Kutipan Drama At Eighteen Part. II [Episode 03 & Episode 04]



Kutipan Drama At Eighteen

Halo, selamat siang sahabat ceukaku,, semoga semua sehat yahh,, amin. 
Siang ini mimin mau ngepost lanjutan Kutipan Drama At Eighteen nihh,, dulu cuma part. I aja (Episode 01 & Episode 02).. sekarang mimin post part . II nya (Episode 03 & Episode 04),, mungkin ada yang nunggu juga kutipan drama ini,, 
Okeh, langsung saja, silahkan membaca, semoga bermanfaat.. jangan lupa komen yahh.. gomawo.. 


Episode 3, Hujan Selalu Turun pada Hari yang Sedih


“Melarikan diri adalah langkah yang busuk.” 

“Semua orang bilang aku membosankan. Sepertinya aku telah berkembang.” 

“Jangan cari gara-gara denganku. Selama kamu tidak menggangguku, aku tidak akan melakukan apa pun. Itu terlalu merepotkan.” 

“Dia bukan masalah jika kamu tidak mengganggunya. Dia hanya menghalangi.” 

“Jika kamu menghadapi masalah, jangan menyembunyikannya dan cobalah menyelesaikannya.” 

“Bagaimana aku bisa membantunya, Mengurus diriku sendiri sudah cukup menyusahkan.” 

“Kelas kita seperti perusahaan. Hwi Young adalah pimpinannya, dan yang lain anak buahnya. Saat dia berdiri setelah makan, mereka mungkin akan berdiri bersamanya. Lucu, bukan? Mereka menyebut diri mereka manusia? Bahkan saat ada kelompok dua orang, mereka akan memperebutkan hierarki.” 

“Saat kamu tertawa seperti itu, itu benar-benar mengganggu. Entah apa yang kamu bicarakan, tapi lakukanlah sesukamu.” 

“Kamu tidak tahu apa pun tentang aku.” 

“Kebenaran selalu terungkap suatu hari nanti.” 

“Impianku? Tidur dengan lampu padam.” 

“Aku tidak punya impian.” 

“Aku melakukan ini karena mengkhawatirkanmu. Jangan bersikap seperti ini kepadaku.” 

“Kenapa kamu mengkhawatirkanku? Karena aku dipaksa pindah ke sini? Karena aku tampak seperti pecundang? Kamu pasti merasa bertanggung jawab untuk membantu murid sepertiku. Terima kasih, tapi tidak usah. Kamu tidak perlu khawatir.” 

“Impianku adalah tidur di ruang gelap dengan lampu padam. Aku sering tidur sendirian sejak kecil. Jadi, aku tidur dengan lampu menyala karena merasa seolah-olah zombi, hantu, dan monster akan menyerangku jika aku memadamkan lampu. Namun, aku masih tidur dengan lampu menyala. Bukan karena aku takut dengan hantu...” 

“Ke mana pun aku pergi akan sama saja. Untuk pecundang seperti kita, ke mana pun pergi pasti kacau. Hidup kita berantakan sejak saat kita dilahirkan.” 

“Jangan berjalan dalam hujan. Itu sangat buruk. Jika kamu basah kehujanan.” 


Episode 4, Kebahagiaan dan Kesedihan Selalu Datang dan Pergi


“Aku tidak ingin mendengarkan mereka, tapi telingaku mendengarnya. Dan suara mereka lantang sekali, kamu tahu itu.” 

“Biasanya, para bangsawan terdiri dari pejabat tinggi. Mereka bekerja di pos pemerintah secara eksklusif dari generasi ke generasi. Mereka menikmati kekayaan mereka dan berfoya-foya. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyadari pentingnya masa lalu, dan mulai mengubah gaya hidup mereka.” 

“Sebagian orang menganggap impian adalah hal luar biasa.” 

“Impianku adalah tidur di kamar gelap. Semasa kecil, saat lampu kamarku dipadamkan, hantu datang dan menakutiku di kamar gelap.” 

“Impianku adalah melarikan diri.” 

“Bukan karena aku takut kepada hantu. Tapi karena menyalakan lampu membuatku merasa tidak terlalu kesepian.” 

“Kita punya harga diri.” 

“Inilah momen saat semua orang menjadi bahagia.” 

“Impianku adalah menjadi artis tata rias kelak. Aku gemar memakai rias wajah. Aku senang saat melihat parasku cantik setelah berdandan. Dan itu sebabnya aku mulai berpikir bahwa aku juga ingin melakukan ini untuk orang lain. Aku ingin mereka bahagia selagi becermin. Jadi, impianku adalah membuat orang lain bahagia.” 

“kamu cantik luar dalam.” 

“Impianku yang lain adalah aku ingin menjadi pacarmu.” 

“Impianku adalah membuka kemasan barang edisi terbatas seharian dan menunggu diskon akhir tahun, dan belanja sebanyak-banyaknya tanpa ragu?” 

“Impianku adalah tidur dengan lampu padam. Semasa kecil dan harus tidur sendirian, aku selalu tidur dengan lampu menyala. Karena aku takut monster, hantu, dan zombi akan datang dan menakutiku di kamar gelap.” 

“Impianku adalah melarikan diri. Aku ingin melarikan diri dari ibuku dengan berkuliah secepat mungkin.” 

“Impianku adalah hidup dengan standarku sendiri. Bukan dengan standar ibuku ataupun masyarakat.” 


Comments