Kutipan Drama When My Love Blooms
Halo dan selamat siang sahabat ceukaku..
siang-siang yang terik gini mimin mau ngepost lanjutan kutipan Drama When My Love Blooms.. Langsung aja,, selamat membaca.. jangan lupa komen yahh.. gomawo..
Episode
11
“Jangan pergi dari
sisiku. Malam tanpa dirimu di samping, terlalu
kesepian. Kamu paling jelas. Tolong kamu
jangan katakan apapun. Aku yang lemah ini bisa
berbuat apa? Tolong kamu pikirkan. Kamu adalah
segalanya dariku. Mohon kamu jangan pergi dari sisiku. Aku
membenci malam tanpamu. Tidak bisa mendapat kembali
hatimu. Bisa bagaimana lagi kalau sudah menjadi begini? Suasana
hati yang sedih sudah tidak berarti lagi.”
“Mulai sekarang,
aku akan berubah menjadi orang lain. Kalau suatu hari
bertemu lagi, sekali pun aku berubah sangat banyak, mohon
kamu harus mengenalliku juga.”
“Aku adalah orang
yang berharap setiap hari matahari bisa terbit lebih pagi. Hiburan
pekerjaan adalah hiburan kehidupan.”
“Sebenarnya aku
bukan tidak sanggup. Hanya saja tidak melakukannya. Sedikit
membosankan, lalu merasa harus memberikan sedikit kejutan
untukmu. Makanya aku pergi mencari kesenangan dan
hal yang baru. Sekarang aku tidak menyukai itu lagi. Tidak
menarik.”
“Apa itu ceroboh? Karena
terlalu buru-buru, sehingga jatuh di tengah perjalanan saat
berlari. Tetapi setelah berlari, hati akan sulit berhenti.”
“Aku ingin
melakukan sesuatu untukmu. Ingin menebus waktu selama
25 tahun, tetapi aku tidak bisa memikirkan cara
lain selain uang. Aku juga tidak nyaman. Aku
tidak tahu kalau aku sangat kekurangan imajinasi.”
“Jari yang sepuluh
jari terhubung ke hati. Kalau begitu, juga harus
hati-hati Mungkin adalah jari tengah.”
“Kamu jangan
tertawa. Kamu terlihat terlalu bagus saat tertawa. Aku
tidak tahan.”
“Ada hal-hal yang
lebih menarik daripada dunia yang sebesar telapak
tangan.”
“Maaf, Jisoo. Aku tidak memelukmu dengan baik sekali pun. Hal-hal buruk yang sudah aku lakukan selama ini dan bebanmu. Aku akan membantumu membawa semuanya. Jadi, hanya akan ada hal-hal baik padamu. Kamu harus bahagia, Jisoo.”
Episode 12
“Lakukanlah
yang seharusnya. Aku akan melakukan yang seharusnya.”
“Kebencian
dan kemarahan yang kurasakan usai ayahku meninggal sebenarnya rasa bersalah dan
rinduku kepadanya. Seiring berjalannya waktu, aku makin merasa bersalah dan
merindukannya.”
“Bungur itu selamat dari musim panas itu. Pohon itu tidak roboh bahkan setelah badai. Seperti hujan es, aku menggantung bunga merah. Musim panas itu, aku berada di tengah badai. Musim panas itu, bunga merah keputusasaanku seperti mengejekku, tapi setelah beberapa badai, mereka tidak jatuh. Saat jatuh, mereka menempel dan memanjat. Bunga keras kepala dari bungur api menutupi kebun kecil dengan darah. Keputusasaanku hilang seperti sihir.”
“Ji Su
Satu dan Ji Su Dua, dan terkadang, bahkan Ji Su Tiga pun muncul. Pikiran di
benakku terus bertengkar, apakah aku harus pergi lagi, pura-pura tidak tahu,
atau mengatakan yang sebenarnya dan menerima hukumannya, tapi aku tidak bisa
menyimpulkan. Karena aku sungguh tidak ingin ada yang meninggalkanku lagi. Aku
bahkan mempertimbangkan pilihan yang tidak masuk akal untuk meminta nasihatmu. Tapi
kini aku tidak sanggup menatapmu.”
“Aku baru sadar saat itu bahwa kebahagiaanmu adalah cara untuk mengakhiri semua rasa sakit ini. Karena aku harus bahagia, aku tidak ingin mengulangi kesalahan paling menyakitkan yang kubuat dalam hidupku.”
Walaupun ga nnton drama nya, tapi suka baca kutipanya, gomawo, :)
ReplyDeleteTerimakasih atas kunjungannya.. senang rasanya bisa bermanfaat bagi anda atau pembaca yang lain..
Delete