Kutipan Drama When My Love
Blooms
Halo.. selamat malam sahabat
ceukaku.. malam ini mimin mau ngepost kutipan drama When My Love Blooms Part.
II nih.. makin kesini makin terbawa suasana dan terbawa perasaan hehe.. masa
masa indah percintaan saat kuliah membuat drama ini menarik hehe...
Langsung saja yah.. ini dia
kutipannya,, selamat membaca.. jangan lupa komen yahh.. gomawo..
“Episode 03”
“Aku
bisa melakukannya ratusan atau seribu kali. Kalau saja hal itu bisa
menghentikan putraku menangis. Bagiku, itulah cinta. Tidak membuat seseorang
menangis.”
“Kami melindungi cinta kami dengan cara yang berbeda.”
“Jangan
kehilangan aku. Jangan melihat ke tempat lain. Ikuti langkahku.”
“Itu
yang orang pikirkan, tapi aku lebih seperti genre horor, menegangkan, psikopat.
Bukan berarti aku tidak suka "Love Letter". Ceritanya bagus. Adegan
akhirnya sangat mengharukan. Adegan padang salju sangat menyedihkan.”
“Aku
bukan tipe orang yang bisa mengajar atau mengubah seseorang. Aku akan lebih
memperhatikan.”
“Kenapa
kamu bersama pria lain? Padahal aku sedang terpuruk?”
“Aku
kesepian. Aku tidak punya teman atau saudara.
Yang
kumiliki hanya Ayah dan kamu. Kalian berdua tidak ada yang bersamaku saat itu.
Jadi, jangan membuatku kesepian. Aku tidak tahan kesepian. Menyukai seseorang
yang tidak menyukaiku. Aku benci hal seperti itu.”
“Matanya,
itu akan berkerut saat dia tersenyum. Itu bukan hanya kerutan. Ada kedalaman
tertentu. Ada sesuatu yang seksi dan bermartabat dari matanya.”
“Kamu
bukan sekadar jatuh cinta. Kamu terkena penyakit. Perasaanku kepadamu adalah
penyakit. Penyakit kronis.”
“Tidak
semua ayah memihak putra mereka. Aku di pihak yang kalah.”
“Maafkan
aku. Tapi aku yang salah. Ini bukan hanya soal menang, kalah, atau membuat
kesalahan. Melihat kejadiannya, putraku pasti bertanggung jawab atas hal ini
juga.”
“Jika
dia berselingkuh dengannya, harga diriku akan terluka. Cinta mereka sepertinya
nyata.”
“Aku
pria yang sangat berbeda. Aku sangat egois dan materialistis.”
“Aku
mempelajarinya darimu. Kamu mengajariku sisi kekalahan
ada di
pihak kita. Kamu mengajariku bahwa aku harus memihak orang-orang yang selalu
kalah. Itu yang kamu ajarkan kepadaku.”
“Aku
ingin sisi kekalahan di sisiku. Semua orang bilang sisi kemenangan ada di pihak
mereka. Serta pihak yang kalah selalu kesepian dan sedih. Aku di pihak mereka
yang selalu kalah. Itu yang kuinginkan.”
“Aku
tidak punya banyak pengalaman untuk menang. Aku jarang menang dalam hidupku, tapi
aku tidak malu dengan hidupku. Aku juga tidak mau mengubahnya untukmu.”
“Dalam
hal toksisitas, aku bisa mengalahkan debu mikro, biarlah. Debu mikro pasti
merasa tersinggung. Mereka tidak mengacaukan hidup orang lain.”
“Aku
akan memihakmu. Kamu berada di pihak yang kalah. Jadi, kamu pasti juga
kesepian. Jadi, aku akan memihakmu.”
“Berada
di Hyeonjeo-dong hari ini terasa aneh dan memilukan. Setelah mendengarkanmu,
jantungku terus berdebar. Aku juga merasa kewalahan dengan emosi yang kuat.”
