Kutipan Drama When My Love Blooms Part. II [Episode 03 & Episode 04]





Kutipan Drama When My Love Blooms

Halo.. selamat malam sahabat ceukaku.. malam ini mimin mau ngepost kutipan drama When My Love Blooms Part. II nih.. makin kesini makin terbawa suasana dan terbawa perasaan hehe.. masa masa indah percintaan saat kuliah membuat drama ini menarik hehe...

Langsung saja yah.. ini dia kutipannya,, selamat membaca.. jangan lupa komen yahh.. gomawo..



“Episode 03”


“Aku bisa melakukannya ratusan atau seribu kali. Kalau saja hal itu bisa menghentikan putraku menangis. Bagiku, itulah cinta. Tidak membuat seseorang menangis.”


“Kami melindungi cinta kami dengan cara yang berbeda.”


“Jangan kehilangan aku. Jangan melihat ke tempat lain. Ikuti langkahku.”


“Itu yang orang pikirkan, tapi aku lebih seperti genre horor, menegangkan, psikopat. Bukan berarti aku tidak suka "Love Letter". Ceritanya bagus. Adegan akhirnya sangat mengharukan. Adegan padang salju sangat menyedihkan.”


“Aku bukan tipe orang yang bisa mengajar atau mengubah seseorang. Aku akan lebih memperhatikan.”


“Kenapa kamu bersama pria lain? Padahal aku sedang terpuruk?”


“Aku kesepian. Aku tidak punya teman atau saudara.
Yang kumiliki hanya Ayah dan kamu. Kalian berdua tidak ada yang bersamaku saat itu. Jadi, jangan membuatku kesepian. Aku tidak tahan kesepian. Menyukai seseorang yang tidak menyukaiku. Aku benci hal seperti itu.”


“Matanya, itu akan berkerut saat dia tersenyum. Itu bukan hanya kerutan. Ada kedalaman tertentu. Ada sesuatu yang seksi dan bermartabat dari matanya.”


“Kamu bukan sekadar jatuh cinta. Kamu terkena penyakit. Perasaanku kepadamu adalah penyakit. Penyakit kronis.”


“Tidak semua ayah memihak putra mereka. Aku di pihak yang kalah.”


“Maafkan aku. Tapi aku yang salah. Ini bukan hanya soal menang, kalah, atau membuat kesalahan. Melihat kejadiannya, putraku pasti bertanggung jawab atas hal ini juga.”


“Jika dia berselingkuh dengannya, harga diriku akan terluka. Cinta mereka sepertinya nyata.”


“Aku pria yang sangat berbeda. Aku sangat egois dan materialistis.”


“Aku mempelajarinya darimu. Kamu mengajariku sisi kekalahan
ada di pihak kita. Kamu mengajariku bahwa aku harus memihak orang-orang yang selalu kalah. Itu yang kamu ajarkan kepadaku.”


“Aku ingin sisi kekalahan di sisiku. Semua orang bilang sisi kemenangan ada di pihak mereka. Serta pihak yang kalah selalu kesepian dan sedih. Aku di pihak mereka yang selalu kalah. Itu yang kuinginkan.”


“Aku tidak punya banyak pengalaman untuk menang. Aku jarang menang dalam hidupku, tapi aku tidak malu dengan hidupku. Aku juga tidak mau mengubahnya untukmu.”


“Dalam hal toksisitas, aku bisa mengalahkan debu mikro, biarlah. Debu mikro pasti merasa tersinggung. Mereka tidak mengacaukan hidup orang lain.”


“Aku akan memihakmu. Kamu berada di pihak yang kalah. Jadi, kamu pasti juga kesepian. Jadi, aku akan memihakmu.”


“Berada di Hyeonjeo-dong hari ini terasa aneh dan memilukan. Setelah mendengarkanmu, jantungku terus berdebar. Aku juga merasa kewalahan dengan emosi yang kuat.”


