenarnya aku yang ingin melarikan diri dan memaksa Sang-tae untuk megikutiku.”
“Jika hidup ini menjadi
sangat menyiksa, solusi termudah adalah kabur.”
“Kau penakut
karena lebih muda.”
“Aku akan keluar
dari hidupku.”
“Seorang gadis kecil memakai sepatu merah ke mana pun dia pergi, walaupun pergi ke tempat yang khusyuk dan takzim. Sekali memakai sepatu itu kakinya mulai bergerak dan menari dengan sendirinya. Dia tak bisa berhenti menari, ataupun melepaskan sepatu itu. Walaupun begitu, sang gadis tak mau melepaskan sepatu merah itu. Walaupun pada akhirnya algojo maju dan memotong pergelangan kaki sang gadis, kedua kakinya yang terputus terus menari tiada henti sambil tetap memakai sepatu merah itu. Ada hal yang tidak terpisahkan walaupun dipisahkan secara paksa. Itu sebabnya, obsesi itu agung dan indah. Akhirnya aku menemukan sepatu merahku.”
Comments
Post a Comment