“Bagiku,
kamu kepercayaan dan duniaku. Jadi, aku akan melakukan semua yang kamu
percayai. Aku juga akan berada di pihak yang sama denganmu dan hidup di dunia
yang kamu tinggali. Aku tidak akan berubah pikiran, jadi, berhentilah
mengubahnya.”
“Kita
berpacaran mulai hari ini.”
“Entah
kamu kalah atau menang, aku akan memihakmu sampai akhir.”
“Tidak
ada godaan yang bisa menggoyahkan kita. Mari kita jalani kehidupan seperti
batu. Hanya alang-alang dengan batang yang lemah Akan terpengaruh oleh angin Batu
berakar di lapangan.”
“Episode 04”
“Aku
mempelajarinya darimu. Kamu mengajariku sisi kekalahan ada di pihak kita.”
“Berkat
Anda, aku lebih terkenal daripada kebanyakaN selebritas. Kejahatan ekonomi,
korupsi, penghindaran pajak secara ilegal. Aku sampah masyarakat yang melakukan
hal terburuk.”
“Jika
aku seorang pemburu, bukan begitu caraku memojokkan kelinci. Jika menggunakan
kekerasan, akan ada risiko.”
“Aku
tidak suka film perang. Tentu saja, aku lebih membenci perang. Entah dia
seorang jenderal atau polisi, pemimpin selalu memberikan perintah dari tengah.
Di garis depan, tentara tanpa nama yang berjuang habis-habisan. Siapa pun yang
berhasil selamat ditikam dengan bayonet. Tidak ada orang di sana yang pantas
tertembak atau ditikam seperti itu. Sampai jatuh, mereka memimpin dalam hidup
mereka sendiri. Meskipun itu hanya film, menganggap manusia sebagai alat atau
pion sungguh hina.”
“Manusia
tidak boleh menghancurkan orang lain untuk alasan apa pun. Itu alasan lain aku
protes. Selain itu, aku tidak punya agama, tapi aku yakin dewa ada. Jadi, aku
yakin semua manusia adalah anak-anak dewa.”
“Bagi
dewa, setiap manusia sangat berharga dan bermakna. Jangan biarkan orang lain
memperlakukanmu dengan buruk. Bahkan keluarga.”
“Kamu
anak dewa spesial dan berharga.”
“Dia
membawa kembali kenangan lama. Hal yang dahulu kuyakini benar.”
“Aku
mungkin akan lebih berubah. Aku akan membuat keputusan yang berbeda dari ini.
Untuk bahagia. Maksudku kepercayaan.”
“Si
bodoh itu berpura-pura berselingkuh darimu, tapi hanya kamu yang dia sayangi.”
“Aku
tidak akan tinggal diam jika anakku menangis.”
“Seseorang
yang berubah sama dengan Dentuman Besar. Tetap saja, kamu belum berubah. Duniamu
runtuh seperti Dentuman Besar.”
“Dia
bahkan tidak mau mempertimbangkanku. Dia tidak melihat sekelilingnya. Dia terus
melihat ke depan.”
“Orang-orang
yang mempertaruhkan nyawanya dari awal harus mendapatkan keuntungan.”
“Aku
tidak punya banyak dan tidak meraih banyak hal. Mungkin itu alasannya, tapi aku
merasa bebas. Aku sibuk memikirkan masa depanku, jadi, aku bahkan tidak punya
waktu atau perlu bernostalgia tentang masa laluku. Tapi sejak bertemu denganmu,
aku merasa terjebak. Aku terus melihat ke belakang, jadi, aku melanjutkan
hidupku dengan perlahan. Aku ingin kenangan kita bersama tetap seperti bunga
yang indah. Tapi aku marah karena kamu menginjak bunga itu setelah kamu
berubah.”
“Saat
aku berbagi rasa sakitku, alih-alih menjadi separuh, sakitnya justru jadi dua
kali lipat. Aku juga harus melihat orang yang kusayangi menderita. Apa ada yang
lebih menyakitkan daripada berpisah dengan kekasihmu?”
