Kutipan Drama Check Out the Event [Episode 03 & Episode 04 END]

Kutipan Drama Check Out the Event


Episode 3, Katakan Rahasia yang Kau Sembunyikan

Dia menangis untukku di hari aku membenci diriku sendiri. Dia mengkhawatirkan tanganku yang dingin, padahal tangannya lebih dingin. Dia ikut menanggung beban di masa awal kami. Kupikir mengakhirinya adalah hal yang tepat. [Park Do-gyeom]

Beri aku alasan yang sangat logis. Katakan kenapa kau tiba-tiba berubah dalam satu hari, setelah bilang mencintaiku. Beri aku alasan yang akan segera meyakinkanku. [Ha Song-yi]

Kupikir keadaan akan berbeda jika kami berwisata, tapi sama saja. Kami seperti datang untuk mencari tahu seberapa berbedanya kami, bukan seberapa akurnya kami. Kami bertengkar, lalu berbaikan. Entah apakah kami berwisata untuk bertengkar, atau bertengkar karena sedang berwisata. [Song Jong-ho]

Dia orang yang sama, jadi, tak ada yang berubah. [Kang Jae-nam]

Dia terlalu mencurigakan untuk mengaku tak bersalah. [Seo Ji-kang]

Aku tak suka menonton akhir film. Aku takut mereka tak bisa bersama pada akhirnya. Melihat semuanya sampai akhir, terkadang membutuhkan keberanian. [Ha Song-yi]

Jika tulangmu sakit, itu tanda awal osteoporosis. [Park Do-gyeom]

Jika dia punya pacar, pikirkan meski aku menyukainya. Jika dia tak punya pacar, ketika yakin dengan perasaanku, jangan menoleh ke belakang. Setidaknya, dia menjadi prioritasku. Kalian sudah putus. [Seo Ji-kang]

Jalan kau dan aku berbeda. Kau yang bilang. Tanpa pemberitahuan. Tanpa basa-basi. Tiba-tiba, kau ingin putus. [Ha Song-yi]

Hubungan yang kubayangkan. Aku hanya minum susu pisang, tapi kau hanya minum susu cokelat. Kemudian saat kita berkencan, aku menjadi menyukai susu pisang dan susu cokelat. Aku tak menyangka tak akan ada yang tersisa dalam kehidupanku saat kau pergi. [Ha Song-yi]

Berwisata adalah hal yang lucu. Terus berubah secara tak terduga. Beberapa orang pergi mengatasi sesuatu, tapi mereka hanya menghadapi batasan. Ada yang pergi untuk mengosongkan diri, tapi mereka kembali penuh. Terkadang orang menyimpang dan tersesat. Hidup bersama pria itu masih membuatku merasa seperti kami berkencan. Kuharap dia hanya akan memperhatikanku. Aku akan merasa gugup dan gelisah. Aku tak tahu aku orang yang jahat. Kau tahu seberapa hebatnya aku dalam berpura-pura tak tahu? Aku makan dan bernapas seolah-olah semuanya masih sama. Entah bagaimana aku melanjutkan hidup. [Hyun Kyung-mi]

Kau tahu, bisakah kau membiarkanku menjadi pacar rahasiamu? Aku masih ingin berpegangan tangan denganmu, juga memelukmu. Aku hanya mengatakannya. [Ha Song-yi]

Orang bilang butuh rata-rata tiga detik untuk jatuh cinta. [Seo Ji-kang]

Aku bisa menjelaskan. Aku berniat memberitahumu saat sudah selesai. Saat semuanya beres. Aku juga tak mau merepotkanmu. Aku tak ingin menunjukkan ini. Aku ingin bangga akan diriku sendiri dan kembali kepadamu. Itu akan diselesaikan sekarang. Itu akan menyelesaikannya. Jadi maafkan aku. [Park Do-gyeom]

