Kutipan Drama When the Weather is Fine [Episode 15 & Episode 16 END]

Kutipan Drama When the Weather is Fine


Episode 15, Sampai Kita Bertemu Lagi

“Aku takut sekali. Aku tidak tahu lagi sifat asli orang-orang. Rasanya aku seperti ditipu. Aku tidak bisa memercayai apa pun. Hal yang kulihat. Hal yang dahulu kupercayai.” [Mok Hye-won]

Karena ini telah terjadi, aku harus menyerahkan diri. [Shin Myung-yeo]

“Aku salah. Kukira jika aku pergi seperti itu. Kakak mengira kamu akan bahagia di sini. Kakak mengira kamu akan melupakan semuanya dan melanjutkan hidup. Aku tidak pernah mengira kamu akan semenderita ini. Aku sungguh minta maaf.” [Sim Myung-joo]

“Hai, Kakak. Ini aku. Bagaimana kabar Kakak? Hae Won baik-baik saja. Aku juga baik-baik saja. Sebenarnya, aku tidak baik-baik saja. Aku tidak bisa. Kakak juga baik-baik saja. Hae Won bersikap dewasa soal itu dan menyesuaikan diri dengan baik. Hal itu membantuku merasa tenang. Semua orang di lingkungan ini juga sangat baik kepada kami. Kemarin, tetangga sebelah mengantar sekotak jeruk. Kami baik-baik saja di sini. Kakak tidak perlu mengkhawatirkan aku dan Hae Won lagi. Jaga diri Kakak baik-baik. Hanya itu yang kuminta.” [Surat Sim Myung-yeo untuk Sim Myung-joo]

“Dia mungkin berpikir sebaiknya kamu tidak tahu. Jika kamu tahu, kamu akan sangat menderita. Dia mungkin ingin mengatasinya sendiri sampai dia tidak sanggup lagi. Dia pasti memilih untuk menderita sendirian sampai sekarang agar kamu tidak perlu menderita, Hae Won. Aku yakin itu.” [Lim Eun-seob]

Aku sangat iri kepadamu. Karena kamu sehangat ini. [Mok Hye-won]

“Kamu tahu apa itu kehangatan? Dia bertanya kepadaku, dan aku menjawab. Saat tangan dinginku menyentuh tangan dinginmu dan kita berdua menjadi hangat. Saat kesepian bertemu kesepian dan menjadi kenyamanan. Saat kesedihan bertemu kesedihan dan menjadi kebahagiaan. Saat angin sejuk bertiup melawan angin sejuk lainnya dan menjadi salju yang lembut. Itulah arti kehangatan.” [Semua Hal Pertamaku oleh Cha Yun Taek]

“Tidak apa-apa jika yang tahu hanya aku dan orang tuamu. Tapi jika kamu tahu, itu akan sangat menyakitimu. Kami tidak sanggup melakukannya.” [Sim Myung-yeo]

“Bibi sungguh tidak ingin menulis novel. Tapi sulit sekali mencari nafkah. Bukan bagi bibi, tapi bagimu. Setidaknya bibi harus menghasilkan uang agar kamu bisa hidup dengan nyaman. Itu sebabnya bibi putuskan menulis novel terakhir, dan saat itulah Cha Yun Taek menyuruh bibi menulis sesuatu tentang hidup bibi. Jadi, bibi pikir ini kesempatan bibi. Ya. Aku akan mengungkap semuanya dan melarikan diri. Syukurlah. Tidak ada kisah lain yang semengejutkan kisahku. Itu akan menjadi buku terlaris. Setelah menghasilkan banyak uang dan dihujat oleh publik, bibi ingin menyerahkan diri. Ibumu sangat menentangnya selama ini, tapi bibi menang kali ini. Dia mempersilakan bibi melakukannya jika bibi mau. Hanya itu yang ingin bibi katakan.” [Sim Myung-yeo]

