Kutipan Drama Bossam: Steal the Fate [Episode 01 & Episode 02]

Kutipan Drama Bossam: Steal the Fate


Episode 1

Saat orang makin tua, tidurnya lebih cepat di malam hari. [Court Lady Jo]

Bossam: Nyulik janda biar bisa kawin lagi di jaman Joseon,

Bundo!: Kata yang diteriakkan saat ngeronda untuk mengusir pencuri

Setelah tubuh ini mati, Entah aku dibawa oleh keranda yang dilapisi tikar jerami dan diikat dengan tali, atau dibawa dengan anggun diiringi tangisan orang-orang. Di mana pun aku dikubur, di hutan willow dengan rumput api, ekor kuda berusia panjang, pohon ek, di bawah kuningnya sang mentari, pucatnya sang rembulan, hujan rintik, salju tebal, atau angin puyuh. Saat seekor monyet bermain dan meniup peluit di kuburanmu, Apa gunanya menyesalinya? semua orang di Joseon ini penuh dengan kesetiaan pada raja dan keamanan negara. Karena kagum dengan resolusi tinggi dan semangat semua orang, rakyat yang rendah hati ini berharap kalian paham bahwa ini bukan tindakan tidak sopan. [Ba Woo]

Dalam pandanganku, saat kau bilang mabuk, maka kau menjadi pemabuk. Kupikir itu kekacauan untuk yang asal gosipin orang ini-itu. [Ba Woo]

Usia bukan masalah dalam pertemanan. [Ba Woo]

Ayah dan anak harus saling mencintai. Ayah harus menghidupi anaknya. [Ba Woo]

Saritem: Pasar Hitam (You know, lah)

Meski kamu adalah giok raja yang berharga, bila kamu menikah dengan keluarga Yi, jangan lupa bahwa kamu harus mengikuti aturan keluarga Yi! [Madame Kim]

Hukum harus bermanfaat bagi rakyat dan harus ditegakkan. [Lee Dae-yeob]

Pemilik lahan yang punya lahan terluas membayar pajak paling banyak, kurasa itu adil. [Lee Dae-yeob]

Kamu percaya bahwa ada keadilan di dunia ini? Fondasi bangsa adalah para pejabat tinggi. Pemilik lahan adalah pejabat tinggi. Menurutmu, siapa yang ada di belakang kontraktor? Yaitu hukum preferensi baru. [Left State Councillor Lee Yi-cheom]

Hukum preferensi adalah musuh semua penguasa. [Left State Councillor Lee Yi-cheom]

Kamu tahu apa julukan dia? Bajingan. Kamu tahu kenapa dia dipanggil bajingan. Seperti anjing yang beromong kosong, begitu dia mengincar seseorang, dia kejar dan membuat keributan. Kamu tau maksudku, 'kan? Jika orang yang kamu pinjami uangnya mati. Setidaknya kau harus membayar pada anak-anak mereka. Meski anak-anaknya mati kelaparan, kau pura-pura buta dan bisu. Sebagai manusia, itu pengkhianat! Ini seperti meludah sambil rebahan. [Chun Bae]

Saat perbuatan dosamu menumpuk, apa kamu tak tahu efeknya akan mencapai Cha Dol juga? [Monk]

Ayahku? Gara-gara salah siapa aku hidup dalam situasi dan kondisi ini? Dosa apa yang kulakukan di kehidupan lampauku hingga aku hidup seperti ini? Tolong beritahu aku! [Ba Woo]

Mendingan mati daripada menderita. [Ba Woo]


Episode 2

Tidak peduli seberapa bisa dipercayanya mereka mereka tetaplah orang luar. Kecuali hal-hal menjadi lebih genting, kita harus memecahkan masalah ini di antara anggota keluarga saja. [Lee Yi-cheom]

Kesalahpahaman dapat dijelaskan. Tapi jika kita tidak dapat menemukan kakak iparmu, dan sesuatu yang mengerikan terjadi, lalu apa yang akan kau lakukan? [Lee Yi-cheom]