Aku tak ingin putus denganmu. Aku ingin memahamimu. Sekalipun harus berjuang, aku ingin memahamimu. Namun, kau bahkan tak memberiku kesempatan untuk memahamimu. Kau tahu kenapa kita putus? Terlepas dari alasannya, aku berusaha melindungi cinta ini. Tapi itulah sebabnya kau ingin putus. Itulah perbedaan kita. [Ha Song-yi]


Episode 4, Check Out the Event

Jika menangis seperti ini, kau pikir aku tak akan sedih? Aku bukan mengencanimu untuk menyakitimu. Tapi karena menyukaimu. Karena aku menyukaimu. [Song Jong-ho]

Aku berusaha semampuku, tapi kini aku hampir tidak mengingat suaranya. Hatiku benar-benar hancur. Aku akan mengingatnya. Aku tak akan melupakannya. Jika aku melupakan semuanya, itu akan tak adil bagi anakku, dan dia akan sangat sedih. [Hyun Kyung-mi]

Saat berlari, kita mempercepat langkah dengan suara kaki menyentuh tanah. Kita hanya terus berlari maju. Lalu kita menyadari ada garis finis. Ada akhirnya. Jadi, yang ingin kukatakan. Mengencangkan tali sepatumu dan berlari sampai akhir dengan sebaik mungkin. Mungkin mereka tak berpisah, tapi saat ini seperti itu. Memiliki perasaan seperti itu untuk seseorang. Jadi, saat merenungkan diri setelah beberapa waktu, aku merasa sedih tentang diriku saat itu. Seperti itulah sebuah hubungan. [Seo Ji-kang]

Melihatmu terkadang membuatku kesulitan. Dan terkadang aku khawatir tak akan bisa melihatmu lagi. Itulah yang kurasakan. Aku tak bisa menyerah. Aku khawatir harus berjalan sendiri jika membiarkanmu pergi. Tapi kau tak bisa berjalan karena memegangiku dan mengurusku. [Hyun Kyung-mi]

Landak susu saling memeluk untuk mengatasi udara dingin, tapi mereka saling menusuk dan menyakiti. Lalu mereka mencari jarak yang bagus. Kita juga harus melakukan itu. Jae-nam. Terima kasih karena sudah bertahan denganku. [Hyun Kyung-mi]

Aku terus berjalan beberapa hari terakhir. Aku belum pernah berjalan sejauh ini dalam kehidupanku. Namun, kakiku tak kapalan. Sakit sekali. Aku ingin rasa sakitnya hilang, tapi kakiku tak mau mengeras. Apa aku akan segera menjadi kuat? [Ha Song-yi]

Seberapa jauh kita berjalan? Di mana pun ini, kita akan mencapai suatu tempat pada akhirnya. [Ha Song-yi]

Jangan terluka. Tidak ada yang bisa kulakukan lagi jika kau sakit. Jika kau sakit atau kesulitan, katakan saja. Ada banyak hal yang tak aku ketahui, kecuali kau mengatakannya. [Ha Song-yi]

Kita sudah melakukan yang terbaik. Kita berusaha keras untuk hubungan kita. Dan kita melakukan yang terbaik untuk perpisahan kita. Kita saling mencintai sepenuh hati, dan putus dengan sepenuh hati. [Ha Song-yi]

Aku mengakhiri satu hal, ini saatnya memulai hal lain. [Ha Song-yi]

Jabatan, gaji, dan tunjangan semuanya penting, tapi alasan terpenting adalah karena aku bisa terus melakukan hal yang paling kusukai. [Ha Song-yi]

Aku pernah membenci dan menyalahkan diri sendiri karena tak merawatnya dengan baik. Aku menyalahkan tanaman karena tak tumbuh sesuai keinginanku. Aku sudah melakukan banyak hal untuk membuat mereka lebih baik. Tapi sekarang, aku tak akan melakukan apa pun. Namun, aku akan menunggu. Akan kutunggu agar tanamannya bisa tenang. Lalu aku tak akan menyerah untuk menunggu. [Ha Song-yi]