“Apa aku pernah menanyakan sesuatu kepada Ibu? Di mana Ibu tinggal sekarang? Dengan siapa Ibu tinggal? Apakah Ibu tinggal sendirian? Kenapa tidak tinggal denganku? Kenapa Ibu selalu menolak menemuiku saat aku berkunjung dan tidak pernah membalas suratku? Aku tidak pernah bertanya, bukan? Itu sebabnya melihat Ibu datang tiba-tiba seperti ini membuatku merasa tidak nyaman dan canggung. Jadi, kembalilah besok.” [Mok Hye-won]

“Kenapa kamu ingin bunuh diri? Jangan mati. Jika kamu mati, bibi juga akan mati. Ibumu juga. Nenekmu juga. Begitulah adanya. Kamu mungkin mengira kami tidak peduli, tapi kami peduli. Kita semua akan mati.” [Sim Myung-yeo]

“Bo Yeong. Aku juga menyukaimu. Benar. Itu sebabnya aku terluka atas perbuatanmu. Karena aku percaya kepadamu dan menyukaimu sebagai teman. Namun, semua yang harus kuhadapi saat itu disebabkan olehmu, jadi, tidak mudah bagiku untuk memaafkanmu. Aku masih merasa kita tidak bisa memulihkan hubungan kita seperti dahulu.” [Mok Hye-won]

Tidak bisa meskipun ada satu retakan? Meski meja punya satu retakan, kamu masih bisa menggunakannya. Sudah sewajarnya sesuatu menjadi usang seiring waktu. Tidak ada hubungan yang sempurna. Apa salahnya sedikit retakan? Apa salahnya saling menyakiti perasaan? Tidak ada yang sempurna. Karena itu kita melakukan hal yang mengharuskan kita minta maaf, menyesalinya, dan memperbaiki keadaan. Begitulah hidup. Aku tahu aku telah sangat menyakitimu, tapi aku sungguh menginginkan kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Aku akan menunggu jika kamu belum siap. Entahlah. Mungkin saat lebih lama waktu berlalu, itu akan sedikit lebih mudah bagimu.” [Kim Bo-young]

“Bibi. Aku agak membenci Bibi. Bibi tidak mau aku menderita. Kukira mendengar Bibi mengatakan itu akan membuatku memahami Bibi, tapi ternyata tidak. Aku masih tidak bisa memahami Bibi. Aku yakin keluarga harus saling berbagi penderitaan. Mari berbagi penderitaan kita. Jangan menyerahkan diri. Jika Bibi telah bertahan selama 10 tahun terakhir demi Ibu, bertahanlah selama 10 tahun ke depan untukku. Bibi pernah bilang jika aku mati, Bibi, Ibu, dan Nenek juga mati. Saat itu, aku juga hidup dalam mimpi buruk. Meski insiden itu tidak melibatkanku secara langsung, itu juga tetap mimpi buruk bagiku. Jika Bibi menyerahkan diri sekarang, aku akan hidup dalam mimpi buruk lagi. Jadi, teruslah hidup seperti yang Bibi jalani. Tapi kurasa aku tidak bisa menatap Bibi dengan cara yang sama lagi. Aku butuh waktu untuk menenangkan diriku. Aku akan pergi.” [Mok Hye-won]

“Eun Seop. Bibi ingin menyerahkan diri, dan aku melarangnya. Masalahnya, aku tidak bisa menatap mata Bibi lagi. Jadi, kurasa aku harus pergi. Musim semi telah tiba. Semoga toko bukumu sukses. Kuharap kamu akan selalu menjadi orang yang hangat. Selain itu, tidak pernah sekali pun hatiku tidak tulus. Kamu tahu itu, bukan? Jadi, jagalah dirimu, Eun Seop.” [Mok Hye-won]

“Hae Won. Aku mengerti kamu akan meninggalkan tempat ini suatu hari nanti. Aku sudah siap menghadapi apa pun yang bisa terjadi. Namun, saat kamu meninggalkan tempat ini, kuharap kamu tidak pergi dengan berat hati. Kuharap kamu bisa pergi sambil tersenyum bahagia. Kuharap kamu tidak terluka sama sekali. Kuharap begitu.” [Lim Eun-seob]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

“Saat aku terus mengunggah buku harianku, tiap harinya beban ini makin terasa berat. Meskipun hari-hari terasa berat aku tidak dikaruniai sesuatu yang berbeda. Tapi saat dia datang kepadaku musim dingin ini dan kami berbagi cinta. Hari-hari tidak terasa berat seperti sebelumnya, berat hari ini berbeda daripada sebelumnya. Musim dingin berikutnya mungkin akan lebih berbeda. Beban musim dingin mendatang yang belum bisa kumengerti. Aku memasang tanda toko buku akan tutup beberapa hari, rasanya seperti tali yang ditarik dengan erat. Aku memutuskan untuk melupakan semuanya dan beristirahat sejenak.”


