Kutipan Drama When the Weather is Fine [Episode 13 & Episode 14]

Kutipan Drama When the Weather is Fine


Episode 13, Resep Teh Tetes Air Mata

“Kamu benar. Aku kecewa Eun Seop tidak datang. Kukira ini kesempatan terakhirku. Satu kesempatan terakhirku. Kamu tidak tahu sekeras apa usahaku untuk berkencan. Aku sudah melakukan yang terbaik. Karena aku tidak pernah bisa memenangkan hatinya. Aku tidak bisa mewujudkannya. Tentu, aku punya banyak kesempatan, lantas apa? Waktunya selalu tidak pas. Seolah-olah aku tidak boleh ada dalam hidupnya. Itu sebabnya aku tidak bisa melakukan apa pun. Aku tidak bisa bicara dengannya atau bahkan meneleponnya sekali. Tapi tiba-tiba aku menjadi berani setelah kamu datang. Setelah kamu datang ke sini, aku tiba-tiba menjadi gelisah dan bertekad. Aku ingin menghalangimu dan bersikap kejam kepadamu. Jujurlah. Terkadang kamu sengaja menghalangiku.”[Kim Bo-young]

“Tidak pernah. Aku tidak pernah menghalangimu. Tidak sekali pun. Aku menduga kamu menyukainya, tapi aku tidak tahu Eun Seop pujaan hatimu. Tidak pernah sama sekali. Itu sebabnya aku tidak bisa memahamimu. Kenapa kamu menjadi sangat kejam karena aku? Apa yang membuatmu begitu gila?” [Mok Hye-won]

“Nikmati hidupmu. Hiduplah yang nyaman. Menikahlah seperti cita-citamu, punya anak seperti cita-citamu, dan hidup bahagia selamanya. Berbahagialah. Lupakan orang bodoh sepertiku.” [Shin Myung-yeo]

Aku kehilangan harapan. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang. Jadi, jangan mengharapkan apa pun dariku. [Shin Myung-yeo]

“Rambutmu baunya seperti sampo "Charming" yang biasa dipakai ibuku. Matamu mengingatkanku pada malam sebelum badai hujan. Aku sangat menyukai hal itu darimu.” [Cha Yoon-taek]

“Manusia bisa memercayai sesuka mereka. Hasilnya tidak akan berubah. Entah aku berselingkuh dengan kakak iparku atau tidak, dia sudah mati, dan itu tidak akan berubah. Entah kakakku membunuhnya atau tidak, dia dipenjara. Meskipun dia tidak dipenjara, aku akan tetap menjadi orang yang kacau seperti sekarang. Jadi, itu tidak penting. Yang kamu percaya itu benar. Itu yang sebenarnya.” [Shin Myung-yeo]

Meskipun itu benar, kamu seharusnya memberitahuku bahwa itu tidak benar. Setidaknya itu yang bisa kamu lakukan untukku. [Cha Yoon-taek]

Aku sudah layu. Hanya aku yang benar-benar layu. Hanya aku yang benar-benar mati. [Shin Myung-yeo]

“Aku akan memotong ujung lima jariku dan menggambar dengan darahku. Aku akan sendirian malam ini, tapi tidak akan kesepian. Dan akan menangis. Gelas pertama untukmu, yang meninggalkanku. Gelas kedua untukku, yang sudah sangat menyedihkan. Segelas lagi untuk cinta abadi kita. Dan gelas terakhir untuk Tuhan yang meramalkan dan memutuskan semuanya lebih dahulu.” [Shin Myung-yeo]

“Saat aku sadar belum sempat memberitahumu bahwa aku mencintaimu sepenuh hati, kamu sudah jatuh cinta dengan orang lain. Aku membungkam serenade bergairah di dalam hatiku saat kamu menjauh dariku. Kamu menyuruhku melupakan semuanya sebelum senyum manismu hilang dan hanya mengingat kecantikanmu, tapi bagi seorang pria, seorang wanita menandakan kebahagiaan atau kesedihan.” [Cinta oleh Cho Chi Hun.]

Aku tidak pernah patah hati karena cinta. Aku bersumpah demi jalan sawah yang kulewati tiap hari. [Lee Jang-woo]

Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyedihkan. [Jung Seung-ho]

“Aku memikirkan ucapanmu. Tentang betapa gila aku. Kamu benar. Aku seperti itu. Aku sangat membencimu. Maksudku, pikirkanlah. Kamu memutuskan hubungan denganku setelah satu serangan. Karena satu kesalahan. Kamu bahkan tidak mau mendengarkanku. Sekeras apa pun usahaku, kamu bahkan tidak mau menatapku. Saat kudengar kamu di sini, aku pergi menemuimu. Jadi, aku mulai menunggu. Menunggu berakhirnya pengampunanmu. Lalu kamu akan menjadi orang yang picik dan dingin, dan aku akan menjadi orang yang menyedihkan, yang dikasihani semua orang.” [Kim Bo-young]

