Kutipan Drama When the Weather is Fine (Episode 09 & Episode 10)
Kutipan Drama When the Weather is Fine
Episode 9: Rahasia Pemuda yang Benci Kumbang Kotoran
“Aku menyukaimu. Tapi masalahnya, semua hal yang hangat dan manis membuatku gelisah. Aku khawatir momen bahagia yang berharga bisa menghilang dalam sekejap.” [Lim Eun-seob]
“Tiap hari, matahari terbit dan terbenam. Sama dengan kehidupan, ada hari-hari yang cerah dan gelap. Beberapa orang selalu terkena sinar matahari. Namun, ada beberapa yang hidup dalam kegelapan sepanjang hidup mereka.” [Mok Hye-won]
“Dahulu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari, semua kebahagiaanku tiba-tiba menghilang. Aku sudah menduga akan segera menjadi tidak bahagia. Tapi tidak, itu membuatku justru lebih cemas. Jadi, aku akhirnya takut pada semua kebahagiaan di dunia.” [Lim Eun-seob]
“Bocah yang dahulu selalu terluka oleh orang-orang mulai melihat mereka melalui bulu mata perak serigala. Untuk menemukan orang-orang jujur di dunia yang penuh dengan orang-orang palsu. Tapi anak itu tidak melihat orang-orang jujur di dunia ini. Anak itu kesepian. Dia tidak bisa memercayai siapa pun.” [Mok Hye-won]
Orang-orang akan selalu berusaha menipumu. Jadi, kita harus membaca wajah mereka dan mencari tahu apa yang sebenarnya mereka pikirkan. -
“Tidak. Kamu keliru, Eun Seop. Kisah tentang anak dengan bulu mata perak serigala itu. Kamu bilang anak itu akhirnya gagal menemukan desa dengan orang-orang jujur. Tapi kamu keliru. Pada akhirnya, anak itu menemukan desa itu. Dan dia tinggal bahagia di desa itu. Sama seperti kamu sekarang. Kamu adalah anak itu. Kamu adalah anak itu juga. Kamu sedingin aku. Kalau begitu, kamu tahu? Aku akan memelukmu mulai sekarang. Bisakah kamu memelukku seerat mungkin? Jadi, yang kita miliki tidak akan tiba-tiba menghilang. Jadi, itu tidak akan meleleh dalam waktu singkat. Bisakah kamu mendatangiku dan memelukku agar aku bisa memelukmu juga? Agar kita bisa tetap hangat seperti ini selamanya. Bisakah kamu memelukku, Eun Seop?” [Mok Hye-won]
Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night
“Jika dipikir-pikir. kereta Mugunghwa adalah tempat semuanya bermula. Saat itu pagi di musim gugur, dan ada pohon-pohon mapel. Dia berdiri di sana. Tempat kereta pagi tiba di perhentian. Bagaimana mungkin aku tidak jatuh cinta? Sebenarnya, sejarahku dengan Irene sudah lama berlalu. Saat usiaku sepuluh tahun, aku berpapasan dengannya/ Aku mengira Irene anak laki-laki saat itu. Benar, mungkin kami sudah bersama di lebih banyak halaman daripada dugaan kami.”
Episode 10: Mari Mengadakan Acara
Setidaknya rajin di sekolah jika nilaimu tidak bagus. [Yoon Yeo-jung]
“Beberapa orang ditakdirkan hidup sendirian dari lahir sampai mati.” [Gil Dong]
Saat rumah mengalami kebakaran, orang-orang mungkin terhibur saat menontonnya, tapi itu mimpi buruk bagi mereka yang terkunci di dalam rumah. [Shin Myung-yeo]
Aku merasa tidak bisa mencerna apa pun saat harus makan sendirian. Berkumpul dengan teman tidak menghilangkan rasa kesepianku. Tapi setelah berlalu, kini kenangan itu menjadi kenangan indah. [Lee Jang-woo]
Darah lebih kental daripada air. [Lim Jong-pil]
“Aku ingin memberitahumu bahwa aku mencintaimu. Aku ingin bilang bahwa aku merindukanmu. Aku menyesal tapi aku tidak bisa memberitahumu.” [Lim Eun-seob]
Sungguh kehormatan besar kamu datang jauh-jauh untuk mengantarku. Hei. Kenapa tidak memberitahuku sekarang? Hari itu. Kenapa kamu memutuskanku? Yang terakhir tanggal 5 September 2010, pukul 09.23. Kamu mengirimiku pesan, "Kita putus." Jelaskan kepadaku, Myeong Yeo. Aku mengingat semuanya bukan karena aku masih menyukaimu. Jangan salah paham. Aku hanya mengingatnya karena sangat tercengang. Berapa kali pun aku memikirkannya, aku tidak mengerti kenapa kita harus putus hari itu. Aku tidak melakukan kesalahan. Apa alasannya? Kamu tidak ingat apa pun? [Cha Yoon-taek]
“Aku tidak tahu, entah apa yang akan terjadi pada kita di masa depan. Tapi untuk kali pertama, aku penasaran apa yang terjadi selanjutnya. Aku sangat penasaran apa yang terjadi selanjutnya.” [Mok Hye-won]
Unggahan Blog Pribadi Toko Buku Good Night
“Toko Buku Selamat Malam mengadakan acara publik pertamanya. Irene sudah seperti pemimpin kami. Terima kasih atas kerja keras semua anggota klub buku. Di foto-foto yang menangkap kenangan mereka. Mereka semua terlihat bahagia hingga membuatku hampir iri. Irene menjadi jauh lebih ceria sejak datang ke sini pada akhir tahun lalu. Mungkin hanya perasaanku saja, tapi dia lebih sering tertawa. Dan kegelapan pada dirinya memudar tiap kali dia tersenyum, itu pemandangan yang memesona.”
Comments
Post a Comment