Episode 16, Setelah Musim Dingin Panjang

Ada beberapa hal yang tidak akan pernah diketahui orang, kecuali memberi tahu mereka. [Shin Myung-yeo]

"Kepada Young Soo. Young Soo, apa kamu menikmati kehidupan kuliahmu? Aku akan datang ke sekolah yang tidak lagi kamu datangi. Aku berjalan melewati lorong kosong hari ini, sendirian, tanpa orang lain seperti biasanya. Aku menghadapi tempat membosankan dan payah ini tiap hari." [Surat Cinta Lim Hwi untuk Kim Young-soo]

Kamu tidak bisa berkencan dengannya hanya karena kamu menginginkannya. Hidup tidak semudah itu. [Kwon Hyun-ji]

“Hae Won, bagaimana kabarmu? Ibu baik-baik saja belakangan ini. Cuacanya bagus. Tidak ada lagi yang bisa ibu katakan. Kamu masih membenci ibu? Soal itu, ibu tidak ingin menjelaskannya kepadamu. Tapi Myeong Yeo bilang terkadang orang baru tahu sesuatu setelah diberi tahu. Begini, ibu mengandungmu saat seusia kamu di tahun kamu lulus kuliah. Di usiamu yang sekarang, ibu sudah menjadi ibu dari anak berusia enam tahun. Saat itu, ayahmu, yang ibu pikir adalah pria termanis di dunia, menganiaya ibu secara fisik. Dalam kehidupan kacau yang ibu jalani, ibu tidak tahu cara menghibur diri. Itu sebabnya ibu selalu bersikap dingin kepadamu. Ibu hanya memikirkan diri sendiri. Ibu sibuk mengurus diri sendiri. Namun, ibu selalu mencintaimu. Ibu hanya tidak pandai mengungkapkannya. Selain itu, Myeong Yeo akan pergi. Dia akan pergi jauh. Kamu harus mengunjungi kami sebelum dia pergi. Cuacanya bagus.” [Surat Sim Myung-joo untuk Mok hye Won]

Aku tahu mata seseorang yang sudah lama menyukaiku. [Mok Hye-won]

Saat kamu pikir sudah terlambat, sebaiknya kamu berhenti secepatnya. [Ji Eun-Sil]

“Hidupku di Seoul sangat sepi dan penuh tekanan, jadi, kurasa aku mulai membenci pekerjaanku. Tapi setelah pemanasan dan mencobanya lagi, aku mulai melihat jelas bagaimana jalan hidupku. Aku menyadari ternyata tidak seburuk itu. Terkadang aku bahagia. Semacam itu.” [Mok Hye-won]

Tinggal di tempatku lahir dan dibesarkan itu menyenangkan. [Lee Jang-woo]

Impianku kecil. Tapi bagiku, itu menjamin kebahagiaan. [Lee Jang-woo]

“Kamu mungkin berpikir aku di roda hamster yang membosankan. Kamu mungkin juga berpikir bahwa pekerjaanku tidak istimewa. Tapi begini, aku menyebut kehidupan biasa itu "kebahagiaan". Mungkin beberapa lulusan UNS bermimpi untuk menjelajahi alam semesta. Tapi ini pendapatku. Tentu, aku lulusan UNS. Tapi aku ingin membangun dan menjalani hidupku melakukan hal yang biasa tiap hari. Itu impianku. Bekerja keras dan menjalani hidup biasa membuatku bahagia. Aku tahu itu cocok untukku.” [Lee Jang-woo]