“Mungkin hanya satu serangan bagimu, tapi bagiku, itu fatal. Aku memberitahumu rahasia terbesar dalam hidupku, dan kamu tidak merahasiakannya. Kamu mungkin mencoba membela diri dengan mengatakan kamu hanya memberi tahu satu orang.” [Mok Hye-won]

“Aku tidak berpikir seperti itu. Tapi aku terus berpikir bahwa itu hanya satu kesalahan. Jadi, aku membencimu. Aku yakin kamu tidak membenciku. Kamu hanya tidak menyukaiku. Kamu bisa tidak menyukai siapa pun, tapi kamu hanya bisa membenci seseorang yang kamu sukai. Aku sangat menyukaimu. Pasti karena itu, aku terus berusaha keras dan menemuimu. Meski kamu memutuskan untuk tidak menyukaiku dan tidak pernah memberiku kesempatan kedua karena kamu hanya begitu peduli kepadaku.” [Kim Bo-young]

“Itu kisah tentang Teh Tetes Air Mata. Tiap kali burung hantu memikirkan hal sedih dan menangis, dia mengumpulkan air matanya dalam cerek dan membuat Teh Air Mata. Ini cerita tentang cara burung hantu melupakan kesedihannya.” [Burung Hantu di Rumah]

“Hae Won. kamu akan meninggalkan tempat ini suatu hari nanti. Aku sudah siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi. Namun, saat kamu meninggalkan tempat ini, Kuharap kamu tidak pergi dengan berat hati. Kuharap kamu bisa pergi sambil tersenyum bahagia. Kuharap kamu tidak terluka sama sekali. Kuharap begitu.” [Lim Eun-seob]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

“Irene melihat buku harian pribadiku. Sial. Kurasa dia melihat kategori buku harian toko buku. Aku tidak yakin seberapa banyak yang dia baca. Karena dia mengejekku soal kisah marshmallow. Kurasa dia membacanya sampai bagian dia tiba di Bukhyeon-ri. Berapa banyak yang dia baca setelah itu? Tidak akan ada yang terjadi meski dia membaca semuanya. Tapi aku hampir gila karena malu.


Episode 14, Labirin Sisterfield

“Haruskah kuberi tahu? Aku selalu berlatih kembali ke hari itu. Jika aku kembali ke hari itu, rasanya aku bisa menjadikan semuanya kembali normal. Semua yang telah berlalu dalam hidupku. Semua yang telah hilang dariku. Tolong biarkan aku kembali menjadi diriku yang dahulu. Kumohon. Menjadi diriku pada hari itu.” [Shin Myung-yeo]

“Tiap bulan Februari, kota ini mengadakan festival untuk membuat kue beras seperti adegan film. Saat itulah kamu tahu musim dingin sudah berakhir, dan musim semi akan datang.” [Festival Kue Beras Hyecheon]

Memang menyakitkan, tapi bibi terlalu malas merasakannya. Kegilaan bibi mengalahkan rasa sakitnya. [Shin Myung-yeo]

“Mereka yang harus pergi akan pergi. Mereka yang tertinggal akan melakukan itu. Musim itu akan datang.” [Lim Eun-seob]

Setelah membuat kue beras dari tahun lalu, kita bersiap menanam beras di ladang. Begitulah. Waktu cepat berlalu, bukan? [Bae Geun-sang]

Kakak mengirimmu ke sini agar kamu bisa hidup bahagia. Agar kamu bisa menulis buku, kencan, dan fokus menjalani hidupmu. [Shin Myung-joo]

“Bagaimana mungkin aku bisa seperti itu? Bagaimana mungkin aku bisa? Aku membunuh seseorang. Orang lain mungkin mengasihani Kakak, tapi aku tidak. Aku mengasihani diriku sendiri. Aku berhak menanggung perbuatanku, tapi Kakak merebutnya dariku. Aku bersalah. Aku yang menginjak gas dan membunuhnya. Kakak, aku bahkan ingat aroma darah yang terbawa angin ke wajahku hari itu. Kenapa Kakak bilang aku tidak bersalah? Bagaimana mungkin aku menganggap tidak pernah terjadi apa-apa dan melanjutkan hidupku? Bagaimana mungkin?” [Shin Myung-yeo]

“Dia akhirnya mulai menulis lagi, dan sepertinya dia juga menemui Pak Yun Taek lagi. Kukira dia berubah sedikit demi sedikit. Tapi aku keliru. Bibi tidak pernah ingin melakukan apa pun.” [Mok Hye-won]

Saat kamu mendapat masalah, orang tuamu dipanggil ke sekolahmu. [Jung Seung-ho]