“Aku juga
tidak mengingat masa laluku karena itu tidak pernah menjadi masa laluku. Ini
batu yang memberatkan hatiku dan tulang di tenggorokanku. Bagaimana itu bisa
jadi kenanganku? Biarkan itu menjadi bagian dari masa lalumu. Ingatlah hanya
masa-masa indah. Aku akan melakukan hal yang sama.”
“Keheninganmu.
Dan bibir keringku. Saat kamu berbalik.
Aku
ucapkan selamat tinggal kepadamu.“
“Jika
dia tetap di sana, dia bisa menemui yang lain dan menghemat waktu bolak-balik. Sekali
dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali tepuk, dua lalat mati.”
“Aku
tahu Ayah ingin menyalahkan seseorang dan Ayah ingin melampiaskannya, tapi hentikan
ini sekarang! Ibu tidak akan kembali meski Ayah marah. Aku juga tahu itu. Seharusnya
aku tidak dilahirkan. Seharusnya tidak pernah. Jika aku tidak pernah lahir...”
“Itukah
yang kamu sebut "berusaha sebaik mungkin"? Aku mungkin tidak pintar,
tapi aku bisa menebak dengan baik. Bagaimana kamu bisa berterima kasih kepadaku
saat kubilang aku mencintaimu? Kenapa kamu tidak minta maaf? Kamu bisa minta
maaf kepadaku seumur hidupmu.”
“Dia
bahkan tidak bisa melindungi pacarnya, jadi, apa yang ingin dia lindungi? Aku
tidak sabar melihat dunia indah yang ingin dia ciptakan.”
“Apa
yang kamu ajarkan kepadaku. Jangan biarkan siapa pun
memperlakukan
aku dengan buruk. Aku anak dewa yang
istimewa dan berharga.”
“Aku
tidak akan bermain. Seperti memakaikan lipstik kepada babi. Maksudku, aku tidak
mau membuang musik berkualitasku di pesta vulgar yang dibuat dengan uang.”
“Kenapa
aku yang harus bertahan? Hidup itu sendiri adalah dosa dan utang, jadi, aku
tidak bisa bahagia atau mengeluh.
Aku
menyibukkan diri, tapi aku tetap tidak bisa membayar
atas
dosa dan utang itu. Aku sungguh ingin istirahat sekarang. Aku ingin melepaskan
semuanya.”
“Aku
yakin ada alasan kenapa seseorang bertahan. Itu karena ada sesuatu di dunia ini
yang hanya bisa dilakukan olehmu.
Karena
itulah alasan masih hidup mungkin berkah bagi kita. Jadi, Ji Su, kamu bisa
melakukan apa pun yang kamu inginkan. Kamu bisa istirahat, kamu bisa menangis,
dan jika itu sangat berat, kamu tidak perlu berusaha keras untuk menahannya. Aku
akan berada di sisimu.”
“Aku
akan ada di tempatku, dan kamu akan berada di tempatmu.”
“Siapa
pun bisa melihat bahwa ini tidak benar, dan meski itu cinta pertamamu, kamu
tidak bisa membenarkan hal yang tidak pantas. Tapi kenapa aku tidak bisa berpaling
darimu?
Kenapa
aku tidak bisa sekadar mengenangmu? Aku terus memikirkannya, dan jawabannya ada
di masa lalu kita.”
“Kamu
bilang bahwa aku keyakinanmu dan duniamu.”
“Ada
sesuatu yang tidak bisa kukatakan kepadamu. Bagiku, kamu adalah impianku. Aku
menghadapi mimpi yang hilang, jadi, aku tidak bisa meninggalkannya atau
melarikan diri dari itu. Karena itu impianku.”
“Karena
ini mimpi, kita akan segera bangun.”
“Ini
hanya mimpi. Ini semua hanya mimpi. Tapi kamu tahu bahwa aku juga bersama pria
lain. Jangan menganggapnya terlalu serius.”
“Yang
paling kutakutkan adalah membuatnya hancur karena aku. Karena itu aku
menghindari hal yang paling kutakutkan.”
Comments
Post a Comment