Tidak banyak orang yang tahu apa yang membuat mereka bahagia. [Ji Eun-Sil]

Aku akan berpura-pura tidak melihatmu, tapi saat melihat wajahmu, aku tidak bisa menahannya (perasaan). Maafkan aku. [Mok Hye-won]

“Kukira aku akan melupakanmu. Tentu saja. Lagi pula, kita hanya menghabiskan satu musim dingin bersama. Tentu saja. Aku akan benar-benar melupakanmu. Tapi aku sangat bodoh. Kamu berbeda. Kamu akan melekat di hatiku seperti salju musim dingin dan tidak pernah meninggalkanku. Aku sempat lupa.” [Mok Hye-won]

Membaca sesuatu yang bagus bisa menghiburmu. [Park Hin-dol]

“Hae Won pernah membicarakan kebahagiaan. Dia bilang kebahagiaan sulit diketahui. Meskipun kamu mengetahuinya, butuh usaha keras untuk menjadikannya milikmu. Dia benar. Kita semua berusaha untuk bahagia. Kebahagiaan sulit untuk didapatkan jika tidak bersamamu dalam waktu yang lama. Meskipun bekerja keras untuk waktu yang lama, kamu mungkin tidak akan bahagia. Tapi tidak ada yang bisa meramalkan masa depan kami. Jika kita terus melangkah maju... Jika kita terus berusaha... Jika kita terus menjalani hidup, aku yakin hari itu akan datang.” [Lim Eun-seob]

Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night

"Aku bertemu Irene lagi setelah sekian lama. Aku menunggu dan sangat ingin bertemu dengannya lagi, tapi aku berusaha menyembunyikan perasaanku dan berpaling darinya. Saat dia berlari ke arahku dan datang ke pelukanku, dia meluluhkan lagi hatiku yang beku. Aku menghabiskan siang dan malam tanpa bisa tidur, tapi aku tidak percaya aku kembali ke masa lalu sekarang. Ini sudah larut malam, dan dia tertidur di pelukanku. Dia ringan dan beraroma seperti rumput dari angin musim semi. Kawan-kawan, aroma akasia memenuhi tempat ini lagi. Sekian.”

“NB. Dia terbangun dari tidurnya dan mencium hidungku. Lalu tertidur lagi dengan kepala terbenam di dadaku. Aku tidak tahu berciuman itu menyenangkan. Seperti itulah kebahagiaan. Itu hal yang sulit, tapi bahkan saat kamu membuka mata di pagi hari untuk memulai harimu dan menjalani hidupmu dengan tenang hari ini, kamu bisa mencapai hal sulit itu dan membuat seseorang bahagia saat ini bagi sebagian orang. Kamu patut disyukuri, kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi hanya dengan hidup seperti ini kamu harus tahu kamu telah bekerja dengan baik. Kami berterima kasih kepadamu dan selamat malam.”

The End

Comments

  1. Ketika selesai nonton drama ini yang terlintas dikepala q adalah haru... entah dari mana datang nya tapi kemudian aq berburu quotes, opini tentang drama ini dan akhirnya menemukan blog ceukaku

    Senangnya memiliki waktu menulis dan berbagi...

    Saya kira kita patut bersyukur terhadap hidup kita entah apapun keadaannya...

    Menjadi berani menerima dan menjalani kehidupan adalah upaya membahagiakan diri sendiri

    Semoga penulis senantiasa berleluasa dan pembaca dapat memetik buah tangannya...

    Semoga semua berbahagia dan sejahtera...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah membaca blog nya,, saya merasa senang tulisan blog saya bisa bermanfaat bagi anda atau pembaca yang lain,, semoga sehat selalu..

      Delete
  2. Terima kasih kembali,, senang rasanya tulisan saya bisa bermanfaat bagi anda atau pembaca lainnya,, semoga sehat selalu,, amin

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Wahh sama dong dengan mimin,, mimin juga ngefavoritin banget drama ini.. terimakasih telah berkunjung ke blog mimin.. senang rasanya bisa saling berbagi kebahagiaan ini.. 🥰🥰

      Delete

Post a Comment