“Bagiku, kamu kepercayaan dan duniaku. Jadi, aku akan melakukan semua yang kamu percayai. Aku juga akan berada di pihak yang sama denganmu dan hidup di dunia yang kamu tinggali. Aku tidak akan berubah pikiran, jadi, berhentilah mengubahnya.”


“Kita berpacaran mulai hari ini.”


“Entah kamu kalah atau menang, aku akan memihakmu sampai akhir.”


“Tidak ada godaan yang bisa menggoyahkan kita. Mari kita jalani kehidupan seperti batu. Hanya alang-alang dengan batang yang lemah Akan terpengaruh oleh angin Batu berakar di lapangan.”




“Episode 04”


“Aku mempelajarinya darimu. Kamu mengajariku sisi kekalahan ada di pihak kita.”


“Berkat Anda, aku lebih terkenal daripada kebanyakaN selebritas. Kejahatan ekonomi, korupsi, penghindaran pajak secara ilegal. Aku sampah masyarakat yang melakukan hal terburuk.”


“Jika aku seorang pemburu, bukan begitu caraku memojokkan kelinci. Jika menggunakan kekerasan, akan ada risiko.”


“Aku tidak suka film perang. Tentu saja, aku lebih membenci perang. Entah dia seorang jenderal atau polisi, pemimpin selalu memberikan perintah dari tengah. Di garis depan, tentara tanpa nama yang berjuang habis-habisan. Siapa pun yang berhasil selamat ditikam dengan bayonet. Tidak ada orang di sana yang pantas tertembak atau ditikam seperti itu. Sampai jatuh, mereka memimpin dalam hidup mereka sendiri. Meskipun itu hanya film, menganggap manusia sebagai alat atau pion sungguh hina.”


“Manusia tidak boleh menghancurkan orang lain untuk alasan apa pun. Itu alasan lain aku protes. Selain itu, aku tidak punya agama, tapi aku yakin dewa ada. Jadi, aku yakin semua manusia adalah anak-anak dewa.”


“Bagi dewa, setiap manusia sangat berharga dan bermakna. Jangan biarkan orang lain memperlakukanmu dengan buruk. Bahkan keluarga.”


“Kamu anak dewa spesial dan berharga.”


“Dia membawa kembali kenangan lama. Hal yang dahulu kuyakini benar.”


“Aku mungkin akan lebih berubah. Aku akan membuat keputusan yang berbeda dari ini. Untuk bahagia. Maksudku kepercayaan.”


“Si bodoh itu berpura-pura berselingkuh darimu, tapi hanya kamu yang dia sayangi.”


“Aku tidak akan tinggal diam jika anakku menangis.”


“Seseorang yang berubah sama dengan Dentuman Besar. Tetap saja, kamu belum berubah. Duniamu runtuh seperti Dentuman Besar.”


“Dia bahkan tidak mau mempertimbangkanku. Dia tidak melihat sekelilingnya. Dia terus melihat ke depan.”


“Orang-orang yang mempertaruhkan nyawanya dari awal harus mendapatkan keuntungan.”


“Aku tidak punya banyak dan tidak meraih banyak hal. Mungkin itu alasannya, tapi aku merasa bebas. Aku sibuk memikirkan masa depanku, jadi, aku bahkan tidak punya waktu atau perlu bernostalgia tentang masa laluku. Tapi sejak bertemu denganmu, aku merasa terjebak. Aku terus melihat ke belakang, jadi, aku melanjutkan hidupku dengan perlahan. Aku ingin kenangan kita bersama tetap seperti bunga yang indah. Tapi aku marah karena kamu menginjak bunga itu setelah kamu berubah.”


“Saat aku berbagi rasa sakitku, alih-alih menjadi separuh, sakitnya justru jadi dua kali lipat. Aku juga harus melihat orang yang kusayangi menderita. Apa ada yang lebih menyakitkan daripada berpisah dengan kekasihmu?”