“Cha Yun Taek. Ya, kamu benar. Semua orang salah dan kamu benar. Sejujurnya, aku tidak pernah ingin menyerah untuk sesaat. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku tidak berbakat atau berpikir inilah akhir dan hanya ini yang kumiliki. Aku tidak pernah mengira akan hancur atau sakit atau bertambah tua dan jelek. Aku tidak pernah memikirkan itu seumur hidupku. Aku tidak pernah membayangkan menghabiskan sisa hidupku sendirian di tempat kosong ini seperti orang yang menunggu untuk mati. Sebenarnya, aku tidak pernah ingin putus denganmu walau sesaat. Itu yang sebenarnya, Cha Yun Taek.” [Labirin Sisterfield' oleh Shim Myeong Yeo]

Apa gunanya jika aku memenangkan kontes? Pada akhirnya, aku akan mengalahkan semua orang. [Shin Myung-yeo]

Hiduplah yang menyenangkan. Nikmatilah hidupmu. Menikahlah seperti cita-citamu, punya anak seperti cita-citamu, dan hidup bahagia selamanya. [Shin Myung-yeo]

Hei, Shim Myeong Yeo. Biarkan aku memelukmu sekali saja. Sejujurnya, aku juga tidak pernah ingin putus darimu untuk sesaat. [Cha Yun-taek]

Aku tidak akan menanyakan mana yang nyata dan mana yang bohong. [Cha Yun-taek]

“Bo Yeong meminta maaf. Dia meminta maaf kepadaku dengan tulus. Tapi dia juga bilang bahwa dia membenciku. Dia membenciku karena menyukaiku. Dia bilang mungkin aku tidak menyukainya. Apa aku tidak pernah menyukainya? Aku hanya memikirkan perasaanku terhadapnya saat ini. Aku lupa bagaimana perasaanku saat kami dekat. Tapi keadaan tidak bisa kembali seperti dahulu meski aku ingat perasaanku kepadanya dahulu. Kepercayaan itu seperti kaca. Setelah rusak, retakannya akan selalu terlihat meskipun kita rekatkan dengan lem.” [Mok Hye-won]

Jangan terlalu banyak berpikir. [Lim Eun-seob]

“Aku sudah membaca surelmu. Katamu terserah padaku untuk berbagi yang kubaca dengan Hae Won atau tidak. Tapi mungkin, kamu mengirimiku tulisan ini karena kamu ingin dia tahu kebenarannya. Seperti katamu, menyakiti anggota keluarga adalah kejahatan. Aku tidak bisa menyangkal itu, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi. Karena itulah, aku tidak bisa menilai ini. Memang sulit, tapi memberitahunya secara langsung adalah tindakan yang tepat. Tapi jika kamu tidak berani menghadapinya, akan kusampaikan tulisan ini kepada Hae Won dan membiarkannya. Merahasiakan ini pasti sangat menyakitkan. Tapi apa pun yang terjadi, aku percaya bahwa cintamu kepada Hae Won adalah nyata.” [Lim Eun-seob]

“Sehari sebelum aku putus denganmu, Hujan mulai turun di pagi hari. Kakakku mengirimiku pesan. Hari itu berjalan seperti biasanya. Bahkan kakak iparku memukuli kakakku sama seperti biasanya. Satu-satunya perbedaan adalah akhirnya aku membunuhnya.”[Labirin Sisterfield' oleh Shim Myeong Yeo]

Aku tahu kenapa Ibu membenci Ayah. Aku juga tidak selalu menyukai Ayah. Meski begitu, dia ayahku. Bukan Ibu yang membunuh Ayah, tapi Bibi? Hanya dia yang bisa kupercaya dan kuandalkan. Kalian berdua menakutkan. [Mok Hye-won]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

“Terkadang aku berpikir bahwa hidup adalah proses menemukan tempat seseorang. Tempat di mana tidak masalah jika aku ada tanpa mengganggu siapa pun, atau diganggu. Menemukan tempat di mana tidak ada yang akan menolakku. Kukira itulah hidup. Tapi kini, aku berubah pikiran. Di mana pun itu, tempatku berada sekarang adalah tempatku. Selama aku hidup sebagai diriku sendiri, aku yakin tidak apa-apa jika aku ada di tempat ini hanya itu yang ingin kukatakan hari ini. Jika aku mengatakan lebih banyak, mungkin aku ingin berhenti.”

Comments

  1. Drama ini adalah drama yang sangat hangat, aku baru saja selesai menontonnya sekitar lima hari yang lalu, dan sekarang aku menontonnya ulang, Drama yang hangat dan menyentuh hati. terima kasih sudah mengutip setiap kalimat berharganya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ucapkan terimakasih kembali, senang rasanya blog saya bisa bermanfaat bagi anda,, terimakasih telah berkunjung dan membaca blog saya.. semoga sehat selalu.. amin 🙂

      Delete

Post a Comment