Aku tak sanggup membuka pintu ini. Butuh waktu berapa lama sampai persahabatan menjadi cinta? [Seo Ji-kang]

Kau tipe orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Yang lebih penting bagimu adalah kau suka seseorang, bukan disukai seseorang. [Seo Ji-kang]

Aku mendengarkan pacarku dengan baik. Jika dia tak suka sesuatu, pasti tak kulakukan. Semua temanku juga pria. Aku menyukai seseorang selama sekitar satu tahun, jadi, aku ingin menerima cinta sekarang. Kau bisa jatuh cinta kepadaku pada pandangan pertama sekarang. [Seo Ji-kang]

Kurasa ada banyak wanita lain yang bisa jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama. [Ha Song-yi]

Aku bukan punya standar tinggi. Itu karena aku suka orang yang unik. [Seo Ji-kang]

Kau bukan keputusasaanku. Kau selalu menjadi, tanpa keraguan, harapanku. [Kang Jae-nam]

Begitulah kita hidup. Kita dicintai, dan kita mencintai. Kita berharap ketulusan dari orang di depan kita tak akan berubah. [Ha Song-yi]

Hubungan kami berakhir secara alami. Ini semua bagian dari berkencan. Kau berkencan, lalu putus. Yang tersisa hanyalah perasaan aneh yang bisa saja berupa penyesalan atau perasaan terikat. [Song Jong-ho]

Kita terkadang terluka, dan terkadang merasa gelisah. Terkadang kita bersemangat menantikan apa yang akan terjadi. Seolah-olah kita diberi tugas sejak saat kita dilahirkan, dan kita semua bekerja keras untuk menyelesaikannya. [Ha Song-yi]

Kau hanya perlu berjalan denganku. Jika aku jatuh, kau akan jatuh bersamaku. [Park Do-kyeom]

Jika kita jatuh bersama, bukan hanya kau yang akan malu. [Park Do-kyeom]

Jika aku terlihat seperti akan jatuh, lepaskan tali sepatu kita dan kabur. [Park Do-kyeom]

Setelah kita putus, aku menyadari bahwa aku dicintai. [Ha Song-yi]

Setelah kita putus, aku belajar cara mencintai. [Park Do-kyeom]

Aku tak tahu apa yang dia potret. Sejujurnya, aku tak ingin melihatnya. Kau yang memutuskan akan mencuci filmnya atau tidak. Jika takut melihat seperti apa dia pada akhirnya, tak perlu kau lakukan. [Seo Ji-kang]

Menghabiskan uang sendiri untuk perjalanan tak terlalu buruk. [Ha Song-yi]

Perjalanan ini dimulai dengan tekadmu. Kau katakan kepada dirimu berulang kali agar tak melakukan kesalahan yang sama seperti perjalanan terakhirmu. Tentu saja, ada banyak variabel. Seperti kehidupan kita selama ini. [Ha Song-yi]

Aku mengikutimu untuk menemuimu. Aku merindukanmu. [Park Do-kyeom]

Aku memutuskan untuk menaruh harapanku meski peluangnya kecil. [Park Do-kyeom]

Kita selalu bisa mengubah peluangnya. Meski kita bertemu di sini, kau tak akan pernah bisa menebak apakah kita akan benar-benar bertemu. [Ha Song-yi]

Park Do-kyum adalah pria paling egois yang pernah kutemui. [Ha Song-yi]

Ha Song-yi adalah wanita yang paling kucintai. [Park Do-kyeom]

Akan ada banyak momen saat kau tak bisa menghadapiku dan menyesal berkencan denganku. Park Do-kyum akan membuatku menangis, dan aku akan membuat Park Do-kyum menangis. Kita akan bertengkar lagi. Kau harus melihat sisi terburukku berulang kali, dan kau juga harus membiarkanku mengetahui sisi terburukmu. [Ha Song-yi]

- THE END -

Comments