Kutipan Drama Reborn Rich [Episode 07 & Episode 08]

Kutipan Drama Reborn Rich


Episode 7

Hanya karena dia mewarisi marga Keluarga, bukan berarti dia mewarisi kewirausahaan Keluarga. [Jin Do-jun]

Di dunia ini, satu-satunya ayah yang membuat putranya menjalani hukuman dan mengubahnya menjadi cacat adalah aku. [Jin Yang-cheol]

Seseorang memberitahuku bahwa aku harus tahu tentang lawanku untuk membalas dendam. [Jin Seong-jun]

Jika lawan menang, aku menjadi pecundang. [Jin Seong-jun]

Orang-orang memang aneh. Mereka tidak tahan dengan keluarga Kim dari Korea Utara yang mewariskan kekuasaan. Namun, kenapa mereka tidak merasa begitu saat cucu seorang pimpinan mewarisi hak manajemen di Korea Selatan? Pada akhirnya, keduanya tidak membuktikan mereka memenuhi syarat. [Jin Do-jun]

Mendukung akademik adalah cara perusahaan berkontribusi kepada masyarakat. [Jin Yang-cheol]

Keluarga saling membantu saat mereka dalam masalah. -

Kurasa semua orang menjadi serakah saat mabuk kekuasaan. -

Berbelanja bukan soal membeli barang yang kamu butuhkan. Itu soal membeli barang yang kamu inginkan. [Jin Hyeong-jun]


Episode 8

Jangan memulai pertarungan yang sudah memiliki akhir. [Jin Seong-jun]

Membunuh dua burung dengan satu batu, membunuh dua lalat dengan satu tamparan, dan menumbuk dua kentang dengan satu garpu. [Ju Yeong-il]

Jika meremehkan seseorang, kamu akan membayar mahal. [Jin Seong-jun]

Hal paling tidak berguna adalah mengkhawatirkan selebritas dan orang kaya. [Seo Min-yeong]

Orang-orang menunjukkan cinta tulus ke orang yang paling mereka cintai, tapi itu untuk mereka yang bisa menerimanya. [Jin Dong-ki]

Segala sesuatu di dunia ini ada harganya. Tidak ada nilai mulia yang tidak bisa diubah menjadi uang. [Oh Se-hyeon]

Orang yang berani mengatakan cinta adalah hal tidak ternilai, orang itu seperti pencuri yang mencintai barang gratis. [Oh Se-hyeon]

Jika kamu tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang, itu karena kamu tidak punya cukup uang. [Oh Se-hyeon]

Rasionalitas pikiran manusia selalu menyuruh kita fokus pada kepuasan yang kita miliki. Namun, hasrat selalu berdiri di sisi dari hal-hal yang bisa kita miliki. [Jin Do-jun]

Saat hasrat dikalahkan, itu berubah menjadi kemarahan dan menarik tali busur dengan erat. Saat anak panah meninggalkan busur, itu terbang ke target tanpa ragu. Target itu adalah selalu diri sendiri. [Jin Do-jun]

Comments