Kutipan Drama Would You Like a Cup of Coffee? [Episode 05 & Episode 06]

Kutipan Drama Would You Like a Cup of Coffee?


Episode 5, Jangan Lupakan Aku

Lumayan Itu artinya tidak terlalu enak. [Kang ko-bi]

Indra penciuman dan pengecap rentan terhadap kelelahan. [Park Seok]

Saat kesulitan karena pengaturan mesin espresso dan penggiling, aku minum banyak berturut-turut sampai tidak bisa membedakannya. Itu membingungkan. Tapi bukankah itu hanya berlaku bagi orang seperti Anda yang telah mencapai level tertentu? Meski indra penciuman dan pengecapku lengkap, aku butuh cukup pengalaman untuk membandingkan berbagai rasa. Bagi seseorang yang tidak berpengalaman sepertiku, aku harus mencoba sebanyak mungkin untuk mempelajari sesuatu. [Kang ko-bi]

Kamu merindukan makanan dan orang-orang dari rumah saat berada di luar negeri. Semua orang juga begitu. [Park Seok]

Tidak semua kopi di mesin penjual otomatis rasanya sama. [Park Seok]

Masa depan kita tidak bisa ditebak. -

Membuat kopi untuk kebersamaan, bukan untuk kompetisi. [Park Seok]


Episode 6: Pramusaji

Terkadang kita butuh waktu untuk memahami beberapa hal. [Park Seok]

Lebih baik cepat berhenti jika pilihanmu tidak menjanjikan. -

Setiap momen adalah perjuangan. [Jung Ga-won]

Kukira bagian tersulit adalah kedatangan banyak pelanggan atau saat menghadapi pelanggan kasar. Tapi bagian tersulit adalah merasa bosan saat tidak ada pelanggan. [Jung Ga-won]

Pramusaji bukan orang-orang yang melayani, tapi orang-orang yang menunggu. Baik pemilik toko roti atau staf kafe, baik pria atau wanita, mereka disebut pramusaji karena menunggu pelanggan datang. [Jung Ga-won]

Jika kamu tidak tahan menunggu, lebih baik segera berhenti. [Jung Ga-won]

Kamu harus mencintai pekerjaanmu sampai kamu bisa menahan kebosanan dan frustrasi yang menghampiri saat tidak ada pelanggan. [Jung Ga-won]

Bila rasa kopi membosankan, berikan keistimewaan pada kopinya. Buat orang penasaran dengan penampilannya dan puaskan dengan rasanya.

Comments