Kutipan Drama Itaewon Class Part. IV [Episode 07 & Episode 08]



Kutipan Drama Itaewon Class

 

Halo sahabat Ceukaku,, bagaimana kabarnya hari ini,, semoga sehat dan pada semangat yahh.. semangat nungguin kutipan-kutipan dari mimin pastinya haha..

Kali ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama Itaewon Class nihh. Episode-episode saat ini lagi mulai naik klimaks nihh sahabat-sahabat ceukaku, udah mulai seru dan mulai menebak-nebak apa yang akan selanjutnya terjadi antara Park se ro yi dan Presdir Jang..

Untuk sinopsis segitu aja yahh,, saatnya kita lihat sama-sama kutipannya.. Untuk sahabat-sahabat ceukaku yang mau minta masukan atau mau minta kutipan kutipan drama yang menurut sahabat ceukaku keren, bisa komen yahh di bawahh.. gomawo dan selamat membaca..   

 

 

Episode 07

 

Aku tidak ingin ada kesalahan apa pun hari ini. Karena itu, berperilakulah seperti biasa.

 

Aku percaya padamu.

 

Bersyukurlah. Aku tidak menganggapmu sebagai musuh. Menyerahlah dan hidup biasa saja.

 

Mungkin ini proses yang lambat, tapi aku melakukannya perlahan-lahan, dan kau adalah tujuan akhirku.

 

Yang kau bisa lakukan untuk ayahku adalah berlutut dan menebus dosamu. Aku akan mewujudkannya.

 

Gertakan yang keras kepala, nekat, dan sombong. Kau perlu dipukul dengan tongkat.

 

Harimau tidak menggeram atau mengaum. Mereka hanya mengoyakmu. Aku akan mengajarimu apa artinya itu.

 

Harimau tentu mengaum. Mereka mengaum dengan lantang.

 

Kau harusnya menahan diri. Dia adalah lawan yang tangguh.

 

Pukulan pertama penting saat bertarung. Lalu pukulan pertama harus dari belakang.

 

Aku melawannya dengan caraku, dengan bertahan.

 

Ucapanmu cukup menusuk.

 

Ada hal yang tak bisa ditahan oleh orang lain. Pergilah bila kau sudah selesai.

 

Aku tak ingin bicarakan itu. Karena kau menyebalkan.

 

Kau bisa hidup baik dengan lupakan semua. Itu hal yang diucapkan oleh orang yang tak pernah dirundung.

 

Aku bahkan terkadang terbangun karena memimpikan Jang Geun-won. Tak hanya sekali aku naik ke atap di malam hari karena ingin bunuh diri.

 

Aku tak pintar menghibur orang.

 

Hal yang membuatku bertahan selama itu adalah rasa ingin membalas dendam.

 

Mimpiku adalah menjadi manajer aset finansial. Itu semacam manajer dana.

 

“Aku tak bisa jujur tadi karena sedikit terganggu.

 

“Aku berterima kasih karena kau membantuku.

 

Saat aku keluar nanti, aku akan buka kedai. Kuingin jadi yang terbaik di bisnis makanan dan menjatuhkan Jangga. Itu tujuanku.

 

Kau bilang tiga tahun itu bagai neraka. Karena kau bertahan di neraka itu, kau bisa masuk ke universitas terbaik.

 

Kau orang yang kuat dan gigih.

 

Kau bilang itu dan menyuruhku lakukan banyak hal.

 

Aku masih merinding membayangkan itu.

 

Aku harusnya senang melihatmu, tapi aku cukup kesal.

 

Manajer Park adalah orang yang aku hormati dan sukai. Sayangnya, aku tak bergerak dengan rasa kasihan atau simpati.

 

Sekalipun bukan bantuan besar, bukankah tetap membantumu?

 

Dan perlu kau ketahui, aku tak terlalu sedih kau menolak bantuanku."

 

Kau berbicara seakan kau sudah mempunyai hal itu.

 

Begitulah caraku hidup.

 

“Aku akan berdiri di sampingmu.

 

Kau menggertak hanya karena kau punya kedai kecil sekarang.

 

Omong kosongmu takkan membuatku bersemangat karena kau pencinta damai.

 

Sepertinya aku bicara dengan orang yang salah. Maaf telah mengganggu.

 

Satu persen, dua miliar. Itu ambisi yang hebat, tapi hatiku tak tergerak dengan angka yang kau berikan.

 

Bila kau bisa mengganggu pikirannya, aku akan percaya kepadamu.

 

Kau memang sedikit menyebalkan. Tapi itu pesonamu.

 

Ketika umurku makin bertambah, aku makin khawatir bila aku tak seperti dahulu lagi. Mungkin karena hidupku tak lama lagi.”

 

Kau masih sehat. Kau akan berumur panjang.

 

Aku telah hidup lama dan tanpa rasa penyesalan, tapi aku khawatir dengan perusahaan.

 

Hubungannya dengan Jangga. Mungkin dia terlihat suka pamer dan narsis. Tapi saham itu. Dan pukulan pertama? Rencana dari delapan tahun lalu. Pertarungan Bos yang tak kuketahui. Ini membuatku kesal.

 

Kenapa kau menggangguku dengan urusan keluargamu?

 

Zaman sudah modern, cobalah gunakan otakmu!

 

Pewarisku. Kurang kompeten.

 

Waktu kecil aku tak paham alasan kau memukulku. Ternyata karena kau cemas.