“Aku juga tidak mengingat masa laluku karena itu tidak pernah menjadi masa laluku. Ini batu yang memberatkan hatiku dan tulang di tenggorokanku. Bagaimana itu bisa jadi kenanganku? Biarkan itu menjadi bagian dari masa lalumu. Ingatlah hanya masa-masa indah. Aku akan melakukan hal yang sama.”


“Keheninganmu. Dan bibir keringku. Saat kamu berbalik.
Aku ucapkan selamat tinggal kepadamu.“


“Jika dia tetap di sana, dia bisa menemui yang lain dan menghemat waktu bolak-balik. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali tepuk, dua lalat mati.”


“Aku tahu Ayah ingin menyalahkan seseorang dan Ayah ingin melampiaskannya, tapi hentikan ini sekarang! Ibu tidak akan kembali meski Ayah marah. Aku juga tahu itu. Seharusnya aku tidak dilahirkan. Seharusnya tidak pernah. Jika aku tidak pernah lahir...”


“Itukah yang kamu sebut "berusaha sebaik mungkin"? Aku mungkin tidak pintar, tapi aku bisa menebak dengan baik. Bagaimana kamu bisa berterima kasih kepadaku saat kubilang aku mencintaimu? Kenapa kamu tidak minta maaf? Kamu bisa minta maaf kepadaku seumur hidupmu.”


“Dia bahkan tidak bisa melindungi pacarnya, jadi, apa yang ingin dia lindungi? Aku tidak sabar melihat dunia indah yang ingin dia ciptakan.”


“Apa yang kamu ajarkan kepadaku. Jangan biarkan siapa pun
memperlakukan aku dengan buruk.  Aku anak dewa yang istimewa dan berharga.”


“Aku tidak akan bermain. Seperti memakaikan lipstik kepada babi. Maksudku, aku tidak mau membuang musik berkualitasku di pesta vulgar yang dibuat dengan uang.”


“Kenapa aku yang harus bertahan? Hidup itu sendiri adalah dosa dan utang, jadi, aku tidak bisa bahagia atau mengeluh.
Aku menyibukkan diri, tapi aku tetap tidak bisa membayar
atas dosa dan utang itu. Aku sungguh ingin istirahat sekarang. Aku ingin melepaskan semuanya.”


“Aku yakin ada alasan kenapa seseorang bertahan. Itu karena ada sesuatu di dunia ini yang hanya bisa dilakukan olehmu.
Karena itulah alasan masih hidup mungkin berkah bagi kita. Jadi, Ji Su, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Kamu bisa istirahat, kamu bisa menangis, dan jika itu sangat berat, kamu tidak perlu berusaha keras untuk menahannya. Aku akan berada di sisimu.”


“Aku akan ada di tempatku, dan kamu akan berada di tempatmu.”


“Siapa pun bisa melihat bahwa ini tidak benar, dan meski itu cinta pertamamu, kamu tidak bisa membenarkan hal yang tidak pantas. Tapi kenapa aku tidak bisa berpaling darimu?
Kenapa aku tidak bisa sekadar mengenangmu? Aku terus memikirkannya, dan jawabannya ada di masa lalu kita.”


“Kamu bilang bahwa aku keyakinanmu dan duniamu.”


“Ada sesuatu yang tidak bisa kukatakan kepadamu. Bagiku, kamu adalah impianku. Aku menghadapi mimpi yang hilang, jadi, aku tidak bisa meninggalkannya atau melarikan diri dari itu. Karena itu impianku.”


“Karena ini mimpi, kita akan segera bangun.”


“Ini hanya mimpi. Ini semua hanya mimpi. Tapi kamu tahu bahwa aku juga bersama pria lain. Jangan menganggapnya terlalu serius.”


“Yang paling kutakutkan adalah membuatnya hancur karena aku. Karena itu aku menghindari hal yang paling kutakutkan.”




Comments