Kau tak perlu menjaga kehormatanmu. Kehormatan tidak memberi anda makan. [Cha Dol]

Ayahku bilang tak ada yang lebih menyedihkan daripada rasa lapar. [Cha Dol]

Dari semua hal yang terjadi di istana. tidak ada yang luput dari pengamatanmu. [Kim Gae-shi]

Jika seseorang ingin tahu tentang apa yang dipikirkan Baginda. mereka bilang seseorang harus bertanya pada Dayang Kim. [Lee Yi-cheom]

Bisakah kau membunuh seseorang? Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan sembarang orang. Sadarlah. Kau mungkin sudah gila. Kau tidak boleh sembarang bicara tentang hal-hal seperti itu. [Chun Bae]

Ayahku Bicaranya kasar tapi dia orang yang baik. Dia sering mengomel. tapi aslinya dia tidak seperti itu. Tentu saja dia membenci wanita cantik karena ibuku. [Cha Dol]

Semua wanita cantik itu jahat. Aku benar-benar tidak percaya wanita. [Ba Woo]

Meskipun kesetiaanmu besar dan luas, Kamu tidak bisa menghidupkan kembali seseorang yang telah meninggal. [Lee Yi-cheom]

Kau sudah mati. Saat berada di depan rumahmu itu berubah menjadi rumah duka. Kita tidak bisa kembali karena seseorang yang sudah mati, Aku tak punya pilihan selain kembali. Kamu dinyatakan bunuh diri karena tidak bisa melupakan suamimu yang sudah mati. Mereka mengatakan bahwa keluarga akan dianugerahi gerbang merah untuk memuji janda berbudi luhur. [Ba Woo]

Ada kehidupan yang hidup tapi mati. [Ba Woo]

Yang paling tidak ku percayai selain seorang wanita cantik adalah raja. [Ba Woo]

Yang Mulia, Seperti yang anda diduga, Karena dia belum meninggal dengan tenang, sudah cukup sulit bagiku untuk melihat tubuhnya. Jika Anda melihatnya, anda akan terkejut dan jatuh sakit. aku sangat khawatir dengan kesehatan Anda yang mungkin menderita karena. Jika Anda melihatnya, akan lebih sulit bagi anda merelakannya dalam damai.

Daripada terlihat dalam wujud terakhirnya, dia mungkin ingin diingat oleh Anda dalam bentuk indah masa lalunya. Bukan karena aku tidak mengerti perasaanmu, Yang Mulia. Meskipun dia seorang putri ada adat ketika datang ke pemakaman. Dan tubuhnya sudah dicuci dan ditutupi dan dimasukkan ke dalam peti mati. [Lee Yi-cheom]

Bahkan jika kau melihat wajahnya, dia tidak akan hidup kembali. jika itu untuk jalan terakhirnya, mari kita biarkan dia pergi dengan damai. [Raja Gwang Hae]

Orang mungkin bilang ini menyedihkan bagi seorang raja, tapi sebagai ayahnya, Aku tidak bisa menyembunyikan kesedihanku. [Raja Gwang Hae]

Aku benar-benar tidak percaya. Sebagai ibunya, aku mengenalnya lebih baik dari siapapun. Dia bukan seseorang yang akan mengambil nyawanya sendiri. -

Aku tidak bisa membiarkanmu pergi dengan cara ini. Sampai aku melihatnya dengan jelas dengan mataku sendiri, aku tidak akan percaya. Aku tidak akan percaya. Aku datang. Aku dalam perjalanan. Aku tak bisa membiarkanmu pergi seperti ini. Tidak pernah. [Lee Dae-yeob]

Daripada tetap menjadi janda muda bagaimana kalau mengubah hidupmu? Hidup lebih baik daripada kematian bahkan jika kamu tergelincir di kotoran anjing. [Ba Woo]

Comments