 

Orang yang baik dan jahat. Menurutmu bagaimana cara membedakannya? Dengan melihat yang menang.

 

Ikan yang tumbuh dalam akuarium hanya bisa tumbuh sebesar tangan ini. Namun, bila tumbuh di alam, ia bisa tumbuh lebih dari satu meter.

 

Apa pun yang kau lakukan, aku akan baik-baik saja.

 

Agar kau tak menderita, akan kuhancurkan. Perusahaan Jangga.

 

Terkadang, aku bingung sendiri. Aku sudah jelas karyawan Jangga dan aku bekerja keras dalam pekerjaanku. Namun, saat kau bilang ingin membuatku menjadi pengangguran, itu membuatku sangat senang. Kadang aku berharap kau hentikan hal ini, tapi kemudian aku tetap mendukungmu.

 

Aku seperti bermuka dua.

 

Kau berkata tak butuh bantuanku dan terus begitu sambil berlari sejauh itu. Tapi kau berhasil sampai dan masuk.

 

Saat kau masuk ke dalam, aku melihat punggungmu. Saat itu aku merasa bahwa kau orang independen yang tahu cara mengurus dirimu sendiri. Kau keren saat itu.

 

Tak usah bingung. Jadilah pendukung untuk dirimu sendiri.

 

Kenapa wajahmu seperti bias berbahasa Inggris, tapi sebenarnya tak bisa sama sekali?

 

Kalau aku suka padanya? Tak ada masalah,'kan?

 

Aku juga tahu kalau kau itu orang kaya. Karena aku ingin menggunakanmu dengan cara apa pun sebagai aset. Tapi pada akhirnya, kau hanya pecundang yang tak bernyali untuk mengejarku atau perusahaan.

 

Kau mungkin puas dengan hal yang kau miliki.

 

Aku suka padanya. Namun, aku tak seputus asa itu.

 

Perasaan orang pada dasarnya dangkal. Mereka berubah seiring situasi.

 

Kau masih punya kesempatan. Jika kau sangat menginginkanku suatu hari nanti, jadilah pewaris Jangga.

 

Mungkin terasa berat sendirian, tapi kau bisa karena bersama kami.

 

Aku ingin mendukungmu. Sekalipun itu hal pribadi, kau bisa bagikan denganku.

 

Aku akan lakukan apa pun untukmu. Aku akan lakukan apa pun untuk menebusnya.

 

Yang bisa kau lakukan untukku saat ini hanyalah mengungkap kebenaran dan menyerahkan diri.

 

Setidaknya, bukankah kau harus menjadi ayah terhormat yang percaya diri dalam mendukung mimpi anakmu?

 

Aku seorang pebisnis. Kau harus membayarnya. Tidak boleh kabur seperti ini. Tapi, kata-kata itu tidak sepantasnya kau katakan kepadaku.

 

Jika dia bisa tergerak dengan rasa kasihan, tidak mungkin dia memalsukan investigasi.

 

Pasti sulit untukmu karena sendirian.

 

Ketika aku merasa sedih karena masa lalunya. Aku menyadari bahwa rasa suka ini telah menjadi rasa cinta.

 

Saat kudengar suaranya yang menenangkan, aku menjadi emosional.

 

Aku tak ingin dia menderita sendirian lagi. Aku putuskan untuk membunuh semua orang yang berusaha mengganggu pria ini. Aku mencintainya.

 

Kau ternyata sangat benci aku.

 

Aku tidak membencimu.

 

“Sebagai pebisnis, tidak baik berselisih dengan pemilik gedung. Lebih baik menyelesaikan ini dengan baik.

 

Episode 08

 

Mereka hanya ingin singkirkan orang yang mereka benci.

 

Aku dengar kau orang yang kuat.

 

Keuntungan tak dapat diperoleh dengan keputusan emosional.

 

Kekuatan yang aku pikirkan datang dari manusia. Kepercayaan dari orang-orang itu yang membuatku kuat.

 

Hidupku baru mulai sekarang! Dan aku akan lakukan segala yang kumau.

 

Aku melihat diriku dalam dirimu.

 

Kedai itu menyangkut manusia yang bekerja denganku.

 

Kau tak ingin kehilangan siapa pun.”

 

Aku mempertaruhkan hidupku untukmu. Kau harus bertanggung jawab.

 

Akan terasa nyaman saat itu. Tapi asal kau tahu. Karena sekali dibiarkan, manusia bisa berubah total.

 

Aku berusaha untuk berbaikan denganmu yang bermasalah pun karena aku ingin tetap di sisinya.

 

Aku benci dengan semua orang yang melakukan rasisme.

 

Kau bilang bahwa mengganggu karyawanmu sama saja dengan mengganggumu sendiri. Aku sudah putuskan. Aku akan bunuh semua yang mengganggumu.

 

Sulit menghadapi orang sepertimu, tapi aku akan berusaha untuk mengerti.

 

Satu persen. Dua miliar won. Itu hanya angka.

 

Kita harus menyamakan tujuan untuk merencanakan sesuatu.

 

Yang aku inginkan hanyalah kebebasan. Agar tidak ada orang yang berani menggangguku dan orang-orangku, ucapan dan perbuatanku harus memiliki kekuatan. Aku tak mau goyah oleh siapa pun atau situasi apa pun. Aku ingin bisa membuat keputusan sendiri dalam hidup dan tak perlu membayar atas prinsipku.

 

Makin tua, aku makin picik.


Episode 09



Comments