Kutipan Drama Thirty Nine [Episode 03 & Episode 04]

Kutipan Drama Thirty Nine


Episode 3

Suatu hari kita makin tua dan akan mati. Saat itu, orang tua kita sudah tak ada, dan saudara kita mungkin tak bisa melakukan pemakaman untuk kita. [Jeong Chan-young]

Jika butuh sosok pria, janganlah merebut pria yang sudah berkeluarga. [Kang Sun-joo]

Bukankah kalian sudah cukup dewasa? Sampai kapan kalian bisa hidup? Aku hanya memintanya hidup bak manusia biasa selama sisa hidupnya. Apa kau akan terus menjadi simpanan suamiku? Tidakkah kau akan malu saat mati? [Kang Sun-joo]

Bagaimana kita bisa menjamin hari esok? [Cha Mi-jo]

Saat aku berbagi masalahku dengan orang yang tak kukenal, itu membantu mengangkat bebanku. [Kim Seon-u]

Melakukan sesuatu yang memikat itu sulit. [Kim Seon-u]

Menyebut sahabat keluarga tidak cukup untuk menggambarkan mereka. Karena aku tidak tahu bagaimana keluarga seutuhnya. Jadi, bagiku mereka orang-orang yang sangat berharga. [Cha Mi-jo]

Usia memang tidak bisa bohong. [Jeong Chan-young's mother]

Untuk apa hanya mencari uang? Cobalah untuk merawat diri! [Jeong Chan-young's mother]

Meskipun restoran favoritmu sudah pindah, jangan perlakukan restoran baru seenaknya. Kami semua juga bekerja keras untuk hidup. [Park Hyeon-jun]

Saat ibuku sakit, aku dan adikku berusaha keras untuk merawatnya. Jika ingin merawat dengan baik, maka kau harus makan. Ini pertempuran jangka panjang. [Kim Seon-u]

Kudengar orang akan berubah jika mereka akan mati. [Jeong Chan-young]

“Kami baru berusia 39 tahun. Saat berhadapan dengan situasi hidup mati yang sangat menyakitkan ini, kami hampir belum mekar. Kami hanya baru memasuki akhir usia 30-an kami.”


Episode 4

Hidup itu sulit. Sebenarnya, aku sedikit berdebar. Saat kau mengatakan suka padaku, Namun, temanku sakit parah. Itu membuatku sangat sedih. Ini sangat sulit. [Cha Mi-jo]

Jika dia datang ke pelukanku, maka dia anakku. [Kim Jin-seok]

Aku ingin hidup normal selagi masih hidup. Itu yang kumau, jadi, jangan berkomentar. Jika kau terus seperti ini di sampingku, aku menjadi sedih karena merasa akan segera mati. [Jeong Chan-young]

Nasi sudah menjadi bubur. Tidak usah mengenang masa lalu, tapi mari kita lakukan semua hal yang selalu ingin kita lakukan. [Cha Mi-jo]

“Begitulah keseruan kami memulai sisa hidup dengan tawa dan semangat. Kami memutuskan untuk melakukan itu. Seolah-olah tidak ada hari esok. Seolah-olah tak ada kesedihan. Kami memutuskan untuk hidup hari ini. Saat kami memutuskan untuk bersenang-senang, dia terlihat sangat sedih.”

Comments